Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gerindra Pecat Bupati Lutra, Isu OTT KPK dalam Pertemuan di Gubernuran, hingga Pengakuan NA

Gubernur Sulsel Nurdin Sulsel menyebut Indah sudah satu tim dengannya.

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Bupati Lutra Indah Putri Indriani saat silaturahmi ke redaksi Tribun Timur di Lantai 2 Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih 430, Makassar, Selasa (29/1/2019) sore. 

Joni Intan Limbongan

Edi Santoso

Mardiana

Rosliati

Budiana Kamaruddin

Nurhaya

SK diteken Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani tertangal 6 Maret 2019

Arsyad Kasmar Ganti Bupati Indah

Arsyad Kasmar mengganti Indah Putri Indriani sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Luwu Utara.

Arsyad Kasmar
Arsyad Kasmar (luwuraya.com)

Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPP Partai Gerindra Nomor: 03-0024/Kpts/DPP-GERINDRA/2019.

Arsyad merupakan salah satu politisi senior di Luwu Utara.

Baca: 2 Alasan Kenapa Ustadz Abdul Somad Tidak Terang-terangan Ajak Pemilih Coblos Prabowo di Pilpres

Baca: Keganjilan Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Beda Persepsi KPU-Bawaslu, 02 Ngotot Dihentikan!

Baca: Digiring ke Mobil Tahanan, Begini Nasib Ahmad Dhani Setelah Foto Viral Bersitegang Jaksa Pengawal

Ia juga bukan orang baru di Partai Gerindra.

Arsyad pernah menjabat Ketua DPC Partai Gerindra tahun 2011-2015 sebelum diambil alih Indah jelang Pilkada Luwu Utara 2015.

Arsyad pun pernah menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara.

Diberitakan sebelumnya, DPP Partai Gerindra memecat Ketua DPC Partai Gerindra Luwu Utara Indah Putri Indriani.

Pemecatan Indah yang juga merupakan Bupati Luwu Utara tertuang dalam surat keputusan DPP Partai Gerindra Nomor: 03-0024/Kpts/DPP-GERINDRA/2019.

DPP Partai Gerindra memecat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Luwu Utara Indah Putri Indriani.
DPP Partai Gerindra memecat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Luwu Utara Indah Putri Indriani. (Gerindra)

Dalam salinan SK DPP Partai Gerindra yang diterima TribunLutra.com, Jumat (12/4/2019) pagi, disebutkan alasan pemecatan Indah demi kelancaran jalannya organisasi di Luwu Utara.

"Bahwa demi kelancaran jalannya organisasi di Kabupaten Luwu Utara, dalam rangka mencapai tujuan Partai Gerindra, maka dipandang perlu mengesahkan pergantian pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan," bunyi SK tersebut.

Dalam surat itu, juga disebutkan pemecatan Indah atas permintaan DPD Partai Gerindra Sulsel tentang usulan perubahan susunan personalia DPC Partai Gerindra Luwu Utara.

Usulan itu kemudian ditindaklanjuti dalam rapat DPP pada tanggal 5 Maret 2019.

Lalu, SK pemecatan Indah ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani pada tanggal 6 Maret 2019.

Indah Putri Indriani ketika dikonfirmasi menyebut pemecatan dirinya kemungkinan benar.

"Kemungkinan benar, meskipun saya belum dapat suratnya langsung," kata Indah.

Indah mengaku akan mengikuti segala keputusan partai.

"Dan kalau sudah keputusan partai, saya ikuti," tutup dia.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Baca: 2 Alasan Kenapa Ustadz Abdul Somad Tidak Terang-terangan Ajak Pemilih Coblos Prabowo di Pilpres

Baca: Keganjilan Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Beda Persepsi KPU-Bawaslu, 02 Ngotot Dihentikan!

Baca: Digiring ke Mobil Tahanan, Begini Nasib Ahmad Dhani Setelah Foto Viral Bersitegang Jaksa Pengawal

Ancaman OTT KPK
Pekan lalu, Selasa (9/4/2019), Indah bersama 23 kepala daerah lainnya di Sulsel mengikuti pertemuan tertutup dengan Gubernur di Gubernuran, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.

Pertemuan tertutup di Gubernuran ini digelar di malam yang sama dengan pertemuan tertutup Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin bersama para pengurusa di rujab kapolda.

NA mengonfirmasikan “isi” pertemuan tertutup itu, Rabu (10/4/2019). Menurutnya, pertemuan membahas berbagai hal seperti pencegahan korupsi seperti imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) tingkat provinsi, hingga persiapan Pemilu dan partisipasi pemilih.

“Kita bahas soal penekanan KPK, kita diberikan ruang untuk memperbaiki diri. Jadi ini bukan soal politik yah. KPK berharap jangan sampai di Sulsel ada kepala daerah kena OTT (operasi tangkap tangan). Di sini kita bahas agar tidak ada yang kena kasus korupsi, mau di OTT atau TOT,” kata NA berkelakar kepada wartawan.

Apalagi, katanya, banyak kepala daerah di Sulsel berlatar belakang sebagai ketua partai. Salah satu yang disebut yakni Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani yang merupakan Ketua DPC Gerindra Lutra.

Pembicaraan dalam Kamar
Sebelum menerima SK pemberhentian dirinya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Lutra, Indah sudah tahu bakal mengalami nasib seperti ini.

Akhir Januari 2019 lalu, Indah menyampaikan curahan hati (curhat) mengenai statusnya sebagai ketua partai sekaligus bupati. Indah bersyukur karena elite DPP Gerindra sangat memahami posisinya sebagai bupati dalam Pilpres 2019.

Dan, meski sekamar dengan Ketua Golkar Lutra, Indah mengaku tidak pernah membicarakan urusan politik dengan sang suami, Muhammad Fauzi.

Indah berpaling ke suaminya dan berteriak, “Nah, permainan baru dimulai, Yank!”(*)

BACA SELENGKAPNYA DI TRIBUN TIMUR CETAK EDISI SABTU, 13 APRIL 2019

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved