Garuda Indonesia
Terungkap 13 'Dosa' Eks Dirut Garuda Indonesia Ari Askara: Tak Hanya Isu Skandal Pramugari - Harley
Terungkap 13 'dosa-dosa' mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askara: tak hanya isu skandal dengan pramugari dan penyelundupan Harley Davidson
2. Bekerja di luar batas
Ilustrasi pramugari Garuda Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, di era Ari Ashkara jam kerja para awak kabin di luar batas.
Misalnya, saat bertugas melayani penerbangan Jakarta-Sydney.
“Contoh schedule Sydney-Jakarta-Sydney, itu harusnya 3 hari, tapi jadi PP (pulang pergi). Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada 8 orang yang diopname,” ucap dia.
Atas dasar itu, dirinya bersama anggota IKAGI lainnya ingin bertemu dengan pihak Kementerian BUMN. “Kami akan bicara soal kondisi awak kabin yang ada di Garuda Indonesia, kondisi general, dan perusahaan,” lanjutnya.
Sebelunnya, Ketua Umum IKAGI Zaenal Muttaqin mengatakan, Ari Askara mengubah rute penerbangan Jakarta-Amsterdam menjadi Bali-Medan-Amsterdam.
Akibatnya, awak kabin harus bekarja lebih lama.
"Tentang pengalihan rute, itu merugikan awak kami karena perjalanan lebih panjang sehingga jam kerja kami melebihi batas wajar. Itu malah hampir 19 jam lebih perjalanan kita," kata Zaenal Muttaqin di Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, batas jam kerja hanya 8 jam.
Kendati demikian, Zaenal Muttaqin mengaku tidak tahu-menahu alasan Ari Askhara mengalihkan rute tersebut.
Sebagai awak kabin, pihaknya hanya mematuhi apa yang diucapkan oleh Ari Askhara selama dirinya memimpin perusahaan pelat merah itu.
"Jadi saya juga enggak tahu kenapa, kenapa dialihkan penerbangan jadi Denpasar ke Kualanamu dan baru ke Amsterdam. Saya tidak tahu seperti apa, apa alasan Pak Ari yang mendasar sehingga melakukan pengalihan," kata dia.