Keluarga Pasien Dipalak Pakai Badik di RS Dadi Makassar, Ini Penjelasan Humas
"Sepertinya ini yang palak, pasien jiwa juga. Terkait ada oknum pegawai yang melakukan tersebut, itu tidak mungkin.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Pria bertato tersebut ditemani tiga rekannya. Satu orang diantaranya didampigi wanita yang mengaku sebagai istri.
Menurut Tafa, pelaku lalu menyampaikan, Tahir punya utang selama menjalani perawatan medis.

Utang tersebut disebabkan, Tahir sering meminjam rokok dan kopi selama dua bulan terakhir.
"Kata itu orang, Tahir punya utang Rp 350 ribu. Itu untuk bayar rokok dan kopi. Kalau tidak mau dibayar, kami diancam badik," ujarnya.
Saat Tafa ngotot tak mau bayar, pelaku tersebut masuk ke dalam gedung Kenari dan mengambil sebilah badik.
Pelaku itu lalu, memperlihatkan badiknya dan menakut-nakuti keluarga pasien. Pelaku kemudian duduk dan mondar-mandir di depan keluarga.
"Kata orang itu, biar ada yang ditikam tidak dipenjara ji juga. Karena dia berada di rumah sakit," katanya.
Keluarga pasien terpaksa menyerahkan uang. Alasannya, jika berkelahi di area gedung, tak ada orang yang bisa melerai. Keselamatannya justru terancam.
Pasalnya, tidak ada pengamanan khusus untuk keluarga yang datang membesuk. Perawat juga hanya cuek, jika ada aksi pemalakan.
"Saya mau bilang, orang yang palak, tidak waras, tapi selalu berada di luar ruangan. Pakaiannya juga baru. Beda sama pasien," ujar dia.
Pelaku tidak bergabung dengan pasien. Mereka baru mendekati pasien, saat ada keluarga datang membesuk. Namun, mereka langsung menagih.
Setelah memalak, pelaku leluasa keluar dari pekarangan rumah sakit. Ada yang berjalan kaki dan naik motor. Bahkan melintas di depan Satpam.
"Herannya, mereka itu leluasa keluar masuk area rumah sakit. Mereka seperti preman yang ditakuti. Kami melapor di sekuriti, tidak direspon juga," katanya.
Tafa mengaku trauma datang RS Dadi. Dia khawatir dikeroyok oleh preman tersebut.
Dia meminta pihak manajemen memperketat pengamanan. Bukan malah membiarkan preman masuk dan memalak.