Karyawan Galesong Group Dilatih Pertolongan Pertama Korban Henti Jantung Nafas
Sebanyak 50 karyawan, baik dari divisi otomotif, property, teknik, hotel, lapangan golf, hingga gold gym mengikuti dengan antusias.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajemen Galesong Group menggelar basic life support training atau pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) bagi seluruh karyawan unit usaha di bawah naungan Galesong Group.
Sebanyak 50 karyawan, baik dari divisi otomotif, property, teknik, hotel, lapangan golf, hingga gold gym mengikuti dengan antusias.
Selain diberikan secara teori, seluruh peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktek langsung penanganan korban dengan menggunakan boneka pelatihan.
Rencana Susi Pudjiastuti Jika Tak Lagi Jabat Menteri di Kabinet Jokowi-Amin: Tenggelamkan 558 Kapal
Pasca Kerusuhan, Segini Jumlah Pengungsi Wamena yang Tiba di Lanud Hasanuddin
Penjualan Tiket PSM Vs Arema FC Dibuka Hari Ini Hingga?
Pelatihan BHD dimaksudkan sebagai pertolongan medis sederhana, yang dilakukan pada korban yang mengalami henti jantung dan henti napas sebelum dilakukan pertolongan medis lanjutnya.
Pelatiham diberikan oleh ahlinya, yakni Dokter Yenny Halim dan Dokter Steven, yang telah memiliki pendidikan dan pengalaman dalam penanganan pasien yang mengalami henti nafas dan henti jantung.
Istimewanya, kegiatan ini dipandu Owner BPR Hasamitra Yongris Lao yang juga menyediakan dua Mannequin yaitu, boneka yang dirancang khusus untuk pelatihan BHD.
Direktur Utama Galesong Group Efendy Purnama mengatakan, pelatihan BHD sangat diperlukan bukan hanya untuk para medis tapi juga semua orang.
Rencana Susi Pudjiastuti Jika Tak Lagi Jabat Menteri di Kabinet Jokowi-Amin: Tenggelamkan 558 Kapal
Pasca Kerusuhan, Segini Jumlah Pengungsi Wamena yang Tiba di Lanud Hasanuddin
Penjualan Tiket PSM Vs Arema FC Dibuka Hari Ini Hingga?
"Termasuk karyawan Galesong Group, apalagi kejadian henti jantung dan nafas bisa terjadi pada siapa saja, di mana dan kapan saja," ujarnya dalam rilis Galesong Group, Rabu (9/10/2019) malam.
"Termasuk di lingkungan kerja apakah itu karyawan, tamu ataupun konsumen dan nasabah yang berkunjung ke kantor," lanjut dia.
Menurutnya, sering sekali orang yang menemukan korban pertama kali.
Bukan hanya tenaga medis yang terlatih, tetapi bisa saja orang non paramedis yang ada di sekitar tempat kejadian.
Rencana Susi Pudjiastuti Jika Tak Lagi Jabat Menteri di Kabinet Jokowi-Amin: Tenggelamkan 558 Kapal
Pasca Kerusuhan, Segini Jumlah Pengungsi Wamena yang Tiba di Lanud Hasanuddin
Penjualan Tiket PSM Vs Arema FC Dibuka Hari Ini Hingga?
"Sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan seperti ini, para Karyawan Galesong Group mampu menolong orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan," ujarnya.
Yongris Lao mengapresiasi inisiatif Galesong Group untuk melaksanakan pelatihan bagi karyawannya.
Sebab pelatihan ini sangat penting agar para karyawan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung-paru.
"Kepada korban yang mengalami henti nafas dan henti jantung baik karena sakit atau kecelakaan, sebelum tim medis datang ke tempat kejadian," kata Ketua Walubi Sulawesi Selatan. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
A