WAWANCARA EKSKLUSIF
Enaknya Jadi Warga Luwu Timur, Bupati Thorig Husler Paparkan Programnya Pimpin Lutim
Satu guru satu laptop. Setiap rumah ingin minimal ada satu sarjana. Setiap desa satu dokter. Beri beasiswa Rp 4 juta per sem
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Jumadi Mappanganro
Selain itu, untuk memajukan kualitas mereka, semua guru yang masih S1, saya sekolahkan S2. Alhamdulillah sudah angkatan kedua.
Kabarnya tak hanya guru, Anda juga memfasilitasi kepala desa dan dusun dengan kendaraan. Benarkah itu?
Yah benar, saya anggarkan setiap kepala desa kami dapat mobil, tapi mobil ini sebenarnya adalah mobil masyarakat desa itu yang saya titipkan ke kepala desa, masyarakat bisa juga pakai untuk keperluannya.
Sebanyak 456 kepala dusun kami juga beri motor.
Tapi program ini juga membuat saya ditelepon banyak kepala daerah. Saya dianggap memancing. Kata mereka, pak bupati ini bikin kita iri saja.
Kepala desa mereka juga menuntut diberi mobil. Meski demikian bukan berarti kami banyak uang.
Tapi kami memang punya kemauan dan juga ingin mendukung dalam memajukan Lutim.
Untuk sektor pertanian dan perkebunan, apa program Anda?
Salah satu yang kita genjot adalah sektor pertanian, karena Lutim itu merupakan salah satu penghasil beras.
Walau sebenaranya kami hanya hasilkan gabah, karena gabah kami keluar dibawa ke Sidrap diolah jadi beras lalu kembali ke Lutim, kami belum punya penggilingan.
Kami juga sedang mendorong kembali petani kakao yang sempat lesu agar dapat meningkatkan kembali produksi.
Tak hanya itu, kami punya lada khas Luwu Timur. Sayang sekali lada ini masih mengikut di daerah lain, belum ada brand resminya. Tapi indikasi geografisnya lada itu khas lutim.
Gubernur menjadikan Lutim sebagai salah satu target pengembangan destinasi pariwisata, khususnya Danau Matano dan Towuti. Pendapat Anda?
Kami sudah kerja sama dengan Univeristas Udayana untuk grand design pariwisata.
Kita akan siapkan tempat-tempat wisata, jika sudah siap kita akan lempar, termasuk wisata danau kami.
Kami bekerja sama dengan Udayana karena mereka rekomende, mereka juga mendesain pariwisata Bali.
Apalagi potensi Bali dan Lutim itu sama, kita ada laut, air terjun, gunung, dan lain sebagainya.
Lutim ada 124 desa yang punya potensi masing-masing. Secara geografis Lutim tak masuk daerah wisata, tapi kami tak khawatir, karena pergerakan wisata lokal saja sudah sampai 38 ribu.