Tengok Pengembangan Ternak di Tasmania-Australia, Ini yang Akan Dilakukan Nurdin Abdullah
Kunjungan kerja Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah ke Australia dan Tasmania atas undangan Pemerintah Australia melalui Konjen di Makassar
Tengok Pengembangan Ternak di Tasmania-Australia, Ini yang Akan Dilakukan Nurdin Abdullah
TRIBUN-TIMUR.COM, AUSTRALIA - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mendapat banyak inspirasi saat berkunjung di lokasi pengembangan ternak di Tasmania, negara bagian Australia.
Pemerintah Negara Bagian Tasmania menyiapkan lahan 54 hektare sebagai tempat untuk implementasi hasil penelitian para dosen University of Tasmania.
Lahan sebanyak itu dimiliki bersama pemerintah dan kampus dengan komposisi saham 50 persen: 50 persen.
Di lahan ini kebanyakan ditanam pakan ternak untuk mendukung sektor utama penghasilan negara bagian di Kepulauan Tasmania itu, peternakan.
Pemerintah dan masyarakat Negara Bagian Tasmania mengembangkan peternakan sapi dan domba.
Di daerah ini terdapat industri susu segar dan keju dengan bahan baku susu sapi.
Chaidir Syam Berpeluang Besar Kendarai PKS Maros, Ini Alasannya
Daftar Balon Wabup, Kadis PUPR Luwu Utara Siap Mundur dari ASN
Di pinggir jalan yang dilalui, kita hanya lihat hamparan rumput yang di tengah-tengahnya ada pengembalaan sapi atau domba.
Dosen peneliti University of Tasmania yang juga penanggungjawan Tasmanian Institute of Agrikulture (TIA), Doug Clark, menjelaskan semua hasil penelitian tentang pertanian dari para dosen di Universitu of Tasmania diimplementasi pada lahan 54 hektare itu.

"Sebelum dilepas ke masyarakat umum hasil penelitian dan temuan para dosen diujicoba di kahan ini," jelasnya kepada Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah yang melakukan kunjungan kerja ke Tasmania.
Kunjungan kerja Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah ke Australia dan Tasmania atas undangan Pemerintah Australia melalui Konjen di Makassar.
Konsul Australia di Makassar Aron Corbett terus mendampingi rombongan Prof HM Nurdin Abdullah dalam kunjungan kerja ini.
Menurut Clark, para dosen di University of Tasmania terus melakukan inovasi untuk mendukung program pemerintah dan para petani.
"Kalau masyarakat dan pengusaha ada punya bibit, kami ujicoba di lahan ini dengan tujuan menghasilkan bibit-bibit yang unggul,” jelasnya.
Unhas Workshop Bersama Profesor dan Mahasiswa dari Jepang
VIDEO: Ini Penjelasan Polisi Soal IRT Jual 2 Siswi SMA ke Parepare Jadi Pelayan Kafe Remang-remang
Hamparan kahan 54 hektare itu dikembangkan aneka macam rumput, untuk pakan sapi dan domba. Laboratorium pertanian ini hanya menggunakan empat orang tenaga kerja.