Usulan Anggaran Pengembangan RSU Dadi Bikin Kaget Anggota DPRD Sulsel
Usulan Anggaran Pengembangan RSU Dadi Bikin Kaget Anggota DPRD Sulsel, Usulan anggaran rencanana pembangunan RSU Dadi menjadi rumah sakit kanker
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
Usulan Anggaran Pengembangan RSU Dadi Bikin Kaget Anggota DPRD Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Usulan anggaran rencanana pembangunan pengembangan Rumah Sakit Dadi Kota Makassar di Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Makassar Sulawesi Selatan, menjadi rumah sakit kanker, membuat kaget anggota DPRD Sulsel.
Pasalnya usulan anggaran senilai Rp 203,8 miliar tiba tiba muncul dalam pembahasan Pokja Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.
"Itu angkat sangat besar, itu yang membuat bikin kaget Pokja karena tidak pernah didiskusikan," kata Anggota Fraksi Hanura DPRD Sulsel Wawan Mattaliu usai rapat.
Baca: DPRD Sulsel Setujui Anggaran Rp 500 Juta untuk Pengadaan Alat Penyaring RO di CPI
Baca: Jelang Akhir Masa Jabatan, Rapat APBD P 2019 Hanya 5 Anggota DPRD Sulsel Hadir
Baca: Pemotongan Anggaran Dinsos Rp 1 M, Ini Kata Ketua Banggar DPRD Sulsel
Rapat digelar di lantai 6 Komisi E Gedung DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo Kecamatan Panakukang, Makassar, Kamis (12/09/2019).
Menurut Anggota Fraksi Partai Hanura Wawan Mattaliu, tidak menyetujui usulan anggaran pengembangan RSU Dadi karena ada mekanisme yang tidak dilalui oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Ada mekanisme yang terlampaui. Tidak muncul di KUPA. TPAD tidak mendorong sebagai skala prioritas Gubernur. Kalau skala prioritas Gubernur kenapa tidak muncul di KUPA. Kenapa muncul di pembahasan Pokja Banggar," kata Politisi Hanura tersebur.
Wawan mengatakan ada mekanisme yang patah sehingga alot. DPRD tidak ingin mengambil resiko. Sebab jika disetujui akan berskowensi hukum. Sebab KUPA sudah selesai.
"Kalau kita loloskan ini akan menyebab hampir semua OPD bisa melakukan. Menciptakan program atas nama skala prioritas gubernur tidak melalui tahapan pembahasan semestinya," tegasnya.
Semestinya mulai muncul dari proses awal dari RPJMD, KUPA, PPAS kemudian turun ke APBD.
"Kami sangat menghormati ikhitiar dengan pembangunan rumah sakit dengan spesifikasi luar biasa, tapi mekanisme ada. Jangan pemerintah ini bergerak tidak anatomis. Sudah dibuatkan runutanya," ujarnya.
Wawan menambahkan potensi untuk diloskan akan didiskusikaj rekomendasi Pokja kembali ditingkat banggar. Adapun usulan anggaran Rp 203,8 miliar.
Pembahasan Ranperda APBD P 2019 Sulsel Hanya Dihadiri 5 Anggota Dewan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan kembali menggelar rapat kerja Ranperda RAPBD Perubahan 2019.
Rapat berlangsung di lantai enam Komisi D DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukkang, Makassar , Rabu (11/08/2019).
Namun sayangnya, rapat pembahasan ini tak memenuhi separu ruangan. Terlihat hanya lima orang anggota Dewan yang hadir.

Dari pantauan Tribun sekitar pukul 13.30 wita anggota dewan yang hadir adalah Nurhidayati Zainuddin (Fraksi PPP)
Muslim Salam (Fraksi NasDem), Arifuddin Fatta (Fraksi Golkar) dan Syamsuddin Carlos (Fraksi PAN), Andi Irwandi Natsir (Fraksi PAN)
Pada rapat pembahasan APBD P 2019 dipimpin langsung Nurhidayati dengan dihadiri sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Rapat APBD P 2019 Hanya 5 Anggota DPRD Sulsel Hadir
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan kembali menggelar rapat lanjutan pembahasan RAPBD Perubahan 2019.
Rapat berlangsung di lantai enam Komisi D DPRD Sulsel Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukkang, Makassar , Rabu (11/08/2019).
Namun sayangnya, rapat pembahasan ini tak memenuhi separu ruangan. Terlihat hanya lima orang anggota Dewan yang hadir.
Baca: Pemotongan Anggaran Dinsos Rp 1 M, Ini Kata Ketua Banggar DPRD Sulsel

Dari pantauan Tribun sekitar pukul 13.30 wita anggota dewan yang hadir adalah Nurhidayati Zainuddin (Fraksi PPP)
Muslim Salam (Fraksi NasDem), Arifuddin Fatta (Fraksi Golkar) dan Syamsuddin Carlos (Fraksi PAN), Andi Irwandi Natsir (Fraksi PAN)
Pada rapat pembahasan APBD P 2019 dipimpin langsung Nurhidayati dengan dihadiri sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Anggaran Dinsos Dipotong Rp 1 M
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memotong anggaran untuk Dinas Sosial (Dinsos) dianggaran perubahan 2019 mencapai Rp 1 miliar.
Rasionalisasi atau pemotongan anggaran berimbas pada alokasi bantuan anak yatim di sejumlah panti asuhan di Sulsel.
Menurut Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Sulsel Fahruddin Rangga pemotongan anggaran itu tidak hanya melihat dari sisi penghematan.
Baca: Ipar Gubernur Sulsel Daftar Bacalon Bupati Pangkep di PDIP
Baca: VIDEO: Kementerian Perindustrian Dorong Inovasi Teknologi untuk IMKM
Baca: Soal Video 15 Mantan Camat, BKPSDM Makassar: Sanksi Paling Ringan Penurunan Pangkat
Tetapi yang lebih penting adalah urgensi dan capaian sasaran dari kegiatan tersebut.
"Terlebih bila itu adalah kebutuhan prioritas OPD (organisasi perangkat daerah)," kata politisi Partai Golkar tersebut.

Walaupun memang sejatinya perubahan APBD itu kata Rangga adalah menambah dan mengurangi, tapi tidak mengabaikan capaian sasaran prioritas.
Tapi kata dia anggaran belum final dan masih dalam pembahasan ditingkat badan anggaran.
Senada disampaikan anggota Fraksi Hanura DPRD Sulsel Wawan Mattaliu. Wawan mengatakan sangat menyayangkan peganggaran yang menapikan RPJMD.
"Sikap saya hampir sama dengan fraksi lain," ujarnya. Meski demikian kata dia masih dalam pembahasan ditingkat Badan Anggaran. "AKhir minggu ini sudah selesai ditingkat banggar," ujarnya.
Sekedar diketahui Pemprov Sulsel tengah gencar melakukan rasionalisasi anggaran di era kepemimpinan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman.
Hampir semua OPD dipangkas dengan alasan rasionalisasi angggaran.
Dana Sejumlah OPD di Sulsel Dipangkas
Sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan kembali menyoroti rasionalisasi anggaran yang diterapkan Pemerintah Provinsi Sulsel.
Pemotongan anggaran hampir merata di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulsel.
Tak terkecuali di Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulsel. Pemprov melakukan rasionalisasi atau pemotongan anggaran senilai Rp 1 milar.
Baca: VIDEO: Kementerian Perindustrian Dorong Inovasi Teknologi untuk IMKM
Baca: Soal Video 15 Mantan Camat, BKPSDM Makassar: Sanksi Paling Ringan Penurunan Pangkat
Baca: VIDEO: PSM vs PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah yang Sesalkan Laga Tunda
"Secara umum bukan hanya di Dinsos yang mengalami rasionalisasi. Tapi hampir semua opd mengalami hal yang sama," kata anggotan Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Sulsel, Arum Spink kepada Tribun.
Menurut politisi NasDem sejak awal menolak rasionalisasi ini.
"Kami dari NasDem sejak awal meminta penjelasan dari rasionalisasi itu. Apalagi jika di Dinsos, malah kami meminta agar ditambah anggarannya. mengingat hal itu bersentuhan langsung dengan masyarakat. Beberapa yang lain malah melebihi dari pagu indikatif," ujarnya.
Ia mengaku akan terus mengawal pembahasan anggaran ini mulai dari tingkat Kelompok Kerja hingga rapat akhir sebelum penetapan.
"Kami sudah meminta kepada anggota fraksi yang ada di komisi E yang menjadi mitra di Dinsos untuk mengawal hal ini. Pikiran kami malah minta ditambah bukan dikurangi," tegasnya.
Senada disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel, Kadir Halid.
Kebijakan rasionalisasi anggaran khususnya pada DInas Sosial sangat tidak rasional.
Pasalnya rasionalisasi secara tidak langsung menyunat anggaran bagi mereka yang benar benar membutuhkan.
"Bukan bantuan anak yatim yang mesti dirasionalisasikan anggaranya. Selama ini porsi mereka untuk bantuan hanya RP 10 ribu per anak, malah dikurangi lagi. Kasian mereka, sudah sakit tanpa ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), malah dikurangi lagi," tegasnya.
(*)
Baca: Air Mata Gisel Eks Istri Gading Marten Tumpah Saat Blak-blakan Soal Hubungan dengan Ayah Gempi Kini
Baca: Debat Panas ILC TV One Bahas Revisi UU KPK, Fahri Hamzah Rebut Mikrofon, Karni Ilyas Beri Teguran
Baca: Kata-kata atau Quotes BJ Habibie Suami Ainun, Arie Untung Merinding di Instagram, Share di Facebook
Baca: PSM dan Persija Sama-sama Kalah, Ini Beda Alasan Pelatih Julio Banuelos dan Darije Kalezic
Baca: Bisa Ditiru, Jurus Ayah Didik BJ Habibie Sehingga Jadi Anak Jenius, Sangat Sederhana
Baca: Deretan Prestasi dan Penghargaan BJ Habibie dari Pemerintah Indonesia, Jerman, Italia, hingga Belgia
Baca: Cerita BJ Habibie Soal Kematian, Tak Takut Meninggal, Makam Ainun, hingga Pesan yang Bikin Merinding
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
1
Baca: Berikut Prediksi Cuaca BMKG di Pinrang Hari Ini, Pagi Hingga Malam
Baca: Daftar Kakak- Adik BJ Habibie, Silsilah, Lahir dari Keluarga Bukan Orang Biasa di Gorontalo dan Jawa
Baca: Bacaan Niat, Tata Cara dan Manfaat Puasa Senin Kamis, Bisa untuk Diet hingga Cegah Penyakit Kanker
Baca: Jadwal Pekan ke-5 Liga Inggris 2019-2020 - MU Hadapi Laga Sulit, Liverpool dan City Pesta Gol?
Baca: Cerita Daeng Tinggi yang Memilih Tinggal di Rumah Pohon, Endingnya Bikin Haru
Baca: Kalah dari PSIS Semarang, Pelatih PSM Makassar: Kurang Beruntung
Baca: Fakta! Ternyata BJ Habibie dan Gus Dur Wafat Rabu, Soekarno dan Soeharto Wafat Minggu, Cek Tanggal
Baca: VIDEO: Wali Kota Parepare Kehilangan Sosok Inspirasinya, BJ Habibie
Baca: Ribuan Warga Luwu Timur Nonton Pementasan I La Galigo Mbuli I Lipu Ontonna Luwu