Ramadan 2019
Menelan Air Ludah, Liur, Dahak saat Puasa Ramadhan Batal, Makruh, atau Nggak? Baca Dalil Berikut Ini
Menelan air ludah, liur, dahak saat Puasa Ramadhan batal, makruh, atau nggak? Baca dalil berikut ini.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
TRIBUN-TIMUR.COM - Menelan air ludah, liur, dahak saat Puasa Ramadhan batal, makruh, atau nggak? Baca dalil berikut ini.
Keluarnya air liur, dahak, ludah dan semacamnya, adalah satu hal yang biasa bagi manusia karena merupakan bagian metabolisme dalam tubuh.
Tapi bagaimana jika ini terjadi dan tertelan saat puasa Ramadhan atau Ramadan? Apa hukum dan dalilnya?
Apa hal tersebut membatalkan puasa yang kita kerjakan, makruh, atau tidak? Baca ulasan berikut dikutip tribun-timur.com dari www.nu.or.id.
Tubuh manusia dibagi menjadi dua bagian. Bagian luar dan bagian dalam. Masing-masing mempunyai tempat dan klasifikasinya tersendiri.
Seperti orang yang sedang melakukan shalat, misalnya.
Batas tubuh orang shalat yang dianggap luar adalah yang berada di luar tenggorokan, tepatnya pada makhraj ‘ha’.
Apabila ada orang shalat, di dalam mulutnya terdapat sisa makanan, belum sampai ditelan melampaui tengah tenggorokan, shalatnya orang yang seperti demikian tidak batal karena makanan masih pada batasan luar tubuh.
Baca: Mau Bugar Saat Puasa Ramadhan? Pilih Makanan Sahur dan Berbuka Berikut Aktivitas yang Bisa Dilakukan
Baca: Jadwal Puasa Ramadhan 1440 H / 2019 Berikut Niat Berpuasa dan Doa di Bulan Ramadan Beserta Artinya
Baca: TERLENGKAP Ucapan Menyambut Ramadhan / Ramadan dan Kata-kata Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 2019
Berbeda dengan orang wudhu. Batas luar tubuh orang wudhu tidak sama dengan batas luarnya orang shalat.
Orang wudhu, saat membasuh wajah, batas luarnya hanya terletak pada anggota badan yang tampak saja. Sehingga, di dalam mulut, bagi orang yang wudhu sudah dianggap bagian dalam.

Begitu pula orang yang puasa. Orang puasa, batasan luar dalamnya tubuh, secara dasar, mirip dengan orang shalat.
Namun ada yang sedikit mirip dengan orang wudhu sebagaimana dalam masalah hukum air liur bagi orang yang puasa berikut ini.
Sebelumnya, mari kita simak dahulu, bagaimana penjelasan Imam Nawawi tentang hukum menelan air liur itu sendiri?
ابتلاع الريق لا يفطر بالاجماع إذا كان على العادة لانه يعسر الاحتراز منه
Artinya: “Menelan air liur itu tidak membatalkan puasa sesuai kesepakan para ulama. Hal ini berlaku jika orang yang berpuasa tersebut memang biasa mengeluarkan air liur.