Pasutri Muda Warga Gowa Alumni UIN Alauddin Ini Terbitkan Buku Literasi Hoaks
Pasangan suami istri ( pasutri ) muda ini aktif menulis esai-esai hingga menerbitkankannya menjadi sebuah buku.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Bagi Muh Galang Pratama dan Ainun Jariah menulis adalah sebuah kegemaran.
Pasangan suami istri ( pasutri ) muda ini aktif menulis esai-esai hingga menerbitkankannya menjadi sebuah buku.
Judulnya Literasi Hoaks.
Baca: Ainun Jariah - Rumah Buku di Pesisir Pattingalloang
Baca: Warga Gowa Dikumpulkan Bahas Lahan Bendungan Jenelata
Baca: Balai Bahasa Gaungkan Literasi untuk Anak Pesisir di Majene
Baca: Ternyata Bukan Hoax, Polisi Dipukul Istri hingga Masuk Rumah Sakit Gara-gara Bantu Korban Kecelakaan
Buku tersebut merupakan hasil karya keduanya terhadap fenomena sosial yang berkembang di masyarakat.
Kumpulan tulisan tersebut pernah diterbitkan di kolom opini surat kabar lalu disatukan hingga diterbitkan menjadi buku.

"Buku ini merupakan kumpulan tulisan kami berdua yang digabung menjadi buku," kata Galang kepada Tribun Timur, Jumat (30/8/2019).
Uniknya, buku tersebut diterbitkan di percetakan yang mereka rintis sendiri. Buku itu akhirnya resmi terbit sejak 22 Agustus 2019 lalu.
Kegemaran membaca dan menulis pulalah yang mempertemukan mereka di sebuah perpustakaan kampus.
Keduanya kemudian menjadi teman akrab yang saling diskusi soal tulisan.
Hingga akhirnya keduanya sepakat membina rumah tanggak sejak April 2018.
Berikut profil singkatnya:
1. Nama: Muh Galang Pratama
Tempat Tanggal Lahir: Palu, 28 November 1995
Riwayat Pendidikan
SDN 7 Batangkaluku Gowa (2001-2007)
MTS Negeri Binanga Mamuju (2007-2010)
SMAN 1 Mamuju (2010-2013)
S1 Prodi Hukum Pidana dan Tata Kenegaraan UIN Alauddin Makassar (2013-2017)
Pekerjaan: Penerbitan percetakan
Riwayat Organisasi: Pers Fakultas Syariah
2. Nama: Ainun Jariah
TTL: Makassar, 13 Maret 1995
SD 227 Romonga Jeneponto (2001-2007)
SMP: MTS 1 Binamu Jeneponto (2007-2010)
SMA: Man 1 Binamu Jeneponto (2010-2013)
S1: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar (2013-2017)
Riwayat Organisasi
Dema Fakultas Tarbiyah
Dekan Baru Ushuluddin UIN Alauddin Dorong Mahasiswa Menulis di Media
Bertempat di aula Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, acara Lepas Sambut Dekan Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar berlangsung dengan khidmat dan dalam suasana yang penuh kekeluargaan.
Acara lepas sambut Dekan dari Prof M Natsir, selaku Dekan sebelumnya dan Dekan baru, Dr Muhsin Mahfudz, ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen serta para pegawai di Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, Selasa (20/8/2019).
Hadir pula Ms Tiarne Barrat, visiting lecturer dari Australian Volunteer for International Development (AVI).
Dalam penyampaian pesannya, Prof M Natsir, mengucapkan rasa terima kasih dan permohonan maafnya jika selama periode kepemimpinannya ada hal yang kurang berkehendak di hati sivitas akademika.
Tak lupa Prof Natsir mengingatkan bahwa Fakultas Ushuluddin adalah Fakultas perdamaian yang mendamaikan.
Adapun dalam sambutannya sebagai Dekan baru Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, Dr Muhsin mengucapkan apresiasiasinya terhadap pencapaian yang telah dilakukan oleh Dekan dan para wakil dekan sebelumnya.
Terkait hal itu, Dr. Muhsin mengingatkan sebuah kaedah Ushul: “Al-Muhafadhotu ‘ala qadimi al-Shalih wa al-Akhdzu bi al-Jadid al-Ashlah,” tentang memelihara kebaikan yang lama serta mengambil tradisi baru yang lebih baik.
Tak lupa pula ditekankan pentingnya kebebasan berfikir dan digiatkannya ruang-ruang diskusi akademik.
"Tidak ada yang tabu di Ushuluddin untuk didiskusikan," katanya via rilis yang diterima Tribun Timur, Rabu (21/8/2019).
Harapan lain yang disampaikan Dr Muhsin adalah bagaimana membawa Fakultas Ushuluddin sebagai Fakultas yang indah, nyaman, asri.
"Kita berharap kedepannya Fakultas Ushuluddin menjadi jurusan yang memformulasikan konsep Ekoteologi. Sebuah konsep ekologi yang berwawasan teologis," paparnya.
Ia juga berjanji akan memberikan apresiasi kepada mahasiswa Fakultas Ushuluddin yang menulis di media cetak.
Masih pada kegiatan sama, Dr Abdullah yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Dekan Tiga bidang kemahasiswaan juga turut menyampaikan kesannya selama menjadi Wakil Dekan.
Menurutnya, pengalaman dan kerja-kerja yang dilakukannya selama menjabat sebagai Wakil Dekan merupakan manifestasi dirinya sebagai manusia yang lahir dan hidup untuk sesama manusia.
"Saya bekerja dengan cinta dan setiap pekerjaan yang dilakukan dengan cinta pun akan menghasilkan cinta." Kata Dr Abdullah.(tribun-timur.com)
Baca: ILC TV One Rocky Gerung Sindir Presiden, Lihat Apa yang Dilakukan Tsamara Amany dan Maruarar Sirait
Baca: Alasan Sebenarnya Putri Diana & Pangeran Charles Nikah Meski Tak Cinta, Asmara Terlarang Camilla
Baca: Nia Ramadhani Hendak Pose Cantik, tapi 2 Artis di Belakang Terciduk Bermesraan, Lihat Siapa Mereka
Baca: Pemeran Video Viral Vina Garut Ternyata Idap 2 Penyakit Mematikan, Alasan Vina Sang Istri Dijual
Baca: Korban PHP, Puluhan Paskibra Menangis Saat Bertugas di HUT RI, Terungkap Setelah Upacara Kemerdekaan
Baca: Guru Sibuk Mencatat di Papan Tulis, Siswa di Belakang Asyik Minum Anggur Merah, Teman: Lagi, lagi
Baca: Bocah 11 Tahun Punya Kebiasaan Aneh Suka Gigit Ular hingga Mati, Ternyata Idap Penyakit ini
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Baca: Bursa Transfer Liga 1 - Bali United Tambah Striker, PSM Rekrut Mantan Bek Timnas Junior
Lowongan Kerja Terbaru Toyota Astra Finance untuk Lulusan D3 dan S1, Pendaftaran via Online di Sini
Lowongan Kerja Terbaru - 3 Perusahaan BUMN Butuh Karyawan, Cek Syarat & Link Daftar, Waktu Terbatas
Lowongan Kerja Bank Mayapada Cari Karyawan Banyak Posisi D3 Hingga S1, Cek Sekarang & Batas Waktu
Baca: Rencana Blokir Massal HP Ternyata Belum Jelas, Inilah Masalah yang Muncul Sekarang di Pemerintah
Baca: Awal Mula Video Vina Garut, Tarif V Saat Dijajakan Suami Kepada Lelaki Lain hingga Alasan Butuh Uang
Dosen UIN Alauddin Kaji Bakteri Pemakan Sampah Plastik
Seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil menemukan cara cepat penguraian sampah kantong di lingkungan.
Dosen ini bernama Isna Rasdianah Aziz. Cara cepat penguraian sampah kantong plastik ini dilakukan dengan manfaatkan bakteri.
VIDEO: Paskibra Enrekang Tampilkan Yel-yel, Bahas Janda Muda
Luwu Utara Jadi Pilot Project Pupuk Bersubsidi Khusus Kakao
Fraksi PDIP DPRD Sulsel Tidak Setuju 7 Poin Rekomendasi Hak Angket
TRIBUN WIKI: Kenalkan Vincensiany, Pembawa Baki Bendera Upacara HUT ke 74 RI di Toraja Utara
Menohok & Ramai Di-retweet Netizen, ini Kicauan Rocky Gerung di Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019
Isna telah melakukan penelitian pada tempat pembuangan akhir (TPA) Antang, Kota Makassar. Hasilnya, dimenemukan 12 bakteri yang mampu melakukan proses biodegradasi pada kantong plastik hitam maupun putih.
"Saya menemukan 12 isolat yang berpotensi sebagai pemakan bakteri sampah plastik jenis LDPE," kata Isna kepada Tribun Timur, Minggu (18/8/2019).
Dosen ilmu biologi ini menuturkan, umumnya penguraian sampah plastik membutuhkan waktu 20 tahun untuk hancur dan terurai dalam tanah.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran bakteri agar penguraian sampah plastik bisa lebih cepat dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dampak kesehatan.

Dari hasil penelitian Isna, ditemukan 12 isolat bakteri kantong plastik hitam dan putih hanya dalam waktu tiga bulan.
Keduabelas bakteri tersebut memiliki perbedaan familia antara satu dengan yang lainnya. Bakteri itu memiliki karakteristik koloni, warna dan bentuk elevasi.
Isna menjelaskan, bakteri-bakteri tersebut memakan plastik sebagai sumber karbon dalam proses metabolismenya. Hal itu dilakukan berkat formulasi pada kolom Winogradsky.
"Bakteri ini secara potensial dapat diaplikasikan pada sampah kantong plastik untuk mempercepat proses penguraian sampah kantong plastik di lingkungan," imbuhnya.
Dampak Buruk Sampah Plastik
Isna Rasdianah Aziz menuturkan, penggunaan sampah plastik menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai pihak di tanah air.
Meski memudahkan aktivitas masyarakat, sampah plastik dinilai dampat menimbulkan berbagai macam persoalan.
Mulai dari berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung, gangguan saraf, gangguan reproduksi, gangguan pencernaan, disfungsi tiroid.
Dampak selanjutnya yaitu mencemari lingkungan hidup. Bahkan merusak berbagai habitat dan ekosistem laut.
"Proses konversi limbah plastik pada berbagai TPA minim, dan tidak mampu mengatasi peningkatan kuantitas limbah plastik dari masyarakat," imbuh Isna.
"Kantong plastik umumnya membutuhkan 20 tahun untuk hancur dan terurai dalam tanah," sambung Isna.
Ia juga menyebut, konsumsi kantong plastik di Indonesia diklaim lebih dari 1 juta per menit.
Dalam kurun tahun 2017, konsumsi plastik tercatat meningkat hingga 5,6 juta ton. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: