Proyek Irigasi Cendana Hitam
Proyek Irigasi Cendana Hitam Asal-asalan, Petani Lapor ke Anggota DPRD Luwu Timur
Proyek ini dikerjakan CV Anugrah Indonesia dengan anggaran Rp 135 juta. Batas waktu pekerjaan sampai 30 Desember 2019.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Proyek pemeliharaan irigasi di Desa Cendana Hitam, Tomoni Timur, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikeluhkan petani.
Proyek masih tahap pengerjaan ini diduga dikerja asal-asalan.
Kondisi fisik bangunan terdiri dari susunan batu dengan campuran semen dan pasir itu rapuh.
Proyek ini dikerjakan CV Anugrah Indonesia dengan anggaran Rp 135 juta. Batas waktu pekerjaan sampai 30 Desember 2019.
Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian sudah menerima laporan petani perihal kondisi proyek irigasi tersebut.
Alpian mengatakan sudah menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek ini agar melakukan fungsinya.
"Saya sudah menghubungi langsung PPKnya, Komang Edi Wijaya untuk menegur dan memperbaiki kegiatan tersebut jika proyek itu tidak sesuai perencanaan," kata Alpian kepada TribunLutin.com, Selasa (17/12/2019).
Menurut Alpian proyek tersebut dibangun dari uang masyarakat lewat partisipasi membayar pajak.
"Uang yang digunakan itu adalah hasil pajak masyarakat sehingga masyarakat juga wajib merasakan langsung asas manfaat kegiatan itu dengan baik," imbuhnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat ikut memantau pembangunan proyek fisik di wilayah masing-masing.
"Kalau ada yang diduga menyalahi, laporkan agar dapat ditindaklanjuti segera," pesan legislator Hanura.