Pasutri Diserang OTK
Ini Motif Sehingga Residivis Pembunuhan di Makassar Serang Pasutri, Suami Tewas
Pelaku Darmawan alias Mawang (36) yang tidak lain tetangga korban sendiri Ali Sukri (30) dan Irma (25) ditangkap Resmob Polda Sulsel
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Motif penyerangan pasangan suami istri (pasutri) di Jalan Pammolongan, Kelurahan Bara-barayya Utara, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sabtu malam, terungkap.
Pelaku Darmawan alias Mawang (36) yang tidak lain tetangga korban sendiri Ali Sukri (30) dan Irma (25) ditangkap Resmob Polda Sulsel, Minggu dini hari.
"Pelaku ditangkap di rumah kerabatnya setelah anggota melakukan penyelidikan dan berkomunikasi dengan keluarganya untuk pelaku bisa kooperatif. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan. Bersama barang bukti sebilah pisau dapur dan anak panah," kata Kabid Humas Polda Sulsek Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat rilis di Mapolda Sulsel, Senin (10/2/2020) siang.
Menurut Ibrahim Tompo, pelaku (Mawang) merupakan residivis kasus pembunuhan yang ditahan sejak 2009 dan bebas pada akhir 2013 lalu.
Mawang nekat membunuh Ali lantaran dendam ketika masih menjalani sisa masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Makassar.
Dendam Mawang dipicu lantaran istrinya pernah terlibat cekcok dengan korban.
Ali Sukri yang tewas dalam penyrangann Mawang kata Ibrahim, pernah melontarkan caci maki terhadap istri pelaku.
Selain itu, Ali juga pernah mengancam akan membunuh istri pelaku dengan tombak.
Kejadian itu pun diceritakan, saat istrinya menjengjuk Mawang di dalam lapas.
"Pelaku dendam kepada korban," ujar Ibrahim Tompo.
Aksi penyeranga Mawang yang menewaskan Ali Sukri dan melukai istrinya Irma terjadi, saat pasangan suami istri itu tengah nongkrong di depan rumah.
"Pelaku kemudian kembali ke rumahnya dan mengingat semua perbuatan yang pernah dilakukan korban terhadap istri pelaku," ungkapnya.
Seketika, Mawang pun langsung mendatangi rumah korban dengan mambawa parang dan busur.
Saat tengah beraktivitas di bekalang rumahnya, Ali dan istrinya pun diserang.
Akibat penyerangan itu, Ali tewas dengan luka tancapan anak panah busur di dada dan perut. Sedang istrinya mengalami luka sabetan senjata tajam di lengan tangannya.