Dua Siswi SMA di Makassar Dijual ke Warung Remang-Remang Kota Parepare
Kasus tersebut dibongkar tim penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua siswi SMA di Kota Makassar jadi korban trafficking atau perdagangan perempuan dengan modus dipekerjakan di kafe remang-remang Kota Parepare.
Korban Nu (17) dan Wa (17), dipekerjakan disebuah kafe remang-remang di dengan iming-iming uang Rp 300 ribu, oleh Hasma Bondeng (32) sorang ibu rumah tangga.
Kasus tersebut dibongkar tim penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar dan tim dari Polres Parepare, Minggu (6/10/19) sore.
Baca: FOTO: Dekranasda Sulsel dan PHRI Jalin Kerjasama Pengembangan UMKM
Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan kedua korban, Nu dan Wa bersama pelaku diamankan di kafe di daerah perbatasan Parepare dan Sidrap.
"Kafe didaerah Pa'de Kecamatan Soreang, Kota Pare-pare. Sekarang si pelaku masih diperiksa, korban sudah di pihak P2TP2A," kata Indratmoko, Senin (7/10/2019) sore.
Menurut keterangan pelaku, Hasma alias Bondeng, kedua korban diiming-iming uang Rp 300 ribu. Keduanya sudah bekerja kurang lebih sebulan ini.
Baca: Pengungsi Wamena Pakai Baju sebagai Handuk Habis Mandi
Pelaku Bondeng mengajak Nu dan Wa 29 Agustus 2019 lalu. Saat itu, pelaku berikan uang Rp 300 ribu ke kedua korban sebagai gaji pertama mereka untuk ke Parepare.
Sampai di Parepare, dua korban disambut oleh bos kafe Bunda Eva. Dua korban lalu dipekerjakan jadi pelayan, seperti temani pelanggan minum minuman keras (Miras).
Kurang lebih tiga minggu, kedua korban ini bekerja. Mereka digaji per tutup botol. Untuk tutup botol bir, dihitung Rp 10 ribu. Sedangkan tutup botol ballo Rp 5 ribu.
Baca: Vokalis Band Kunci Dendy Mikes Meninggal, Ini Lagunya yang Pernah Populer Lengkap dengan Lirik
"Jadi mereka bekerja sudah kurang lebih tiga minggu disana, diduga ada ancaman fisik dan juga verbal dari pelaku jika kasus ini sampai terbongkar," jelas Indratmoko.
Kasus ini pun terbongkar, saat orangtua korban Nu melaporkan kasus ini ke pihak Polrestabes Makassar, Sabtu (4/10/19) lalu.
Pasalnya, awalnya korban meminta ijin ke rumah neneknya di Sinjai. Tapi setelah itu, korban Nu tidak sampai di Sinjai, malah dia diketahui di sebuah kafe di Parepare.
"Dari sinilah tim kami (PPA) bersama tim P2TP2A Kota Makssar dan pihak Polres Parepare dalami itu hingga mengungkap kasus ini kesana," ujar Indratmoko.
Baca: 744 Kendaraan Dinas Pemprov Sulsel Hilang
Polrestabes Makassar Ungkap Perdagangan Anak, Begini Reaksi Pembina Dewi Keadilan Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - As (14) dan Ns (16) siswi SMA di Makassar nyaris menjadi korban perdagangan anak oleh seorang perempuan terduga pelaku, Tika (32).
Upaya perdagangan anak melalui media sosial itu digagalkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polredtabes Makassar, Senin (16/9/2019) malam, setelah menerima laporan orang tua korban (As).
Baca: Tiga Jam Terbakar, Begini Kondisi Terkini Tempat Pembuangan Akhir Sampah Caddika Gowa
"(Tika) diamankan belum tentu dia (tersangkanya), masih diselidiki," ujar Kanit PPA Polrestabes Makassar Iptu Ismail.
As dan NS oleh Tika, diduga dipasarkan ke pria hidung belang melalui media sosial whatsApp seharga Rp 2,5 juta.
Menanggapi kejadian itu, pembina Lembaga Dewi Keadilan, Lusia Palulungan meminta Polrestabes Makassar agar mengusut tuntas kasus dugaan perdagangan anak dibawah umur tersebut.
Baca: Dua Emak-emak Maros Ditabrak Truk 10 Roda, Sudah di Kolong, Untung Tak Dilindas
"Tentunya kita meminta agar Polrestabes Makassar dapat menindak tegas pelaku dan mengungkap kasus ini secara tuntas. Bukan saja pelaku penjualnya, tapi juga sindikat atau jaringannya juga harus diungkap," ujar Lusia Palulungan kepada tribun.
Sebagaimana kata Lusi, diatur dalam Undang-Undang No 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Anak.
Pasalnya, lanjut aktivis pemerhati perempuan dan anak ini, bisnis gelap penjualan anak dibawah umur biasanya tidak hanya melibatkan satu atau dua orang pelaku.
Baca: Bukan Akbar Yahya, Orang Ini Calon Kuat Ketua DPRD Bone 2019-2024
"Berdasarkan pengalaman dari beberapa aduan yang kita terima, kasus ekploitasi atau penjualan anak itu punya komplotan juga atau sindikat. Jadi harus diungkap tuntas," ujarnya.
Modus operandi sindikat atau komplotan trafficking itu, kata Lusia, biasanya dengan mengiming-imingi calon korbannya dengan upah yang tinggi atau gaji yang menjanjikan.
"Jadi modusnnya itu bisa perbudakan dan bisa juga dengan menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi. Misalnya seorang anak direkrut bekerja, lalu diberi fasilitas mewah, setelah itu mereka menghitungnya sebagai utang, disitu mereka menjadikan dalih untuk trafficking," jelasnya.

Ia juga berharap peran aktif orang tua untuk mengawasi tumbuh kembang anaknya. Begitu juga dengan pergaulan ssang anak.
"Jadi kita himbau ke masyarakat agar berperan aktif untuk mengawasi setiap aktifitas anaknya, jangan sampai menjadi korban dan pelaku penjualan anak tersebut," harapnya.
Baca: Setelah Jokowi, Giliran Kapolri Ancam Copot Sejumlah Jenderal Gegara Asap, Siapa Saja Mereka?
Dua Emak-emak Maros Ditabrak Truk 10 Roda, Sudah di Kolong, Untung Tak Dilindas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua pengendara motor nyaris dilindas truk tangki BBM, Selasa (17/9/2019).
Kejadian itu terjadi tepat di poros Perintis Kemerdekaan, perlimaan Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, sekitar 13.50 Wita.
Hal tersebut pun dibenarkan Kabid Operasi Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Suratmin saat membenarkan kejadian tersebut.
Baca: Ditabrak Truk Tronton, Pengendara Motor Ini Tewas Kecelakaan
"Iya betul, barusan saya konfirmasi dengan petugas di lapangan. Kejadian siang tadi," kata Suratmin kepada tribun timur.com, Selasa malam.
Truk tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) itu bernomor Reg. B 9114 SFV dikemudikan Randi Sattaras (34) warga asal Makassar.
Sementara itu, dua korban pengendara roda dua atau motor dengan nomor Reg. DD 3753 WF dikemudikan, Murtini (47).
Baca: Empat Pelajar di Mamuju Tewas Ditabrak Truk Bermuatan Rotan
Sementara korban yang dibonceng, Hajrah (66). Kedua korban meruoakan warga asal Belang-belang, Maccini Baji, Lau, Maros.
Kata Suratmin, korban Murtini mengalami cedera di bahu kiri, lengan kiri patah, dan juga keluar darah dari hidung korbannya.
Sementara itu korban Hajrah, mengalami cendera ringan pada hidung. Keduanya kini dirawat di RS TNI AU Dodi Sardjito, Maros.
Baca: Truk 6 Roda Terjun ke Jurang di Mamasa, Korban Dirujuk ke Polman
Menurut kronologisnya, kedua kendaraan, mobil truk BMM 10 roda dan motor korban bergerak searah dari Maros ke Makassar.
"Diduga mobil truk tangki tidak jaga jarak, dan tidak memperhatikan sepeda motor yang ada di depannya," jelas Suratmin.
Kedua pengendara motor terjatuh dan sudah masuk kolong truk. Untung sopir langsung mengerem sehingga tak melindasnya.
Saat ini, mobil truk tangki BBM dan juga sepeda motor korban sudah diamankan di pos Lantas Citra Sudiang, Makassar.

9 Fakta Insiden Tabrakan Maut Truk Tangki vs Bus Rosalia Indah di Lampung, 8 Tewas, Cek Kronologi
9 Fakta Insiden Tabrakan Maut Truk Tangki vs Bus Rosalia Indah di Lampung, 8 Tewas, Cek Kronologi
TRIBUN-TIMUR.COM - Insiden tabrakan maut antara truk tangki vs bus Rosalia Indah terjadi di Way Kanan, Lampung, Senin (16/9/2019).
Sebanyak 8 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.

Korban meninggal dalam kecelakaan maut itu termasuk sopir truk tangki.
Berikut, fakta tabrakan maut antara truk tangki vs bus Rosalia di Lampung.
1. Terjadi Senin (16/9/2019) siang
Peristiwa tabrakan maut antara truk vs bus Rosalia Indah terjadi di Jalur Lintas Tengah (Jalinteng) Lampung, Sumatera, Senin, 16 September 2019 sekira pukul 14.45 WIB.
Kasatlantas Polres Way Kanan AKP Jafril menceritakan kronologi tabrakan maut truk vs bus Rosalia Indah.
Peristiwa terjadi di kilometer 229, Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan.
Baca: LAGI VIRAL Penampakan Mirip Pocong di Tangerang, Nyata atau Rekayasa? Lihat Videonya!
2. Bus Oleng
Menurut Jafril, kronologi tabrakan maut truk vs bus Rosalia Indah tersebut berawal ketika mobil bus Rosalia Indah melaju dari arah Blambangan Umpu menuju Way Tuba.
Bus dengan nomor polisi AD 1666 CE melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kondisi jalan di jalur tikungan menanjak, bus berjalan dengan kecepatan tinggi," kata Jafril, Senin 16 September 2019 malam.
Baca: Jadwal Liga Champions Nanti Malam: Inter, Barcelona, Chelsea dan Liverpool Main
Jafril melanjutkan, bus hilang kendali dan oleng ke kanan.
Akibat oleng, bus pun terguling seketika di aspal.
3. Truk merangsek ke dalam bus
Saat bersamaan, lanjut Jafril, dari arah berlawanan datang mobil truk tangki warna oranye.
Truk dengan nomor polisi BE 9291 YJ itu dikemudikan Joko (27), warga Masgar, Lampung Tengah.
Baca: Kronologi Ular Kobra Keluar Sarang hingga Piton Raksasa Hangus Terpanggang Akibat Kebakaran Hutan
Truk juga melaju dengan kecepatan tinggi.
"Adu kambing tak terelakkan," ucap Jafril.
Bahkan, terus Jafril, akibat kerasnya tabrakan, mobil tangki tersebut sampai merangsek masuk ke bodi bus yang terguling.
4. Sopir truk meninggal
Akibatnya, kata Jafril, sopir truk tangki meninggal di tempat, bersama dengan 7 orang lainnya.
"Kami sudah mengevakuasi korban kecelakaan," imbuh Jafril.
Baca: Orangtua Tak Mampu Beli Susu, Bayi Hadijah Haura Minum Kopi 1,5 Liter Setiap Hari, Lihat 7 Bahayanya
Sementara, Ari (45), kernet truk tangki, menjelaskan, kecelakaan bermula ketika bus Rosalia Indah berjalan dengan kecepatan tinggi.
Bus melaju dari arah Bandar Lampung menuju Baturaja.
“Joko (sopir truk tangki), yang sama saya di mobil tangki meninggal ketika dibawa ke puskesmas terdekat,” kata Ari.
5. Sopir bus lompat sebelum bus terguling
Sementara, sopir bus Rosalia Indah, Amin Saypudin (39) menceritakan detik-detik dirinya menyelamatkan diri sebelum insiden tabrakan maut truk tangki vs bus Rosalia Indah di Way Kanan, Lampung, Senin (16/9/2019).
Baca: Duh! Demo di KPK, Demonstran Tak Tahu Tuntutan dan Nama Pimpinan KPK Didemo, Segini Uang Dibagikan
Menurut Amin, ia melompat dari jendela sebelum bus terguling dan dihantam truk.
"Iya, saya lompat dari kaca pas bus mau terguling," ucap Amin, saat ditemui di Puskesmas Way Tuba, Senin 16 September 2019.
6. Polisi belum tetapkan tersangka
Kasatlantas Polres Way Kanan AKP Jafril mengatakan, pihaknya belum menetapkan tersangka dalam tabrakan maut truk vs bus Rosalia Indah tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi," kata Jafril, Senin 16 September 2019.
Baca: Thareq Kemal Habibie Blak-blakan Kenapa Derita Glaukoma, Pakai Penutup Mata Bak Nick Fury Avengers
Jafril mengatakan, semua korban, baik selamat dan meninggal dunia dibawa ke Puskesmas Way Tuba dan Rumah Sakit OKU Timur, Sumatera Selatan.
Saat ini, kata Jafril, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban yang mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal dunia.
7. Delapan orang meninggal
Kapolres Way Kanan, AKBP Andy Siswantoro mengatakan, sebanyak 8 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
"Korban meninggal terdiri dari 7 laki-laki dan 1 orang perempuan. Ada 2 orang jenazah yang belum diketahui identitasnya," kata Andy Siswantoro, Senin (16/9/2019).
Baca: LAGI VIRAL Penampakan Mirip Pocong di Tangerang, Nyata atau Rekayasa? Lihat Videonya!
"Jasad korban yang meninggal sudah dibawa pulang oleh keluarganya, sisanya dua orang saja belum diketahui identitasnya," kata Andy Siswantoro, saat dihubungi via telepon, Senin 16 September 2019 malam.
Selain korban meninggal, korban luka-luka berjumlah 22 orang.
Andy Siswantoro mengungkapkan, korban yang mengalami luka ringan, sebagian sudah dijemput keluarganya.
Kemudian, korban luka berat, imbuh Andy Siswantoro, masih dilakukan perawatan di RSUD Martapura, OKU Timur.
Baca: Jadwal Liga Champions Nanti Malam: Inter, Barcelona, Chelsea dan Liverpool Main
8. Identitas korban meninggal
Berikut, identitas korban meninggal dunia yang dihimpun dari RSUD Martapura, OKU Timur.
1. Mujani warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
2. Sarpan warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
3. Susanto warga Wonosegoro Boyolali, Jawa Tengah.
4. Slamet Riadi warga Kediri, Jawa Timur.
5. Wasidi warga Blitar, Jawa Timur.
6. Joko warga Lampung Tengah,
7. Suparti warga Nganjuk, Jawa Timur.
8. Belum terindentifikasi.
9. Bus dari Jogja menuju Sumsel
Kapolres Way Kanan AKBP Andy Siswantoro mengungkapkan, bus Rosalia Indah tersebut berangkat dari Yogyakarta menuju Sumatera Selatan.
Sayangnya, Andy Siswantoro belum bisa menerangkan waktu keberangkatan dan tiba bus Rosalia Indah tersebut
"Sopir bus Rosalia Indah masih alami luka ringan, jadi belum bisa dimintai keterangan. Begitu juga penyebab kecelakaan, masih belum bisa kami jelaskan," kata Andy Siswantoro.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 9 Fakta Truk Tangki vs Bus Rosalia Indah, Tabrakan Maut di Lampung Tewaskan 8 Orang,