Diduga Tertabrak Kendaraan Saat Unjuk Rasa Ricuh di Makassar, Begini Kondisi Dicky
Diduga Tertabrak Kendaraan Saat Unjuk Rasa Ricuh, Begini Kondisi Dicky. Unjuk Rasa berujung aksi bentrok antar mahasiswa, warga dan polisi
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unjuk Rasa berujung aksi bentrok antar mahasiswa, warga dan polisi di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (28/9/2019) malam.
Dalam kericuhan itu, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa Makassar, ditabrak kendaraan taktis milik polisi.
Korban diketahui bernama Dicky Wahyudi (29), warga yang beralamat di Jl Kubis, sekitar pasar Terong, Makassar.
Mahasiswa semester empat itu, kini masih menjalani perasatan di ruang operasi lantai 2 RS Ibnu Sina Makassar.
Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Bosowa, Ewaldo Aziz (22) yang ditemui di ruang tunggu perawatawan, mengungkapkan Dicky sapaan Dicky Wahyudi mengalami sejumlah luka akibat kejadian itu.

"Yang luka itu, mata kanan bengkak, tulang rusuk bagian kanan remuk dan bagian wajah alami luka lecet," kata Ewaldo Azis.
Akibat luka yang dialami, kata Ewaldo Aziz, Dicky harus menjalani operasi.
Ia dioperasi beberapa saat setelah kejadian. Namun rencananya akan menjalani operasi kedua.
"Sudah operasi tadi malam waktu dibawa kesini. Tapi saya ketemu mamanya tadi, dia bilang mau dioperasi lagi untuk diangkat cairan gas air mata di paru-parunya," ujar Ewaldo.
Peristiwa tertabraknya Dicky yang diduga oleh rantis polisi dikecam Ewaldo Aziz.
Menurutnya, penabrakan terhadap demonstran menggunakan kendaraan taktis tidak sepatutnya dilakukan pihak kepolisian dalam mengamankan jalannya unjukrasa.
"Kami dari BEM Fakultas Hukum, mengecam tindakan kepolisian khususnya Polda Sulsel terkait pengawalan aksi. Kepolisian sepatutnya hanya mengawal tentunya dengan SOP, bukan malah melakukan tindakan anarkis dengan menabrak rekan kami," tergasnya.
Ia pun berharap agar oknum polisi yang mengemudikan rantis saat melakukan penabrakan dapat diproses hukum. "Kalau perlu dicopot," ujarnya.
Pantauan di lantai 2 RS Ibnus Sina, sejumlah rekan atau teman sekampus Dicky terus berdatangan. Begitu juga kerabat dan keluarganya.
Dicky merupakan anak satu-satunya pasangan Nurbaeti dan almarhum Tamsil.
Ayahnya belum lama ini berpulang atau meninggal dunia tepatnya pada bulan April 2019 lalu.
Selama ini, mahasiswa kelahiran 28 April Tahun 2000 itu hidup bersama ibunya Nurbaeti.
Bentrok Demonstran dengan Polisi di Makassar
Aksi demonstrasi mahasiswa di Makassar, Jumat (27/9/2019) malam, kembali berujung bentrok.
Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian.
Sebelumnya massa mengepung kantor DPRD Sulsel dan kawasan Flyover, Jl Urip Sumoharjo.
Sebagian juga menutup total Jl AP Pettarani.
Jelang magrib, massa dipaksa membubarkan diri dengan tembakan gas air mata.
Para demonstran pun berhamburan namun memilih bertahan dengan menyerang balik polisi dengan lemparan batu.
Setelah Mahasiswa, Warga Bentrok dengan Polisi, Petasan Hingga Pasta Gigi Laris di AP Pettarani
Setelah mahasiswa, giliran warga dengan aparat kepolisian yang bentrok di dua titik di Kota Makassar hingga pukul 23.05 WITA, Jumat (27/9/2019)
Pantauan Tribun, ada tiga titik bentrok antara mahasiswa, polisi dan warga, dinataranya disamping jalan Fly Over, didepan Kampus UMI Jl Urip Sumoharjo, dan dipemukiman padat Jl Sehati.
Dua Water Cannon yang diturunkan oleh Sat Brimob Polda Sulsel tampak tak membuat perusuh mundur.
Rusuh yang terjadi di tiga titik yang ada di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar ini berawal dari bentrok antara mahasiswa dan Polisi.
Wapres JK Pamit di PBB, Berharap Tahun Depan Jokowi Ikut Sidang Umum
BREAKING NEWS: Hingga Pukul 23.29 Wita, Massa Blokade Jalan AP Pettarani
Bentrok di Makassar, Gubernur dan Kapolda Sulsel Buka Turnamen Wali Kota Cup di Parepare
Bentrok antar mahasiswa terjadi sekitar 17.00 WITA, berselang sejam atau saat mahasiswa memilih mundur, tiba-tiba warga dari Perkampungan Maccini Raya, Pampang, dan Sukaria, tiba-tiba keluar dari gang dan menyerang aparat kepolisian.
Mereka menyerang polisi dengan busur, balok dan batu. Bahkan beberapa perusuh juga menembakkan petasan kepada aparat.
Para perusuh tak hanya orang-orang dewasa, atau pemuda, rusuh ini juga melibatkan anak dibawah umur.
Rusuh ini juga menjadi tontonan para pengendara yang melintas di Jl AP Pettarani, sembari mengabadikan momen tersebut melalui smartphone mereka.
Aksi bagi-bagi pasta gigi juga tampak terlihat di Jl AP Pettarani, sebagian pengendara nampak memberikan olesan pasta gigi di bawah kelopak matanya.
Ini dilakukan agar mata para pengendara tidak perih, atas adanya tembakan gas air mata oleh pihak kepolisian.
Saat berlangsungnya kerusuhan, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Adnas, dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol sedang berada di dealer mobil Toyota Kalla.
Di showroom itu, mereka tampak melakukan koordinasi terkait kondisi terkini di Makassar.
Tribun, belum bisa melakukan kepada PJ Wali Kota Makassar dan Wakapolda Sulsel, pasalnya pertemuan mereka dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Wapres JK Pamit di PBB, Berharap Tahun Depan Jokowi Ikut Sidang Umum
BREAKING NEWS: Hingga Pukul 23.29 Wita, Massa Blokade Jalan AP Pettarani
Bentrok di Makassar, Gubernur dan Kapolda Sulsel Buka Turnamen Wali Kota Cup di Parepare
* Satgas Kebersihan Beraksi
Sekitar pukul 23.41 WITA, kerusuhan mulai kondusif.
Warga Pampang dan Warga Sukaria yang juga dikabarkan sedang saling serang juga dilaporkan telah mundur dan kembali ke rumahnya.
Pasca rusuh, para Satgas Kebersihan dan petugas Pemadam Kebakaran Kota Makassar pun melakukan aksi bersih-bersih.
Mereka tampak membersihkan bebatuan, kaca beling pasca rusuh di jalur arteri Kota Makassar dari sore hingga malam hari.
Satgas Kebersihan Panakkukang mengenakan baju orange, dan petugas Damkar mengenakan baju biru.
Camat Panakkukang M Thahir Rasyid yang ditemui didepan Kampus Universitas Bosowa Jl Urip Sumoharjo Makassar mengatakan, kehadirannya disini hanya sekedar untuk membersihkan kondisi jalan pasca rusuh.
Ia menyebutkan untuk menormalisir kondisi Jl AP Pertarani, dan Jl Urip Sumoharjo, pihaknya menurunkan 11 Lurah dan 60 Satgas Kebersihan malam itu.
Selain itu, juga diturunkan, armada tiga roda dan truk pengangkut sampah.
"Kita berupaya agar malam ini bisa selesai agar besok warga bisa beraktivitas kembali dengan lancar," katanya.
Salah satu pengendara, Rizal yang ikut menyaksikan kerusuhan di kawasan Fly Over, berharap agar kondisi ini tidak lagi berulang.
Rizal mengatakan kerusuhan ini membuat warga ketakutan melintasi jalan tersebut.
"Okelah kalau sekedar demo, tapi kalau lempar batu dan busur bagaimana," ujarnya.
Iapun menambahkan, kiranya pemerintah segera mengambil sikap atas insiden yang banyak merugikan masyarakat ini.
Polisi Salat Magrib di Tengah Jalan
Meski tengah melaksanakan tugas, puluhan personel Kepolisian yang mengawal aksi unjuk rasa tidak lupa dengan menunaikan kewajibanya sebagai seorang ummat muslim.
Di tengah ribuan mahasiswa, mereka tetap menyempatkan waktunya untuk salat magrib secara berjamaah, meskipun dilakukan di badan jalan.
Salat berjamaah dilakukan tepatnya di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Sekedar diketahui ada ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Makassar turun kejalan. Mereka berunjuk rasa dengan beberapa tuntutan.
Salah satu tuntutanya menolak pengesahan RUKUHP dan undang undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Murkanya Elza Syarie saat Tahu Poppy Kelly Minta Maaf ke Nikita Mirzani Tapi Tak Diterima
FOTO: Athirah Islamic School Gelar Best Employee Award 2019
FOTO: Maxi Talk 2019 Hadirkan Ketua Komunitas Bosowa Runner
Jalan AP Pettarani
Penolakan pengesahan RUKUHP dan Revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kian memanas.
Situasi Makassar kembali tegang, hingga Polisi berhadap hadapan dengan warga.
Dari pantauan Tribun sekitar pukul 19.00 wita malam, puluhan Polisi dari beberapa satuan yang dilengkapi dengan tamen berhadapan dengan pendemo di sekitar jalan AP Pettaran.
Tepatnya di pintu masuk jalan Abu Bakar Lambong
Warga terus melakukan pelemparan batu kehadapan petugas Kepolisian.
Tak hanya batu, warga yang bersembunyi dibalik pemukiman warga sesekali melepaskan busur.
Sementara petugas, membalas perlawanan warga dengan tembakan gas air mata.
Bentrokan terjadi berawal adanya aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Makassar.
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan dan berkumpul dibeberapa titik. Mulai dari depan gedung DPRD Sulsel hingga Flyover Jl AP Pettarani.
Awalnya aksi mahasiswa menuntut menolak pengesahan RUKHUP dan revisi undang undang Komisi Pemberantasan Korupsi, berjalan lancar.
Murkanya Elza Syarie saat Tahu Poppy Kelly Minta Maaf ke Nikita Mirzani Tapi Tak Diterima
FOTO: Athirah Islamic School Gelar Best Employee Award 2019
FOTO: Maxi Talk 2019 Hadirkan Ketua Komunitas Bosowa Runner
Namun sekitar pukul 17.30 wita tiba tiba ada kericuhan dari arah Jl AP Pettarani, tepatnya sekitar Flyover Makassar. Belum diketahui penyebab kericuhan tersebut.
Tapi sekitar pukul 19.00 wita, kericuhan tersebut tidak lagi melibatkan mahasiswa. Kericuhan melibatkan warga dengan petugas keamanan.
Hingga pukul 21.00 wita polisi dan warga masih terus berhadap hadapan.
Ratusan Polisi dari Brimob dan Sabhara sempat kewalahan.
Karena posisi massa bersembunyi di dalam pemukiman warga.
Warga tidak hanya melempar batu, tetapi menggunakan busur. (*)
Baca: Besok Ditutup! Buruan Daftar Lowongan Kerja BUMN PT Antam Tbk,Terima Fresh Graduate Lulusan 14 Prodi
Baca: Daftar Nama Pendukung Temui Presiden Jokowi di Istana Beri Masukan,Siapa Andi Gani dan Dedi Mawardi?
Baca: Sandiaga Uno Dikira Punya Mantan Istri, Siapa Dia? Sosoknya Artis Milenial dan Hadir di Tengah Demo
Baca: Anaknya Kritis Dianiaya Saat Demo, Ibu Faisal Amir Malah Ingin Bertemu dan Maafkan Pelaku, Mengapa?
Baca: Korban Rusuh Berdatangan, Tim Medis Bulan Sabit Merah di Makassar Batal Pulang
Baca: Ayu Ting Ting Ngapain Saat Syuting? Sampai Bilqis Anaknya Ogah Jadi Artis Liat Kelakuan Eks Enji
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Setelah Mahasiswa, Warga Bentrok dengan Polisi, Petasan Hingga Pasta Gigi Laris di AP Pettarani
Baca: Ditemukan di Semak-semak, Sepasang Kekasih Saluputti Tana Toraja Akhiri Hidupnya
Baca: TERNYATA Ini Penyebab Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly Mundur dari Kabinet Kerja Jokowi
Baca: Bebby Fey Bilang Maaf Setelah Ungkap Atta Halilintar Pelaku Pelecehan, Tak Bawa ke Ranah Hukum, Kok?
Baca: Dari New York Amerika Serikat, Wapres JK: Apa Kabar Makassar!
Baca: BREAKING NEWS: Hingga Pukul 23.29 Wita, Massa Blokade Jalan AP Pettarani
Baca: Penyebab Yasonna Laoly Mundur dari Menteri Hukum dan HAM, Bukan Karena Demo RUU KUHP dan UU KPK