OPINI
OPINI - Menyoal Hubungan TNI dan Rakyat
Saat ini, perang akan lebih mengarah kepada invasi pengaruh (soft power) melalui proxy (alat perpanjangan tangan)...

Dalam artian tuntutan kepada elemen warga negara/rakyat akan kembali sangat diperlukan dalam menjaga pertahanan keamanan dalam menciptakan keseimbangan keamanan dan warga negara.
Baca: Donor Darah, Pemkab Gowa Kumpulkan 120 Kantong
Hubungan sejarah perjuangan TNI dan rakyat harus segera kembali menjadi diskursus dan lebih
dieratkan khususnya dalam menciptakan kesadaran nasionalisme dan bersama menyusun kembali
pondasi kekuatan pertahanan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sehingga, kedepan faktor ataupun variabel kekuatan dapat memisahkan TNI, rakyat dan negaranya dapat diredam ataupun diminimalisir.
Sebab, saya meyakini jika berbicara konteks menjaga persatuan Indonesia maka persatuan TNI dan rakyat adalah kekuatan yang sangat besar dan kuat dalam melawan serta menangkal berbagai ancaman apapun termasuk ancaman perang proxy di Indonesia.
Seluruh elemen negara kita masih menginginkan Indonesia menjadi negara kuat, dominan dan sejahtera.
Menjaga ibu pertiwi adalah harus selalu menjadi kepentingan bersama dan prioritas utama sebab keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu akan bergantung pada konsistensi perjuangan TNI dan rakyatnya. (*)
Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Senin (15/04/2019)