1 Ramadhan 2020
10 Hal Batalkan Puasa Disengaja atau Tidak, Telan Ludah dan Bohong Termasuk?
Tak lama lagi masuk 1 Ramadhan 2020 / 1441 H artinya saatnya melaksanakan Ibadah puasa selama sebulan penuh sebelum nantinya merayakan Hari Raya Idul
TRIBUN-TIMUR.COM - Tak lama lagi masuk 1 Ramadhan 2020 / 1441 H artinya saatnya melaksanakan Ibadah puasa selama sebulan penuh sebelum nantinya merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Selalu jaga puasa agar amalannya tidak sia-sia sekedar menahan lapar saja.
Jaga hal-hal yang berpotensi membatalkan puasa.
Salah satunya menelan sesuatu melalui mulut.
Maka selagi tidak menelan maka tidak membatalkan puasa.
Lalu muncul pertanyaan, apakah menelan ludah atau air luar membatalkan puasa?
• AAS Bantu Alat Pendukung Tenaga Medis RSU Regional Sulbar
• Antisipasi Kepergian Fabian Ruiz, Napoli Bidik Gelandang Barcelona
• Ferdinand yang Makin Tajam dan Harapannya di Tengah Wabah Corona
Menurut Buya Yahya, menelan ludah tidak membatalkan puasa dengan catatan:
1. Ludah sendiri.
Menelan ludah sendiri tidak membatalkan puasa.
Sementara menelan ludah orang lain membatalkan puasa.
2. Ludah masih ada di dalam mulut.
Kalau ludah sudah ada di luar mulut, maka itu membatalkan puasa.
3. Ludah masih asli
Maksudnya adalah ludah yang belum campur dengan permen, belum campur dengan kopi dan lainnya.
Apakah bohong membatalkan puasa?
Satu diantara ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umatnya adalah agar berkata jujur, dan tidak berbohong.
Karena berbohong merupakan salah satu ciri orang munafik.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berkata, ia bohong. Jika berjanji, ia meningkari dan jika diberikan kepercayaaan, dia khianat.” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Oleh karena itu berbohong sangatlah tidak diperkenankan kapan pun waktunya.
Terlebih ketika sedang menjalankan ibadah puasa.
Lalu, apakah berbohong saat berpuasa itu bisa membatalkan puasa ?
• Begini Pola Hidup Sehat Asnawi Mangkualam Saat Liga Dihentikan
• Tim Saber Pungli Polres Toraja Utara Sosialisasi Larangan Pungli ke Aparat Kecamatan Nanggala
• Selama Ramadan, Bupati Bulukumba Minta Warga Salat Tarawih di Rumah
Dikutip Tribunpontianak.co.id dari Bincangsyariah.com, berbohong bukanlah termasuk perkara yang membatalkan puasa.
Karena hal-hal yang dapat membatalkan puasa menurut Imam Abu Syuja’ di dalam kitab Taqrib-nya ada sepuluh, yakni :
1. Masuknya sesuatu secara sengaja hingga sampai ke lubang yang terbuka yang menjurus ke perut
2. Masuknya sesuatu lewat lubang luka yang terdapat di bagian kepala
3. Menuangkan obat pada salah satu kedua jalan (qubul dan dubur)
4. Muntah dengan sengaja
5. Bersetubuh secara sengaja (yaitu masuknya dzakar) ke dalam kemaluan wanita
6. Keluarnya mani akibat dari sentuhan kulit secara langsung
7. Haid
8. Nifas
9. Gila
10. Murtad
Meskipun tidak sampai membatalkan puasa, tetapi menahan diri dari berbicara yang tidak baik atau berbohong saat berpuasa adalah bagian dari sunnah-sunnahnya puasa. Karena Nabi Saw. bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَل َبِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan zur, maka Allah tidak berkepentingan sedikitpun terhadap puasanya.” (HR. Al Bukhari).
Imam Ibnu Munir, imam Ibnul Arabi dan imam al Baidhawi sebagaimana dikutip oleh imam Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari berpendapat bahwa makna hadis tersebut adalah Allah tidak menerima puasanya orang yang berkata dan bertindak zur.
Zur oleh imam Ibnu Hajar diartikan dengan alkidzbu/dusta. Jadi meskipun secara syara puasanya sah, namun tidak dianggap oleh Allah karena ibadah puasanya dicampuri dengan kebohongan-kebohongan yang ia lakukan dan ucapkan.
• Sinopsis & Trailer Film Die Hard 4 Tayang Malam Ini 23 April 2020 Pukul 23.00 WIB di Big Movies GTV
• Spesifikasi Redmi Note 9S, Harga Rp 3 Jutaan dengan Kamera 48 MP dan Baterai 5020
• Dana Program Prakerja Gelombang I Dicairkan Pemerintah, Rp 596,78 Miliar untuk 168.111 Peserta
Imam Ibnu Hajar di dalam kitabnya juga mengutip pendapat imam As Subki yang menyatakan bahwa sempurnanya ibadah puasa itu jika selamat dari berkata kotor dan berbohong.
Ini karena menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa itu adalah suatu kewajiban, sedangkan menjauhi hal-hal yang menyimpang adalah bagian dari kesempurnaan.
Sehingga, kebohongan yang diucapkan atau dilakukan saat berpuasa itu dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa yang sedang dijalankan.
Jadi, kesimpulannya berbohong saat puasa tidak dapat membatalkan puasa, karena ia bukan salah satu perkara yang membatalkan puasa.
Tetapi berbohong dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa, atau bahkan dapat menyebabkan tidak diterimanya amal puasa tersebut di sisi Allah Swt.
Oleh karena itu, marilah kita biasakan berkata jujur dan tidak berbohong.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id: Apakah Menelan Ludah atau Air Liur Membatalkan Puasa?