Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Lutim

Aliansi Pemuda Bumi Batara Guru Demo Pakai APD Sambil Bawa Keranda Mayat GTPP Covid-19 Lutim

Keranda mayat bertuliskan "Innalillahi Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Luwu Timur".

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
ivan ismar
Aliansi Pemuda Bumi Batara Guru melakukan aksi protes sambil membawa keranda mayat bertulis " Innalillahi Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Luwu Timur" di Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Tomoni, Senin (18/5/2020) 

TRIBUNLUTIM.COM, TOMONI - Aliansi Pemuda Bumi Batara Guru, melakukan aksi protes sambil membawa keranda mayat di Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Tomoni, Senin (18/5/2020).

Keranda mayat bertuliskan "Innalillahi Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Luwu Timur".

Koordinator lapangan, Illank mengatakan, aksi ini sebagai bentuk desakan agar Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Luwu Timur dapat bekerja secara maksimal.

Menurutnya, kondisi Kabupaten Luwu Timur saat ini sudah memasuki zona merah dengan angka positif yang terkonfirmasi sebanyak 56 orang.

"Kebanyakan dari pasien tersebut yakni tenaga medis. Padahal mereka yang menjadi garda terdepan untuk berperang melawan virus yang telah mengguncang dunia empat bulan belakangan ini," katanya.

Ia menilai GTPP yang diketuai Bupati Luwu Timur tidak jeli membaca keadaan dan mengambil sikap, sebagai langkah taktis memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

"Dimulai dari lemahnya penjagaan di beberapa pintu masuk Luwu Timur, padahal seharusnya di titik itu penjagaan harus diketatkan sebagai bentuk keseriusan tim tersebut," tuturnya.

Ia juga menilai GTPP juga lemah dalam menganalisa pola sebaran virus tersebut, sehingga rencana kerja penanggulangan Covid yang dijalankan tidak tepat sasaran.

"Khususnya pola tracing yang dijalankan tim gugus saat ada pasien yang terkonfirmasi,  seharusnya pada bagian inilah yang dimaksimalkan agar tidak adalagi penyebaran yang tidak terdeteksi, malah sebaliknya dilakukan dengan sangat minim," imbuhnya.

Ia menambahkan, dengan dana penanganan Covid-19 Rp 35 miliar, seharusnya dimanfaatkan semaksimal mungkin.

"Dengan mengutamakan hal-hal yang sifatnya sangat genting dan perlu dipercepat pengadaanya,"

"Semisal APD bagi tenaga medis, agar tenaga medis dapat bekerja semaksimal mungkin, karena APD yang ingin mereka gunakan telah disediakan pemerintah dalam hal ini tim gugus," tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga seharusnya memberikan intensif bagi perawat yang non PNS yang ikut berjuang dalam perang melawan virus tersebut.

"Kita tidak memungkiri bahwa setiap relawan medis yang dipekerjakan pemerintah di rumah sakit menangani Covid-19 ini sangat rentan terpapar, justru dalam RAK yang kami terima mereka tidak diberi instensif sedikitpun," jelasnya.

Menurut data GTPP Covid-19 Luwu Timur, jumlah pasien yang dinyatakan positif sebanyak 56 orang dengan rincian 50 sedang dirawat dan 6 dinyatakan sembuh.

Dengan begitu, Luwu Timur menempati posisi ke tiga di Sulawesi Selatan dengan pasien positif terbanyak setelah Gowa dengan pasien positif 87 orang, dan Kota Makassar sebagai episentrum dan kasus positif terbanyak.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved