Final Liga Champions 2020 Terancam Batal di Turki. Kerugian bagi Liverpool jika ke Final?
Stadion Ataturk yang berada di Kota Istanbul mengalahkan Estadio Da Luz di Portugal
Penulis: Insan Ikhlas Djalil | Editor: Insan Ikhlas Djalil
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Federasi Sepakbola Eropa atau UEFA kemungkinan memindahkan venue laga final Liga Champions 2020 dari Turki.
Pada Mei tahun 2018 lalu, UEFA memutuskan bahwa Stadion Olympic Ataturk, Turki, akan jadi tuan rumah laga final Liga Champions 2020.
Baca: Undian Indihome MilIader Tahap II, 11 Pelanggan Telkom dapat Hadiah Rp 10 Juta
Baca: Kejati Sulsel Tangkap Jentang Setelah Minta Bantuan Kejagung
Baca: Izin Tak Terbit, PSM Ajukan Opsi Laga Lawan Persija Dipindah ke Tanggal 21 Oktober, Ini Respon LIB
Baca: FOTO: Ribuan TNI dan Polri Apel Gelar Pasukan di Lapangan Hasanuddin Makassar
Stadion Ataturk yang berada di Kota Istanbul mengalahkan Estadio Da Luz di Portugal, yang juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah final Liga Champions 2020.
Stadion Ataturk sebelumnya sudah pernah jadi venue final Liga Champions. Salah satu yang paling terkenal, yaitu edisi 2005.

Saat itu, Liverpool yang tertinggal 0-3 dari klub raksasa Italia, AC Milan, bisa menyamakan kedudukan ldan secara dramatis menjadi juara lewat adu penalti.
Fans Liverpool menyebut kejadian lawan AC Milan itu sebagai ‘keajaiban Istanbul’.

Ketika itu, Liverpool antara lain diperkuat Steven Gerrard, Xabi Alonso, Luis Garcia, dan Milan Baros.
Sedangkan AC mengandalkan bintang-bintang top seperti Paolo Maldini, Andrea Pirlo, Gattuso, Kaka, dan Shevchenko.
Baca: Menteri, Polri, TNI, Gubernur hingga Walikota, Silakan Mengunduh Foto Resmi Jokowi-Maruf Amin
Baca: Izin Tak Terbit, PSM Ajukan Opsi Laga Lawan Persija Dipindah ke Tanggal 21 Oktober, Ini Respon LIB
Baca: Tujuh Startup Makassar Ikut Kompetisi National Pitch Up Digital Valley
Kini 15 tahun sejak final daramtis itu, bisa saja Stadion Ataturk gagal menjadi tuan rumah. Hal itu berkaitan dengan aksi militer yang dilakukan Turki ke Suriah, pekan ini.
Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, bahkan sampai mengirim surat langsung ke UEFA soal hal ini.

Dalam suratnya, Spadafora mempertanyakan apakah pantas menggelar laga terbesar sepak bola dengan kondisi Turki saat ini.
"Kami tahu apa yang terjadi di Suriah tak akan berhenti dengan tak jadi menggelar final Liga Champions di Turki, tetapi kita semua paham betapa pentingnya (politis, media, ekonomi, kultural) salah satu laga terbesar di dunia olahraga ini," tulis Spadafora dalam suratnya.

UEFA memang enggan berkomentar soal ini, tetapi ada satu jawaban yang muncul dari Wakil Presiden UEFA, Michele Uva.
Michele Uva menganggap bahwa terlalu dini membicarakan hal tersebut dan sanksi yang bisa dijatuhkan, seperti dilansir dari AP News.
Baca: Enaknya Jadi Warga Luwu Timur, Bupati Thorig Husler Paparkan Programnya Pimpin Lutim
Baca: Kesehatan Drop, Jentang Tetap Dijebloskan ke Lapas Makassar
Baca: Bandingkan! Daftar Harta Kekayaan Mulan Jameela Ini dengan Maia Estianty, Mobil Mulan Hanya 2
Ttapi, Michele Uva mengatakan bahwa situasi akan dievaluasi saat Komite Eksekutif UEFA bertemu pada Desember mendatang.