update corona sulsel
Tangani 80 Pasien Positif Covid-19, Rumah Sakit Sulsel Disiasati Saling Pinjam Ventilator
Apalagi semua pasien positif itu 90% ada penyait penyerta, comorbid; seperti hypertensi, jantung, diabets melitus, atau penyakit rentan bawaan lain.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Thamzil Thahir
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM — Gugus Tugas Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19) di Sulsel, Jumat (3/4/2020), mengkonfirmasi siasat darurat baru penanggulangan penyebaran wabah global ini.
Mengantisipasi naiknya jumlah pasien positif menjadi 80 orang Jumat ini, Gugus Tugas Covid-19 di provinsi berpenduduk 8,5 juta ini, rumah sakit dimungkinkan dan disiasati untuk saling meminjamkan mesin alat bantu pernafasan, ventilator.
• Update Corona Sulsel Jumat 3 April 2020: Sembuh 4 Orang, Meninggal 5 Orang, Positif 82 Orang
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Dr Ichsan Mustari, sekaligus penanggung jawab Gugus Tugas Covid19, mengakui sejauh ini unit ventilator masih cukup untuk menangani pasien positif.
“Yang kurang adalah ventilator khusus di ruang isolasi BSL-II (bio safety level II), kalau yang di-ICU cukuplah. Itupun kalau nanti tambah yang di ICU bisa kita pindahkan, dan kalau membeludak, kita sudah koordinasi, akan pinjam dari rumah sakit lain,” kata Kadis dalam virtual press conference dengan wartawan di Makassar, Jumat (3/4) malam.
Ventilator adalah unit mesin digital dan mekanik yang bisa membantu penyembuhan pasien dengan gejala pneumonia (gangguan pernafasan dan paru-paru), seperti Covid-19.

Sejauh ini, dia masih optimistis mesin ventilator masih cukup menangani pasien positif Sulsel.
Keyakinan itu merujuk tren data orang dalam pemantauan yang melandai, dan tingkat kesembuhan. "Apalagi semua pasien positif itu 90% ada penyait penyerta, comorbid; seperti hypertensi, jantung, diabetes melitus, atau penyakit rentan bawaan lain."
Hanya saja, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulsel ini tidak merinci jumlah mesin alat bantu pernafasan itu.
Di Sulsel ada 8 RS rujukan Covid-19. Selain RSUP Wahidin Sudiro Husodo (Tamalanre) yang jadi rujukan regional Indonesia timur, ada juga RS Pendidikan Universitas Hasanuddin juga di Tamalanrea.
Tiga RS rujukan lain di Kota Makassar adalah RSU Labuang Baji, RS Tingkat II Pelamonia, dan RS Dr Tadjuddin Chalid.
Tiga rujukan lainnya ada di luar kota; RSU Andi Makkasau Parepare, RSU Lakipadapa Toraja dan RSUD Kabupaten Sinjai.
Rumah sakit ini telah dilengkapi ruang isolasi khusus dengan standar bio safety level I dan II, dan dianggap bisa menangani pasien darurat dan pasien dalam pengawasan.
Data menyebutkan, masih ada sekitar 40-an rumah sakit umum milik pemerintah di 23 kabupaten, RS yang dikelola swasta dan perusahaan yang sejauh ini masuk katergori unit penyangga dan antisipasi.

Diasumsikan setiap ICU rumah sakit ini minimal memiliki 2 unit mesin ventilator.
Dr Ichsan menegaskan dari Rp500 miliar dana tambahan Siaga Covid dari APBD 2020 Sulsel, sebagain sudah dialokasikan untuk pengadaan ventilator, termasuk alat uji tes lendir (SWAB test kit package), rapid test kit, dan fasilitas pendukung lain.