Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI - Otak Cerdas vs Cerdas Otak

Penulis adalah Koordinator Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI)

Editor: Aldy
zoom-inlihat foto OPINI - Otak Cerdas vs Cerdas Otak
AM Sallatu

Permasalahan kepemimpinan diatas, sayangnya banyak pula mengundang tawa kecut, karena hadir mempertontonkan perseteruan antara pimpinan puncak dan pimpinan perangkat pendukungnya justru dalam suatu lingkup institusi yang besar bernama pemerintahan daerah.

Bagaikan permainan pimpong, yang sudah terjadi adalah smash dibalas dengan smash, yang sangat tidak menggambarkan makna etika pemerintahan.

Wibawa dan martabat pemerintahan benar-benar sementara teruji. Penonton pertandingan pimpong ini, seakan tinggal menunggu, kapan dan pada pihak mana bola pimpong akan jatuh ke lantai.

Baca: Bareng Polres, Delegasi ENJ UNM Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Stunting

Akan kah pertandingan pimpong atau perseteruan kekuasaan serta kewenangan yang tercermin diatas akan berakhir biasa-biasa saja.

Atau, bahkan mungkin bisa bermuara pada akan kembalinya roda pemerintahan daerah diatas rel yang sebenarnya.

Masyarakat luas masih harus berjudi dengan waktu, tetapi satu hal yang pasti sebahagian masyarakat setidaknya, sudah goyah tingkat kepercayaannya pada institusi pengayomnya.

Pertandingan pimpong sudah bermetamorfosa sebagai suguhan tarian penyanyi ‘doleng-doleng’, menurunkan martabat penarinya.

Suka atau tidak suka, pemerintahan daerah sudah mengalami semacam pendarahan, sejarah sudah mencatatnya.

Tentu juga masyarakat luas tetap mengharapkan janin tetap bertahan dan atau dipertahankan. Agar sejarah tidak sempat mencatat hal baru yang lain.

Dan memang beruntung karena perangkat teknologi kekuasaan sudah tersedia. Adalah sebuah malapetaka besar, bila janin harus gugur. Semoga tidak.

Walaupun sudah menjadi realitas bahwa dinamika permasalahan yang terjadi sudah diwarnai oleh keguguran demi keguguran dalam permainan kewenangan dan kekuasaan.

Baca: Menpan Akan Kirim ASN ke Autralia dan Selandia Baru, Kerja Sama Double Degree UI Unhas Melbourne

Semacam revolusi yang telah memakan anak bangsanya sendiri, sudah ada beberapa yang terjungkal.

Menarik untuk mengutip kalimat Warren Bennis dalam bukunya Managing People (2001, hal.67) yang mengatakan …‘Namun, saya telah melihat banyak sekali orang yang terjungkal dari posisinya gara-gara kurang pertimbangan dan tidak berkarakter’.

Kedua hal ini, pertimbangan dan karakter, menurut Bennis, merupakan hal yang paling sulit, hal yang tidak bisa diajarkan, hanya bisa disimak bagaimana keduanya itu terbentuk pada diri seseorang.

Di bagian lain, Bennis (hal 149) menulis bahwa bagi para pemimpin, ujian dan pembuktian selalu dilakukan ketika menjalankan pekerjaannya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved