Fakultas Pertanian Unhas Ajak Masyarakat Perkotaan Tingkatkan Ketahanan Pangan di Tengah Covid-19

TRIBUN-TIMUR.COM - Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan kegiatan Bina Desa Mahasiswa Tematik Covid-19, Selasa (12/5/2020).

Tema yang diangkat tahun ini ialah Intensifikasi Pekarangan melalui Pengembangan Sayur Sehat berbasis keluarga sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan di masa Covid-19.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat perkotaan yang terdampak pandemi Covid-19.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menghilangkan rasa jenuh selama tinggal di rumah atau #DiRumahSaja.

Kegiatan Bina Desa ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin di Aula Fakultas Pertanian, dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Keuangan, serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian.

Selain itu juga dihadiri oleh Dosen pendamping kegiatan dan beberapa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini.

Kegiatan tersebut melibatkan 4 orang dosen (Sartika Laban, SP, MP, PhD selaku koordinator kegiatan, Abdul Mollah Jaya, S.P, M.Si, Dr. Ifayanti Saleh, SP, M.Sc, dan Muhammad Junaid, SP, MP, PhD) dan 26 orang mahasiswa.

Dalam kegiatan ini, Fakultas Pertanian membagikan sembako dan bibit sayuran dan buah seperti 98 bibit cabe, 30 bibit kangkung, 30 bibit okra, 10 bibit durian dan rambutan.

Bibit cabe dan kangkung merupakan hasil karya mahasiswa pertanian sedangkan bibit okra dan durian merupakan bantuan dari Fakultas Pertanian, Unhas.

Paket sembako dan bibit ini kemudian diserahkan ke masyarakat yang terdampak covid yang terletak di Kecamatan Tamalate.

Seperti diketahui bahwa Kecamatan Tamalate merupakan salah satu kecamatan yang termasuk zona merah Covid-19.

• Pandemi Covid-19, Wakil Rektor III Unhas: Kemendikbud Wajib Siapkan Kebijakan Inovatif

• Dialog Forum Dosen Seri II, Rektor Unhas: Pandemi Jadi Momen Penting Transformasi Sistem Pendidikan

Kondisi ini tentunya sangat membatasi aktivitas masyarakat termasuk akses mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya bahan pangan.

Pada kondisi seperti ini perlu adanya kemampuan yang dimiliki masyarakat untuk menyediakan bahan pangannya sendiri seperti sayur mayur dan buah secara mandiri.

Intensifikasi pekarangan untuk pengembangan sayuran sehat berbasis keluarga dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Di daerah perkotaan, berkebun dapat dilakukan di pekarangan rumah dengan pemanfaatan teknologi vertikultur maupun polybag.(*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)