Misteri Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 dan Dalang Penembakan 4 Pahlawan Reformasi Berikut Rentetannya
Misteri Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 dan dalang penembakan 4 pahlawan reformasi berikut rentetannya.
Berdasarkan kesepakatan itu, mahasiswa melanjutkan aksi dengan menggelar mimbar bebas menuntut agenda reformasi dan Sidang Istimewa MPR.
Aksi berjalan hingga pukul 17.00 WIB, tanpa ketegangan yang berarti. Saat itu, sebagian peserta aksi juga mulai masuk ke dalam kampus.
Akan tetapi, justru saat 70 persen mahasiswa sudah masuk ke dalam kampus, terdengar letusan senjata dari arah aparat keamanan.
Sontak, massa aksi yang panik kemudian berhamburan, lari tunggang langgang ke dalam kampus.
Ada juga yang melompati pagar jalan tol demi keselamatan diri.
Setelah itu, aparat keamanan bergerak dan mulai memukuli mahasiswa.
Perlawanan dilakukan, mahasiswa mulai melempar aparat keamanan dengan benda apa pun dari dalam kampus.
Dihujani Peluru Tajam
Penembakan terhadap mahasiswa diketahui tidak hanya berasal dari aparat keamanan yang berada di hadapan peserta demonstrasi.
Dalam berbagai dokumentasi televisi, terlihat juga tembakan yang dilakukan dari atas fly over Grogol dan jembatan penyeberangan.
Aparat keamanan tidak hanya menembak dengan menggunakan peluru karet. Pihak kampus pun menemukan adanya tembakan yang terarah, dengan menggunakan peluru tajam.
Baca: Real Count KPU, Ketua Partai Caleg Ramai-ramai Tak Terpilih di DPRD, Ada Disingkirkan Emak-emak
Baca: TERBARU Real Count KPU Jokowi vs Prabowo, Prabowo-Sandiaga Masih Bisa Salip Jokowi-Maruf?
Baca: Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2019 Lebih Panjang dari Idul Fitri Sebelumnya, Mulai 30 Mei
Baca: Jadwal Puasa Ramadhan 1440 H / 2019 Berikut Niat Berpuasa dan Doa di Bulan Ramadan Beserta Artinya
Baca: Menelan Air Ludah, Liur, Dahak saat Puasa Ramadhan Batal, Makruh, atau Nggak? Baca Dalil Berikut Ini
"Kita sudah bilang aparat jangan represif, tapi kok seperti ini. Mahasiswa saya ditembaki dengan peluru tajam, dan itu berlangsung di dalam kampus," ujar Adi Andojo yang juga menjadi Ketua Krisis Centre Universitas Trisakti.
"Padahal seharusnya ada prosedurnya. Kok ini tiba-tiba pakai peluru tajam, dan mereka (mahasiswa) sudah berada di dalam kampus.
Padahal mahasiswa tidak melawan, tidak melempar batu, dan tidak melakukan kekerasan. Mahasiswa saya itu sudah berangsur-angsur pulang ke kampus," kata Adi.
Wakil Ketua Komnas HAM Marzuki Darusman yang hadir di kampus Trisakti pun menyatakan adanya serangan terhadap kemanusiaan dalam menangani aksi massa.