Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keluarga Korban Tabrak Keluhkan Layanan RSUD Salewangang Maros, ini Masalahnya

Seorang keluarga pasien, Amir Kadir mengeluhkan, ponakannya, Aso dilarikan ke RS setelah ditabrak motor, Minggu (13/10/2019) sekira pukul 10.00 wita.

Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
Warga
Layanan kesehatan RSUD Salewangang, Maros, kembali dikeluhkan oleh kelurarga pasien, Senin (14/10/2019). Seorang keluarga pasien, Amir Kadir mengeluhkan, ponakannya, Aso dilarikan ke RS setelah ditabrak motor, Minggu (13/10/2019) sekira pukul 10.00 wita. 

Saat tiba di Makassar, pasien langsung dioperasi lantaran dinilai sudah mulai kritis. Jika tidak segera ditangani, nyawa pasien terancam.

Dia berharap, Pemkab Maros membenahi pelayanan RSUD Salewangang, yang tidak becus.

 VIDEO : Intip Suasana Penandatanganan NPHD di Pilkada Maros

Gandeng Stikes Lakipadada, GMNI Tator Beri Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Warga ini

Sering Lihat Istri Kerasukan, Prabu Revolusi Ingin Buka Mata Batin, Malah Ditolak Orang Pintar

 Akreditasi Paripurna RSUD Salewangang Maros

RSUD Salewangang Maros berhasil mendapat akreditasi Paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) 2018, Kamis (4/1/2017).

Penghargaan tersebut diberikan karena telah melakukan peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi warga.

Bupati Maros, Hatta Rahman mengaku bersyukur dan menjadi tantangan baru untuk pengelola rumah sakit untuk lebih memkasimalkan pelayanannya.

"Ini tantangan baru. Semua pihak manajemen dan paramedis di RSUD Salewangang wajib berbuat terbaik dalam memberikan pelayanan ke masyarakat," katanya

Hatta tidak menginkan, adanya warga yang mengeluhkan pelayanan medis rumah sakit. Semua pasien harus diperlakukan sama. Tim medis dilarang membedakan pelayanan pasien BPJS dan umum.

Saat tim berada di RS, tim medis diminta untuk mempraktikan cara menolong pasien yang sedang sekarat. Tim medis menggunakan bodi karet dan memompa bagian jantungnya.

Dokter dan Perawat Mogok Kerja

Puluhan dokter dan perawat RSUD Salewangang maros menggelar aksi mogok kerja sebagai bentuk protes kepada manajemen, yang dinilai buruk dan tidak transparan mengelola anggaran, Senin (17/12/2018).

Meski aksi tersebut melibatkan sebagian besar dokter, namun pelayanan masih tetap dilakukan.

Hanya pelayanan konsultasi di Poliklinik lumpuh total. Hal itu disebabkan semua dokter spesialis ikut dalam aksi mogok kerja tersebut.

"Semua pelayanan terhadap pasien tetap berjalan seperti biasa. Kecuali Poliklinik. Dokternya ikut semua untuk aksi untuk meminta kejelasan transparansi," katanya.

Dokter akan melakukan aksi mogok tersebut sampai pihak manajemen RS memberikan kejelasan memaksimalkan layanan kesehatan.

Menurutnya, sarana dan prasarana kesehatan juga sangat minim. Manajemen selama ini juga tidak pernah transparan saat mendata rekap pasien yang terlayani.

Manjenen tidak pernah transparan terkait status pembayaran baik tunda maupun belum terbayarkan.

Hal tersebut berimbas pada olah data pasien yang salah masuk kamar hingga lost record.

"Akibat ulah manajemen, kami kesulitan untuk mendapat rekap data pasien yang telah dilayani. Status pembayarannya, tidak jelas," katanya.

Lalu lintas proses coding, klaim dan verifikasi BPJS hingga aliran dana klaim, juga dinilai sangat kacau. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved