Dialog Forum Dosen
Prof Dr Marzuki DEA: Sulsel Bergantung di Pertanian, Ekonomi Mulai Pulih Semester II 2021
VUCA world adalah istilah yang diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi

Bahkan, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan Covid-19 menjadi kontroversi.
"Tapi, saat ini pemerintah memang harus mengambil kebijakan yang tegas tak boleh ragu," katanya.
Dari langkah penyelamatan ekonomi, otoritas moneter, Bank Indonesia sudah mengambil kebijakan moneter dengan mengucurkan stimulus yang mencapai Rp 500 triliun.
"Ada isu untuk mencetak uang baru tapi hal itu ditolak BI karena efeknya sangat berbahaya," katanya.
Sementara itu, Otoritas fiskal yakni Kementerian Keuangan sudah menurunkan tiga stimulus sepanjang Covid-19 ini.
"Pertama dengan stimulus satu, bagaimana masyarakat jangan jatuh kemampuan daya beli. Stimulus kedua, bagaimana pengusaha dibantu usahanya. Stimulus ketiga, bagaimana kita bantu masyarakat dengan safety net," katanya.
Menurutnya, biaya yang cukup mahal untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia sebesar Rp 430 triliun.
"Saat ini, kita mau pinjam juga sudah sulit karena negara lain juga terdampak sehingga saat ini pemerintah melakukan rekayasa pengelolaan, dalam kaitan mengeluarkan surat berharga, mengambil uang dari perusahaan BUMN dan di bank sentral," katanya.
Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sudah menggelontorkan anggaran stimulus hampir mencapai Rp 1000 triliun.
"Sehingga, dalam kaitan ini. Apakah memang kegiatan pembiayaan akan mencapai tujuan yang diharapkan?
Secara nasional, Pemerintah sudah khawatir adanya penurunan pertumbuhan ekonominya. Yang buat jatuh kita pengolahan dan perdagangan di triwulan I.
Sementara itu, 15 sektor lain, masih prospek. Dari sisi permintaan, ekspor kita jatuh minus 15 persen," katanya.
Di Indonesia dan Sulsel, sektor ekonomi kita masih bergantung ke pertanian sementara itu sektor lain sangat mengkhawatirkan.
"Sektor kesehatan adalah sektor cukup potensial di Sulsel dengan pertumbuhan 9,42 persen, ketiga tertinggi karena banyak orang sakit," katanya.
Menurutnya, persoalan sekarang adalah ada efek saling silang antara ekonomi dan kesehatan. Sehingga, masyarakat bisa mencapai masyarakat sejahtera.
"Memang ada saling silang, tapi ekonomi tak bisa ditinggalkan. Sehingga, efek pandemi Covid-19 ini masih akan terasa hingga awal semester I 2021.
Sangat tak percaya kita masih memulihkan, kita masih mempertahankan dulu supaya ekonomi kita tidak terlalu jatuh," katanya.
"Dengan ekonomi sehat maka akan membuat kita sehat, dan ketika kita sehat maka bisa meningkatkan ekonomi,"
Jika, efek Covid-19 meredah, Prof Marzuki memprediksi ekonomi Sulsel mulai pulih pada semester kedua tahun 2021.
"Mudah saja melihat itu, itu bisa terekam dari pengangguran dan kemiskinan yang terus bertambah hingga saat ini," katanya.