Belum Juga Diaspal, Warga Kelurahan Bosso Luwu Ancam Akan Blokade Jalan
Belum Juga Diaspal, Warga Kelurahan Bosso Luwu Ancam Akan Blokade Jalan
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Suryana Anas
Belum Juga Diaspal, Warga Kelurahan Bosso Luwu Ancam Akan Blokade Jalan
TRIBUNLUWU.COM, WALENRANG UTARA - Warga Lingkungan Pusun, Kelurahan Bosso, Kecamatan Walenrang Utara, akan blokade jalan jika tak diaspal.
Dimana sebelumnya, warga melakukan aksi tanam pohon pinang dan kelapa di badan jalan, paada Senin (4/11/2019).
Pasalnya badan jalan tersebut rusak parah, dan dipenuhi debu saat ada kendaraan melintas.
• VIDEO: Narkoba Senilai Rp 1,3 Milyar Gagal Beredar di Makassar
• Alasan Maurizio Sarri Ganti Ronaldo di Liga Champions, Cedera?
• BREAKING NEWS: Berawal Cekcok Saat Minum Ballo, Jufri Tewas Ditikam Keluarganya Sendiri di Jeneponto
Sementara jalan tersebut akses truk milik perusahaan PT Panel utama (PU) dan PT SMS.
Truk tersebut mengangkut sirtu dan aspal yang berada di Lingkungan Bosso.
Aksi mereka mendapat respon pihak perusahaan, dengan penambalan jalan.
Namun warga Kelurahan Bosso belum puas. Sebab, mereka menginginkan pengaspalan jalan.
Dan jika cuma penambalan jalan, debu yang diakibatkan saat truk perusahaan melintas, masih sangat mengganggu warga.
Seorang warga, Imran Kombong, dalam keterangan mengaku kecewa dengan pihak perusahaan.
Karena hanya menimbun kerusakan jalan yang berlubang.
"Padahal bukan itu saja permasalahannya, tetapi juga debu yang diakibatkan lalu-lalang mobil perusahaan PT PU dan PT SMS. Kami minta pengaspalan, bukan penambalan," tegasnya, Kamis (7/11/2019).
Masyarakat juga berharap kepada Pemkab Luwu, terkhusus Bupati Luwu, Basmin Mattayang, dan Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, untuk turun langsung melihat kerusakan jalan tersebut.
Jika tidak, warga setempat mengancam, jika November ini belum ada solusi yang diberikan perusahaan, maka warga akan memblokade jalan.
Agar truk perusahaan tak lagi bisa lewat. Sehingga tak ada lagi debu yang sangat mengganggu.
"Kami menekankan, apabila bulan November ini belum juga ada solusi yang diberikan pihak perusahaan, maka kami akan melakukan penutupan jalan," tegasnya.
Sebelumnya, masyarakat Linkungan Pusun Kelurahan Bosso, Kecamatan Walenrang Utara (Walut) Kabupaten Luwu, menanam pohon kelapa dan pinang di tengah jalanan, Senin (4/11/2019).
Aksi itu sebagai bentuk protes makin rusaknya jalanan di wilayah itu, akibat lalulalang truk perusahaan pengangkut aspal dan sirtu.
Truk itu setiap hari melewat jalanan itu, dari pabrik sirtu dan aspal yang diambil di Lingkungan Padang Kelurahan Bosso.
Truk itu mengambil aspal dan sirtu dari perusahaan milik PT Panel utama (PU) dan PT SMS.
Warga protes karena jalanan yang dilewati sudah rusak. Juga debu yang diakibatkan dari lalulalang truk itu.
Warga, Muh Ilham, sangat menyesalkan pihak perusahaan, yang dinilainya tak ada inisiatif memperbaiki jalanan.
“Tak ada inisiatif pihak perusahaan untuk memperbaiki jalanan ini. Kkedua perusahaan itu mampu memperbaiki jalan di daerah lain, tapi tak mampu memperbaiki jalannya sendiri. Inikan lucu,” tandas mahasiswa UNCP ini.
Ilham mengatakan, masyarakat sangat berharap kepada Pemkab Luwu, kiranya segera memberikan solusi terkait persoalan ini.
“Ini bukan hanya kerusakan jalan, akibat mobil perusahaan yang selalu melintas, juga menimbukkan debu yang mengganggu warga,” ujarnya.
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, @desy_arsyad
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur