Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

update corona sulsel

Tangani 80 Pasien Positif Covid-19, Rumah Sakit Sulsel Disiasati Saling Pinjam Ventilator

Apalagi semua pasien positif itu 90% ada penyait penyerta, comorbid; seperti hypertensi, jantung, diabets melitus, atau penyakit rentan bawaan lain.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Thamzil Thahir
ilustrasi
ILUSTRASI - Alat bantu pernafasan ventilator, Ventilator adalah unit mesin digital dan mekanik yang bisa membantu penyembuhan pasien dengan gejala pneumonia (gangguan pernafasan dan paru-paru), seperti Covid-19. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan meminta agar negara memperbanyak ventilator dan alat medis lainnya untuk membantu pernapasan pasien terinfeksi virus Corona. Peningkatan jumlah ventilator dan alat medis ini dilakukan untuk mencegah minimnya stok ventilator hingga melonjaknya harga ventilator di pasar.

Ventilator dibutuhkan karena gejala-gejala awal virus corona adalah batuk dan pilek. Jika dibiarkan bahkan akan berujung pada kesulitan bernapas yang ditandai dengan adanya pneumonia 

Tujuan penggunaan alat ini adalah agar pasien mendapat asupan oksigen yang cukup. Ventilator akan 'menghembuskan' oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dalam tubuh.

Cara kerja ventilator adalah dengan menggunakan tekanan untuk mendorong udara ke dalam paru-paru. Jumlah oksigen yang didorong bisa dikontrol melalui monitor yang tersambung dengan ventilator.

Dia mencontohkan di Amerika, negara dengan kasus terkonfirmasi positif di dunia tertinggi  per Jumat (3/4/2020), juga terkendala pengadaan.

Hanya saja, menurut Kadis Kesehatan Sulsel, kini mesin ventilator jadi komoditas paling mahal di dunia.

“Di Amerika, karena darurat 1 unit ventilaor dimodifikasi untuk dua pasien. mesin anastesi (pembiusan) dimodifikasi jadi ventilator bagi pasien positif,” ujarnya.

Di Amerika saat ini, sudah tercatat 245.573 kasus dan 6.058 pasien meninggal. Data ini sudah 23% dari akumulasi kasus positif global yang sore tadi, tembus angka psikologis 1,027,147 kasus. 

Hal serupa juga terjadi di Italia (115.245 kasus/13,915 meninggal), Spanyol (117.710 kasus/10.935 tewas) dan Jerman (84,788/1107 tewas).

.

 Data dari tiga situs dagang terbesar dunia, eBay, Alibaba dan Amazon, harga pasaran ventilator naik hingga toga kali lipat. Dari harga normal USD 25 ribu kini menjadi USD 50 ribu hingga USD 73 ribu, atau hampir Rp500 juta hingga Rp800 juta per unit.

Wakil ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Erwin Aksa, menyebutkan, itupun pembelian resmi hanya dibolehkan pihak pemerintah dan terlarang bagi pihak swasta.

Wakil Ketua Umum Kadin Harap Gubernur Sulsel Buka Akses Impor Ventilator dari Jepang

Naiknya harga peralatan medik global, juga terjadi dalam negeri. Dr Ichsan menyebutkan, kini harga alat pelindung diri (APD) baju hamzat atau baju standar medik, yang biasanya hanya Rp 500 ribu kini sudah tembus Rp2,5 juta per helai.

“Ya kita terpaksa beli. Ini semua rumah sakit dunia butuh, barang ada tapi terbatas, karena kebuthan mendesak pembeli menawar harga tertinggi untuk mendapatkan,” katanya.



Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved