Pemuda Depresi
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi depresi penduduk usia 15 tahun ke atas berada pada 6,1 persen
Mengunjungi hutan selama 12 menit hingga tiga jam dengan berjalan-jalan merupakan salah satu komponen utama dalam mengurangi depresi. Temuan lainnya, selain berjalan di hutan, menggunakan panca indera seperti mendengar, menyentuh, mencium, hingga mencicipi dapat menjadi sarana dalam mengurangi depresi.
Seseorang mengalami depresi karena ketikdamampuan mengekspresikan emosi. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam mengekspresikan emosi yakni dengan menari. Hasil penelitian yang dilakukan Romina Tavormina dan Maria Tavormina pada tahun 2018 yang berjudul Overcoming Depression with Dance Movement Therapi menunjukkan bahwa melalui gerakan tarian spontan menjadi alat rehabilitasi untuk mengekspresikan emosi melalui tubuh.
Gerakan dalam tarian spontan dilakukan guna melepaskan emosi tanpa takut dihakimi orang lain, menghilangkan stigma dan prasangka masyarakat. Menari membuat suasana hati menjadi lebih positif dan kembali menemukan momen untuk bangkit dari keterpurukan.
Pemuda sekarang adalah harapan bangsa ke depannya. Melihat bonus demografi yang nyata seyogyanya dapat dimaksimalkan. Guna mencapai itu, salah satu kuncinya adalah pemuda yang sehat mental! Selamat Hari Sumpah Pemuda. (*)