Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Misteri Kematian Basse Dg Intang di Binamu Jeneponto Belum Terungkap, Pelaku Masih Buron

Basse Dg Intang ditemukan tewas dengan tangan terikat dan tubuh setengah terbuka. Polisi masih cari terduga pelaku yang menghilang sejak kejadian.

Tribun-timur.com/muh agung putra pratama
PENEMUAN MAYAT – Kolase foto saksi Dg Kebe dan suasana rumah Basse Dg Intang (55), janda yang ditemukan meninggal di rumahnya, Jeneponto, Selasa (4/2/2025). Polres Jeneponto masih cari terduga pelaku yang menghilang sejak kejadian. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – Misteri kematian Basse Dg Intang (55), warga Dusun Sapiri, Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, belum terungkap, Kamis (2/10/2025)

Janda yang tinggal seorang diri itu ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan tangan terikat dan tubuh setengah telanjang, Selasa (4/2/2025).

Dugaan kuat mengarah pada kasus rudapaksa dan pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Syahrul Rajabia, mengatakan pihaknya belum mengetahui keberadaan terduga pelaku.

"Terduga  pelaku itu belum ditahu di mana keberadaannya," kata Syahrul kepada Tribun Timur, Kamis (2/9/2025).

Ia menyebut sempat ada informasi keberadaan terduga di sejumlah daerah.

Polisi telah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan pelacakan.

"Kemarin diendus ada di daerah Palu (Sulawesi Tengah), kami berkoordinasi dengan Resmob, sempat dia ada di sana satu malam," beber Syahrul.

"Terakhir informasinya ada di Kalimantan Timur, cuma tidak jelas, ada yang bilang di Balikpapan, ada yang bilang di Sanggau (Kalimantan Barat)," lanjutnya.

Meski begitu, Syahrul menegaskan belum bisa menetapkan status hukum terduga.

"Dia belum DPO karena belum tersangka. Kami juga belum bisa tetapkan tersangka karena dua alat bukti belum ada. Hanya sebatas asumsi dari masyarakat bahwa dia pelaku," jelasnya.

Syahrul tidak menampik adanya kecurigaan kuat terhadap sosok menghilang sejak kejadian.

"Kalau patut diduga iya, karena kenapa setelah kejadian langsung menghilang. Tapi untuk menetapkan tersangka harus didukung dua alat bukti," terangnya.

Ia menyebut hambatan terbesar pengungkapan kasus ini adalah minimnya keterangan saksi yang mengarah jelas ke pelaku.

"Tidak ada saksi yang melihat atau menentukan dia pelaku. Yang kedua, dia belum diambil keterangannya karena belum diketahui keberadaannya," paparnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved