Wabup Takalar Ancam Lapor 2 ASN Dinkes ke Kemenpan, Ini Persoalannya
Ketua Nasdem Takalar itu menyebut telah berkomunikasi dengan beberapa pihak yang memiliki kewenangan atas pengawasan ASN.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Mahyuddin
TRIBUNTAKALAR.COM - Wakil Bupati Takalar, Achmad Daeng Sere, berencana melaporkan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemerintahannya ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Komisi ASN (KASN).
Hal itu karena dia merasa dihina dan direndahkan kedua ASN tersebut.
Kedua ASN tersebut yakni Safri selaku panitia seleksi tenaga kesehatan baru Dinas Kesehatan Takalar dan dr Asriadi Ali selaku ketua panitia seleksi.
"Saya dinilai orang yang tidak punya kapasitas mengevaluasi atas kinerja mereka. Saya dianggap tidak punya pemahaman," katanya kepada Tribun, Senin (12/8).
Baca: Tak Pernah Dilibatkan Dalam Proses Mutasi ASN, Wabup Takalar: Saya Kecewa
Baca: Bupati Takalar Empat Kali Mutasi ASN dalam Lima Pekan
Haji Dede, sapaan akrab Achmad Daeng Se're, berencana ke Jakarta untuk menemui Menpan RB, Komjen Syafruddin.
Ketua Nasdem Takalar itu menyebut telah berkomunikasi dengan beberapa pihak yang memiliki kewenangan atas pengawasan ASN.
"Saya anggap mereka memiliki unsur pelanggaran dalam etika ASN. Saya akan melaporkan secara resmi ke Pak Menteri," ujarnya.
Meski demikian, dia belum menyebut jadwal pasti ke Jakarta. "Insya Allah dalam waktu dekat," ucapnya.
Murka orang dua Pemkab Takalar itu bermula saat melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle, Jumat (9/8).
Sebanyak 460 tenaga kesehatan baru saja diterima Dinas Kesehatan Takalar untuk ditempatkan di RSUD Padjonga Daeng Ngalle, Puskesmas, dan Pustu.
Baca: Proyek Rampung Tapi Tak Layak Pakai, Tim Ahli Periksa Pujasera Malili Luwu Timur
Baca: Warga Tolak Aktivitas Tambang di Desa Popo Takalar
Haji Dede datang untuk menanyakan proses dan indikator penerimaan tenaga kesehatan di rumah sakit itu.
Begitu tiba, Haji Dede langsung mengumpulkan semua kepala bangsal di ruang rapat direktur.
Mantan Anggota DPR RI itu membuka pertemuan dengan memukul meja.
"Saya datang tanyakan proses rekruitmennya. Karena saya tidak diberi tahu, padahal saya ini wakil bupati," kata Haji Dede.
Baca: Briptu Hedar Tewas Setelah Diculik KKB Papua, Akan Dimakamkan di Barru Sulsel
Baca: 2 Putra Sulsel Gugur di Papua Karena Ulah KKB dipimpin Egianus Kogoya, Tak Hanya Briptu Heidar
Kedua ASN yang hendak dilaporkan itu sempat menyampaikan tanggapan balik atas sidak yang dilakukan wakil bupati.
Haji Dede dinilai kurang paham mengenai dunia kesehatan.
dr Asriadi Ali tidak merespon panggilan telepon Tribun. Pesan lewat WhatsApp juga tidak dibalas.(tribuntakalar.com)