Update Corona Luwu Timur
Perempuan PDP Covid-19 di Luwu Timur Meninggal, Suaminya: Istri Saya Sakit Hypokalemia
Plt Dinas Kesehatan Luwu Timur, Rosmini Pandin membenarkan informasi tersebut."PDP perempuan yang meninggal," kata Rosmini.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia, Kamis (2/4/2020) malam.
Plt Dinas Kesehatan Luwu Timur, Rosmini Pandin membenarkan informasi tersebut."PDP perempuan yang meninggal," kata Rosmini.
Pasien meninggal saat dalam perawatan di RS Inco PT Vale di Kecamatan Nuha sekitar pukul 21.00 Wita, malam itu.
Suami almarhumah, AL mengatakan istrinya mengidap sakit hipokalemia. Pada penyakit ini kondisi tubuh pasien kekurangan kalium atau potasium.
AL menceritakan, istrinya pertama kali masuk RS Inco PT Vale pada 9 November 2019 dan dirawat di ruang ICU. Kemudian pada 13 November 2019, pasien dirujuk ke RS Faisal Makassar.
Di RS Faisal kata AL, istrinya dirawat sekitar empat atau lima hari. Selanjutnya menjalani rawat jalan di Makassar.
Pada 27 Maret 2020, istrinya menelpon minta dijemput karena sudah ingin pulang ke Sorowako. Pada 31 Maret 2020, istrinya tiba di Sorowako dengan kondisi sehat.
Istrinya dinyatakan orang dalam pemantauan atau ODP karena datang dari Makassar. Seperti diketahui Makassar terdapat kasus positif Covid-19.
"Kemarin saya jemput itu karena permintaan almarhumah untuk dijemput karena dia mau pulang ke Sorowako," kata AL kepada TribunLutim.com via WhatsApp, Jumat (3/4/2020).

Pada 1 April 2020, kondisi pasien drop lagi dengan keluhan kakinya mulai sakit dan akhirnya tidak bisa jalan ataupun menggerakkan badan.
Kemudian pukul 02.00 Wita pada 2 April 2020, istri AL dibawa ke Puskesmas Nuha lalu dirujuk ke RS Inco PT Vale. Sebelumnya mengeluh sesak seperti ada lendir di lehernya. Namun kondisi tubuh tidak demam dan batuk.
"Hasil rapid test yang dilakukan hasilnya negatif dan tetap menunggu hasil swap 5-10 hari kedepan," kata AL.
Pemakaman mengikuti prosedur WHO saat jenazah almarhumah dimakamkan. Dimana keluarga almarhumah mengenakan alat pelindung diri (APD) saat pemakaman.
"Tidak ada lagi panggilan sayangmu di saat saya harus menggendongmu jika ingin ke kamar mandi, saat kau ingin minum, saat kau ingin makan di saat kau melawan sakitmu," kenang AL.
Diberitakan sebelumnya, belum diketahui, PDP ini positif atau negatif virus corona atau Covid-19. Rosmini masih menunggu hasil tes swab pasien.