Misteri Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 dan Dalang Penembakan 4 Pahlawan Reformasi Berikut Rentetannya
Misteri Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 dan dalang penembakan 4 pahlawan reformasi berikut rentetannya.
Mahasiswa yang menjadi korban penembakan kemudian dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat, terutama RS Sumber Waras.
Suasana memilukan begitu terasa di Unit Gawat Darurat RS Sumber Waras. Rasa cemas, sedih, takut, serta marah begitu terasa.
Dalam jumpa pers yang dilakukan, pihak kampus menyatakan ada enam korban tewas, yang beberapa hari kemudian dipastikan ada empat mahasiswa Trisakti yang menjadi korban.
Misteri Penembak
Dikutip dari buku Mahasiswa dalam PusaranReformasi 1998, Kisah yang Tak Terungkap (2016) yang ditulis Rosidi Rizkiandi, ahli kedokteran forensik dr Abdul Mun'im Idries mengatakan bahwa hasil visum memang memperlihatkan serpihan peluru kaliber 5,56 mm di tubuh Hery Hertanto.
Peluru itu biasanya digunakan senjata laras panjang jenis Styer atau SS-1. Saat itu, senjata Styer digunakan oleh satuan Brimob atau Kopassus.
Hasil otopsi Tim Pencari Fakta ABRI juga mengungkap hasil yang sama. Hal senada juga didapat dari uji balistik di Forensic Technology Inc di Montreal, Kanada.
Namun, Kapolri saat itu, Jenderal Pol Dibyo Widodo membantah anak buahnya menggunakan peluru tajam.
Kapolda Metro Jaya Hamami Nata juga menyatakan bahwa polisi hanya menggunakan tongkat pemukul, peluru kosong, peluru karet, dan gas air mata.
Persidangan terhadap enam terdakwa beberapa tahun kemudian juga tidak dapat mengungkap siapa penembak mahasiswa yang menggunakan peluru tajam dan motifnya.
Enam terdakwa hanya dituduh dengan sengaja tidak menaati perintah atasan.
Misteri penembakan masih menyelimuti sejarah kelam itu. Akan tetapi, empat mahasiswa yang tewas dalam Tragedi 12 Mei 1998 tetap dikenang sebagai pahlawan reformasi.(kompas.com)