Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Resmi Berstatus Tersangka, Kadis Koperasi Jeneponto Kembali Diperiksa Jumat Mendatang

Resmi Berstatus Tersangka, Kadis Koperasi Jeneponto Kembali Diperiksa Jumat Mendatang

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/IKBAL NURKARIM
Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Boby Rachman 

Ilham pun menyebutkan rincian dari pengendara yang kena tilang selama operasi patuh.

"Sepeda motor 75, dengan pelanggaran tak pakai helm 25, dibawah umur 7 dan tak lengkap surat kendaraan 43,"

"Sementara untuk mobil 58, dengan rincian pelanggaran safety belt 38, tak lengkap surat-surat 11, melebihi muatan 7 dan gunakan Hp 2," jelasnya.

Mantan Kasat Lantas Polres Sinjai itu menambahkan kendaraan yang disita polisi untuk motor 17 dan mobil tak ada.

Selama operasi patuh sedikitnya 8 jenis pelanggaran yang akan ditindak Polisi.

Diantaranya, tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan safety belt, melebihi batas kecepatan, mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk.

Menggunakan handphone saat berkendara, pengendara di bawah umur, melawan arus, menggunakan strobo dan lampu rotator.

Iapun berharap agar masyarakat bisa tertib saat operasi patuh 2019 maupun setelahnya.

Dengan harapan masyarakat bisa paham akan ketertiban berlalu lintas dan keselamatan merupakan sebuah kebutuhan.

Tuntut Perbaikan Jalan

Kantor Bupati Jeneponto Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulsel kembali didatangi demonstran, Senin (9/9/2019) siang.

Puluhan aktivis dari aliansi HPMT dan masyarakat desa Bulusuka ini, menuntut bupati Jeneponto Iksan Iskandar memperbaiki jalan desa tersebut.

Mereka menilai jalan desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, tak juga duperbaiki, meski sudah sekitar 15 tahun rusak.

Inilah Pesan Terakhir Rozian Santri yang Tewas Ditikam di Cirebon, 7 Faktanya, Dosa Masa Lalu Pelaku

Sebotol Cuma Rp 120 Ribu, Petani Tondongkura Pangkep Panen Madu Hutan Asli

Tayang 19 September 2019, Ini Sinopsis Hayya: The Power of Love 2, Angkat Kisah Kemanusiaan

Bahkan menurut mereka, jalan rusak ini selalu menjadi bahan janji politik para pemangku kepentingan yang membutuhkan suara warga.

"Setiap momen pemilihan, para calon desa, legislatif, bahkan bupati selalu menjadikan jalan Desa Bulusuka sebagai janji politik," teriak seorang aktivis Irwan dalam orasinya.

Namun hingga saat ini, jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.

"Kami meminta akses jalan ini jangan dijadikan janji politik untuk mendulang suara," pungkasnya.

Hadapi Pilkada 2020, Ini Penegasan Fitrinela Pada Bawaslu Pasangkayu

Pemuda Pancasila Luwu Utara Cari Calon Ketua, Berikut Jadwal Muscabnya

Daihatsu Ikutan GIIAS Makassar, Pacu Penjualan Terios

Mereka berharap bupati Jeneponto melakukan pemerataan perbaikan infrastruktur jalan

"Kami meminta bupati Jeneponto melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan," tutur pria yang akrab disapa Irwan itu.

"Tanpa melakukan deskriminasi, yakni hanya kecamatan tertentu saja yang diperbaiki akses jalannya," tutupnya.

Aksi puluhan mahasiswa inipun sempat membuat jalan depan kantor Bupati Jeneponto mengalami kepadatan.

Personel pengamanan dari Polres Jeneponto turut mengamannkan aksi puluhan aktivis dalam menyuarakan tuntutannya.

Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved