Keluarga Pasien Dipalak Pakai Badik di RS Dadi Makassar, Ini Penjelasan Humas
"Sepertinya ini yang palak, pasien jiwa juga. Terkait ada oknum pegawai yang melakukan tersebut, itu tidak mungkin.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
"Kata orang, pelaku itu juga pasien. Tapi tidak masuk akal. Kenapa seperti orang waras. Beda sama pasien lain. Dia juga pintar naik motor," ujarnya.
Tak Ajukan Formasi CPNS, Bupati Takalar Dinilai Abaikan Kepentingan Rakyat
Kementan Kerja Optimis Wujudkan Swasembada Daging
Fakta & Foto Cantiknya Risa Santoso, Rektor Termuda Pimpin Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang
Selain Tafa, Neni juga pernah dipalak oleh pelaku. Beberapa pekan lalu, warga Sengkang tersebut, juga datang untuk membesuk keluarganya.
Saat akan meninggalkan gedung Kenari, Neni juga diminati uang Rp 75 ribu. IRT tersebut terpaksa membayar, karena takut.
"Saya juga pernah dipalak di dalam (RS Dadi). Terpaksa saya bayar. Orang itu bikin takut-takut," ujarnya.
Dia curiga, pelaku berkerjasama dengan pihak rumah sakit. Hasil palak dibagi dengan oknum tersebut. Pihak RS juga terkesan cuek dengan aksi tersebut.
"Saya sampakan perawat, tapi dia bilang, itu diluar kewenangan kami. Itu utang karena keluarga sering pinjam rokok dan kopi," ujarnya.
Padahal Tahir dimasukkan ke RS Dadi karena terlalu sering merokok. Hal tersebut membuatnya, berilusinasi," ujarnya.
Sementara, seorang perawat pria yang ditemui di Kenari menyampaikan, tidak mampu mengontrol aksi premanisme tersebut.
"Kami hanya dua orang bertugas. Jadi kami tidak mampu mengontrol semua itu. Itu pelakunya juga, pasien di sini," ujar pria tersebut. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: