Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Sulsel

Yuk Berakhir Pekan di Liang Balo Jaha Selayar, Sensasi Air 'Hijau Toska'

Airnya jernih berwarna hijau toska di Liang Balo Jaha di Pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Sulawesi Selatan.

Penulis: Nurwahidah | Editor: Suryana Anas
Dok Yahya
Objek wisata Liang Balo Jaha di Pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG -Berbicara soal wisata tak ada habisnya di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Bagi anda penikmat wisata, jangan lupa bertandang ke Liang Balo Jaha di Pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Sulawesi Selatan.

Keelokan yang disuguhkan pun sangat sejuk, apalagi pesonanya natural karena jauh dari pemukiman warga.

Baca: PPDB SMKN 3 Selayar Mulai Aktif Kembali, Pasca Guru Sempat Mogok

Baca: Caleg Perindo Ini Sudah Dua Kali Disidang di PN Selayar, Ini Kasusnya

Baca: Dewan Guru SMKN 3 Selayar Mogok Kerja, Ini Penyebabnya

Lubang besar yang menyerupai mulut sumur terekam dari udara menggunakan kamera Drone saat Tim Bank Sulselbar Foto Trip Explore South Sulawesi berada di pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa (4/10/2016).

Lubang tersebut dikenali oleh masyarakat setempat dengan nama Liang Balo Jaha.

Adapun penamaan Liang Balo Jaha berdasarkan dari peristiwa aneh yaitu penemuan sebuah jenazah yang terdampar di kawasan ini.

Dari penemuan identitas jenazah, ditemukan ternyata berasal dari Pulau Jawa.

Masyarakat setempat kemudian memakamkan jenazah tersebut di sekitar liang yang selanjutnya diberi nama Liang Balo Jaha. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Lubang besar yang menyerupai mulut sumur terekam dari udara menggunakan kamera Drone saat Tim Bank Sulselbar Foto Trip Explore South Sulawesi berada di pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa (4/10/2016). Lubang tersebut dikenali oleh masyarakat setempat dengan nama Liang Balo Jaha. Adapun penamaan Liang Balo Jaha berdasarkan dari peristiwa aneh yaitu penemuan sebuah jenazah yang terdampar di kawasan ini. Dari penemuan identitas jenazah, ditemukan ternyata berasal dari Pulau Jawa. Masyarakat setempat kemudian memakamkan jenazah tersebut di sekitar liang yang selanjutnya diberi nama Liang Balo Jaha. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Selain itu, airnya jernih masih asin (payau) berwarna hijau toska, serta tidak berbau dari dalam gua.

Tentu lokasi ini bisa digunakan untuk berenang dan berselfie.

Untuk menuju lokasi tersebut, dari kota Benteng kurang lebih 90 menit perjalanan, dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat ke Pelabuhan Kampung Padang.

Selanjutnya, anda menyewa  perahu tradisional Selayar Rp 400 ribu, dengan muatan sepuluh orang.

Ketika telah tiba di Pantai lalu berjalan kaki kurang lebih 1 km atau 30 menit ke Liang Balo Jaha.

Lubang besar yang menyerupai mulut sumur terekam dari udara menggunakan kamera Drone saat Tim Bank Sulselbar Foto Trip Explore South Sulawesi berada di pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa (4/10/2016).

Lubang tersebut dikenali oleh masyarakat setempat dengan nama Liang Balo Jaha.

Adapun penamaan Liang Balo Jaha berdasarkan dari peristiwa aneh yaitu penemuan sebuah jenazah yang terdampar di kawasan ini.

Dari penemuan identitas jenazah, ditemukan ternyata berasal dari Pulau Jawa.

Masyarakat setempat kemudian memakamkan jenazah tersebut di sekitar liang yang selanjutnya diberi nama Liang Balo Jaha. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Lubang besar yang menyerupai mulut sumur terekam dari udara menggunakan kamera Drone saat Tim Bank Sulselbar Foto Trip Explore South Sulawesi berada di pulau Pasi, Desa Kahu-Kahu, Kecamatan Bontoharu, Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa (4/10/2016). Lubang tersebut dikenali oleh masyarakat setempat dengan nama Liang Balo Jaha. Adapun penamaan Liang Balo Jaha berdasarkan dari peristiwa aneh yaitu penemuan sebuah jenazah yang terdampar di kawasan ini. Dari penemuan identitas jenazah, ditemukan ternyata berasal dari Pulau Jawa. Masyarakat setempat kemudian memakamkan jenazah tersebut di sekitar liang yang selanjutnya diberi nama Liang Balo Jaha. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Guide Selayar Muhammad Yahya Alfatih mengatakan bahwa, jika pengunjung akan masuk dikenakan biaya Rp 5 ribu/orang.

"Namun  yang perlukan saat ini adalah promosi dengan sarana dan prasarana terutama akses jalanan, menuju lokasi serta perawatan,"katanya kepada Tribunbantaeng.com, Sabtu (29/6/2019)pagi.

Ia mengaku bahwa fasilitas belum ada termasuk warung. Jadi pengunjung harus membawa makanan sendiri.

Yahya berharap pemerintah perhatikan objek wisata disini dengan membuat tangga,  dan menyediakan tempat sampah dan fasilitas lainnya.

Sekadar diketahui penamaan Liang Balo Jaha berdasarkan dari peristiwa aneh yaitu penemuan sebuah jenazah yang terdampar di kawasan ini.

Dari penemuan identitas jenazah, ditemukan ternyata berasal dari Pulau Jawa.

Ingin berkenalan dengan Yahya? Silahkan follow akun Ig @myhyalfth.

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, @ ig  Nur_Wahidah_Saleh

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

A

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved