Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AJI Makassar Kecam Kekerasan Jurnalis di Bandung

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar mengecam kekerasan jurnalis oleh aparat kepolisian di Bandung, Jawa Barat.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
firki/tribunbulukumba.com
hari buruh 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar mengecam kekerasan jurnalis oleh aparat kepolisian di Bandung, Jawa Barat.

Dua jurnalis foto  Iqbal Kusumadireza (Rezza) dan Prima Mulia mendapat perlakuan tidak wajar oleh oknum Polisi 
saat melakukan peliputan May Day dan kampanye penolakan kriminalisasi terhadap jurnalis, Rabu, 1 Mei.

Ketua AJI Makassar, Nurdin Amir mengatakan, jurnalis dilindungi oleh UU Pers dalam bekerja. Tak ada satupun yang boleh menghalang-halangi tugas jurnalis, termasuk aparat.

Ia  mendesak kapolda Jawa Barat untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum anggota Polri yang melalukan kekerasan terhadap jurnalis.

Tindakan yang dipertontonkan oknum Polisi  sangat tidak berprikemanusiaan dan harus diberikan sanksi tegas.

Baca: Hari Buruh, Mahasiswa Unhas Minta Nasib Petugas Kebersihan di Kampusnya Diperhatikan

Baca: TRIBUNWIKI: Pesan dari George Sand Jadi Trending Topic Twitter di Hari Buruh, Siapa Dia?

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk menghormati dan tidak menghalang-halagi kerja jurnalis saat melakukan peliputan di lapangan, karena jurnalis dilindungi  UU Pers Nomor 40 tahun 1999," tegas Nurdin dalam rilisnya.

"Kami Juga meminta kepada jurnalis, agar selalu patuh terhadap kode etik dan kode perilaku dalam menjalankan tugas di lapangan," lanjut Nurdin

Sebelumnya,  perlakuan oknum Polisi terhadap dua jurnalis ini  berawal saat Rezza dan Prima yang sedang memantau kondisi pergerakan massa buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate.

Selepas aksi yang dilakukan AJI Bandung pada peringatan Hari Buruh Internasional.

Kemudian, di sekitar Jalan Dipatiukur, Prima dan Rezza melihat ada keributan antara polisi dengan massa  yang didominasi berbaju hitam-hitam.

Keduanya melihat polisi sedang memukuli massa.

Kondisi tersebut membuat Rezza dan Prima langsung membidikkan kamera ke arah kejadian.

Ketika pindah lokasi untuk mengabadikan gambar lain, Rezza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi.

Menurut Rezza polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung.

Baca: Buruh Bangunan Nikah di Markas Polsek Panakkukang, Kenapa Bisa?

Sambil memiting Rezza, polisi tersebut juga membentak dengab pertanyaan "Dari mana kamu?" Rezza menjawab sambil menunjukkan ID Persnya.

Bukan melunak, polisi tersebut malah merampas kamera yang dipegang Rezza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali.

Kemudian menghapus sejumlah foto yang berhasil diabadikan Rezza.

“Sebelum kamera diambil, juga sudah ditendang-tendang. Saya mempertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis,” kata Reza.

Akibat kejadian tersebut, Rezza mengalami luka memar pada kaki kanannya. 
Sedangkan Prima Mulia mengalami hal yang sama. Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi.

Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi.Dia diancam dan foto-fotonya dihapus. (*)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved