Kadis Koperindag Luwu Sidak Pangkalan Elpiji, Ancam Cabut Izin
Wahidah menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah cara untuk mengatasi kelangkaan elpiji subsidi tiga kilogram.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Wahidah, melakukan inspeksi mendadak di pangkalan elpiji.
Pangkalan tersebut milik Nurnaeni di Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Luwu, Rabu (4/9/2019).
Dinas Perdagangan Latih Pengrajin Perak di Makassar
Sembilan Rekoemdasi Drama Korea yang Tayang September 2019
Live Streaming TV Online: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Malaysia, Menanti Peran Andik
Area Lapangan Bakti Rantepao Toraja Utara Bersih Dari Aktivitas Pedagang Kuliner
Telkomsel Jual Paket Data 4 GB Seharga Rp 10, XL Bagi-bagi Pulsa Gratis, Mau? Begini Caranya
Wahidah menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah cara untuk mengatasi kelangkaan elpiji subsidi tiga kilogram.
Beberapa waktu lalu, melakukan operasi pasar di beberapa kecamatan, terutama di Kecamatan Belopa.
"Kita laksanakan operasi pasar ke beberapa kecamatan dengan adanya keluhan itu, kita lanjutkan ke para agen. Dan mereka melakukan operasi pasar langsung dengan frontal, bahkan ada berapa kecamatan yang tidak menghabiskan kuota," ujar Wahidah.
Selain itu, pihak dinas juga telah memberikan teguran ke pangkalan yang menjual di atas Harga Ecer Tertinggi (HET).

"Pangkalan ini sudah pernah kita kasi teguran tertulis karena menjual di atas het. Dan jika kedapatan kembali, kita beri sanksi berat pencabutan izin," tegasnya.
Barang subdisi yang diperjual belikan seperti elpiji memiliki aturan tertentu. Sehingga, pangkalan harus menuruti aturan tersebut.
"Ini memang resikonya kalau menjual barang bersubsidi. Pangkalan boleh menjual ke pengecer tapi hanya 30 persen dari kuota. Misalnya dapat kuota 150, hanya 50 yang dapat dijual ke pengecer. Selebihnya dijual ke masyarakat," ucapnya.
Sementara pihak dinas tidak memiliki kewenangan untuk mengatur pengecer. Sehingga harga elpiji di tingkat pengecer dapat memainkan harga hingga 50 ribu per tabung.
Dia menghimbau kepada pangkalan agar tidak menjual elpiji ke pengecer, dan mengutamakan masyarakat.
Sekedar diketahui, ada empat agen elpiji yang menyalurkan elpiji di Luwu dan membawa 6.720 elpiji tiga kilogram yang tiap harinya.
Laporan Wartawan TribunLuwu.com, @desy_arsyad
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: