Transaksi QRIS
Tak Butuh Biaya Besar, BNI dan BRI Siap Raup Untung dari Transaksi QRIS
Pembayaran non tunai dengan menggunakan QR Code wajib menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS).
Sementara EVP Retail Payment PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Arif Wicaksono juga menyatakan hal senada.
Ditambah, BRI juga turut mendorong pertumbuhan merchant penerima transaksi dengan kode QR code statis yang praktis tak butuh biaya besar.
Strategi ini dilakukan untuk menyasar merchant ritel, maupun pelaku UMKM di pasar tradisional.
“MDR dari QRIS merupakan peluang untuk meningkatkan pendapatan kami, karena melalui QRIS tercipta interkoneksi antar bank maupun dengan penerbit uang elektronik non bank,” katanya, Selasa (21/1/2020).
• Hingga 10 Januari 2020, Pengguna QRIS di Sulsel Capai 36.200 Merchant
• Sosialisasi QRIS, BI Sulsel Bakal Gelar KTI DIGI-FEST Januari
Interkonektivitas dan interoperabilitas yang dihadirkan QRIS bisa diilustrasikan, bahwa mesin EDC milik BRI misalnya dapat digunakan untuk bertransaksi melalui Ovo.
Kini, Arif mengaku bank terbesar di tanah air ini telah memiliki 10.000 mesin EDC yang dapat digunakan untuk bertransaksi QRIS.
Adapun target pertumbuhan transaksi EDC pasca menerima transaksi QRIS diharapkan bisa tumbuh hingga 25% (yoy) tahun ini.
“Untuk kontribusi pendapatan komisi tentu akan meningkatkan dengan kenaikan sales volume, termasuk meningkatkan CASA (current account and saving account) kami yang memang jadi fokus lini bisnis acquiring BRI,” jelasnya.
Merchant QRIS di Sulsel
Bank Indonesia (BI) terus menggenjot penggunaan sistem pembayaran non tunai, QR Code Indonesia Standard alias QRIS bagi UMKM.
Resmi dilaunching pada 17 Agustus 2019 lalu, dalam kurung empat bulan respon masyarakat cukup positif.
Tercatat hingga 10 Januari 2020, total pengguna QRIS secara nasional mencapai 1,7 merchant.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Ricky Satria mengatakan, khusus Sulawesi Selatan respon masyarakat juga siginifikan.
"Untuk wilayah Sulsel saat ini pengguna sistem ini sudah mencapai 36.200 merchant, kebanyakan memang UMKM binaan BI serta Pasar Tradisional," katanya di sela-sela Media Briefing Kebijakan Sistem Pembayaran di Maxx Coffe Phinisi Point, Sabtu (11/1/2020).
• Dukung Produk Lokal, Dekranasda Sulsel Sukses Masukkan Produk IKM ke Hotel dan Perbankan
• Tekan Biaya Pembentukan Kantor Cabang, Bank Mandiri Fokus Tambah Agen
Menurutnya, meski sistem ini belum sepenuhnya sempurna. Pihak BI akan terus melakukan perbaikan dan inovasi ke depannya sambil terus menggenjot sosialisasi ke masyarakat.
"Sosialisasi dan edukasi terus kita lakukan, karena kita tidak menunggu sempurna dulu baru mengenalkannya ke masyarakat sembari meningkatkan keamanan dan sebagainya," ujarnya.