Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuhan Karyawati UNM

Diungkap Suami Siti Zulaeha, 1 Lagi Kebohongan Besar Disampaikan Dr Wahyu Apa Motif Sebenarnya?

Satu per satu kebohongan Dr Wahyu Jayadi Dosen UNM pelaku tunggal Pembunuhan Karyawati UNM Siti Zulaeha mulai terungkap giliran suami Sukri Tenri Gau

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Mansur AM

Satu per satu kebohongan Dr Wahyu Jayadi Dosen UNM pelaku tunggal Pembunuhan Karyawati UNM Siti Zulaeha mulai terungkap giliran suami Sukri Tenri Gau angkat bicara

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Duka masih menggelayut di raut wajah Sukri Tenri Gau (43), suami Siti Zulaeha Djafar usai menjalani pemeriksaan di Polres Gowa SUngguminasa, Sulawesi Selatan, Rabu (27/3/2019).

Meski sedang berduka Sukri Tenri Gau suami Siti Zulaeha berusaha menyusun kata-katanya dengan baik. 

Pejabat di Dinas Peternakan Pemprov Sulsel ini mengungkap motif sebenarnya Dosen UNM Makassar Dr Wahyu Jayadi menghabisi nyawa istrinya. 

Baca: Mata Najwa Tadi Malam: Adu Kuat Kampanye Jokowi vs Prabowo, 01 Unggah Video Salawat, 02 Unggah NTB

Baca: Catat Tanggalnya, Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN Segera Diumumkan, Ini Himbauan Baru FHCI

Baca: Mohamed Salah Kena Semprot Ibunya karena Foto Pelukan Tersebar di Media Sosial! Apa Reaksi Salah?

Padahal keluarga Sukri Tenri Gau dan Dr Wahyu Jayadi sudah sangat dekat. 

Keduanya bertetangga di Sungguminasa, Gowa. Juga berasal dari kampung yang sama di Sinjai, kabupaten di selatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepada wartawan, Sukri Tenri Gau mengungkap satu kebohongan besar Dosen UNM Makassar tersebut. 

Terutama saat jumpa pers, Dr Wahyu Jayadi menyampaikan dapat pesan dari ibu Siti Zulaeha untuk menjaga almarhumah.

Sukri Dg Gau menegaskan Wahyu Jayadi tidak pernah diberi pesan untuk menjaga Zulaeha.

Penyataan Sukri Tenri Gau ini ia sampaikan menanggapi pengakuan Wahyu Jayadi yang pernah dititipi pesan Ibu Zulaeha.

Wahyu sebelumnya mengaku mendapat amanah untuk jaga Zulaeha Djafar.

Baca: Suami Siti Zulaeha Curiga Motif Lain, Dr Wahyu & Almarhum Istri Panitia Proyek Sertifikasi Guru UNM

Baca: Dalami Proyek Sertifikasi Guru, Polres Gowa Jadwalkan Panggil Atasan Siti Zulaeha Djafar

Pernyataan Wahyu ketika itu disampaikan usai diamankan tim Resmob Polda Sulsel.

Wahyu mengaku menjaga Zulaeha sebagai adik sesuai pesan ibu Zulaeha.

"Itu adalah kebohongan besar yang dibuat-buat pelaku," kata Sukri usai diperiksa di Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).

Sukri menegaskan, pesan Ibu Zulaeha meminta Wahyu Jayadi menjaga Zulaeha adalah tidak benar.

Menurut Sukri mendiang istrinya tidak memiliki hubungan darah dengan Wahyu Jayadi.

Baca: Istrinya Dibunuh Dosen UNM dan Diwarnai Isu Perselingkuhan, Suami Masih Puji Sifat Siti Zulaeha

Baca: Ada Motif Lain Wahyu Jayadi Hingga Cekik dan Pukul Siti Zulaeha, Polisi Cari Bukti dari Suami Korban

Kedua, kata Sukri, Ibu Zulaeha sudah meninggal dunia sebelum korban dan pelaku saling kenal.

"Secara darah tidak ada hubungan pelaku dengan almarhun. Mertua saya meninggal sebelum pelaku dan almarhumah baku kenal," kenang Sukri.

"Tahun 2006 meninggal. Almarhumah belum kenal dengan pelaku. Jadi bagaimana bisa dititipi," sambung Sukri.

Ayah tiga anak ini melanjutkan, hubungan mending istrinya dan Wahyu Jayadi hanyalah rekan satu kantor, pertama.

Kedua, Zulaeha dan Wahyu Jayadi adalah tetangga rumah. Ketiga, memiliki asal kampung yang sama Kabupaten Sinjai.

"Tetapi istri saya tidak memiliki hubungan darah dengan pelaku," tegas Sukri.

Oleh karena itu, Sukri mengaku menyayangkan perbuatan sadis yang dilakukan oleh Wahyu Jayadi kepada istirnya. Sebab, kata Sukri, Wahyu Jayadi sudah memiliki hubungan emosional yang kental dengan Zulaeha.

"Apapun hukuman yang diberikan kepada pelaku ini tidak akan pernah mengobati rasa sakit hati dan dendam dari keluarga besar kami."

"Tapi dengan proses peradilan ini mudah-mudahan bisa mengurangi sakit bagi keluarga besar kami," tandas Sukri.

Polisi Dalami Motif Sesungguhnya Dosen UNM Itu

Dosen Universitas Negeri Makassar, Dr Wahyu Jayadi tega menghabisi nyawa Siti Zulaeha Djafar, yang tak lain adalah rekan kerja, tetangga, dan sama-sama berasal dari Sinjai.

Siti Zulaeha diketahui bekerja sebagai staf Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) UNM. Sementara Wahyu Jayadi menjabat sebagai Kepala UPT KKN UNM. 

Keduanya sama-sama berkantor di Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani Makassar.

Mayat Zulaeha ditemukan tercekik dengan seat belt dalam mobil Terios berwarna di biru di depan gudang BTN Zarindah, Gowa, Jumat (22/3/2019) lalu.

Baca: Ternyata ini yang Dilakukan Zulaeha hingga Buat Dosen UNM Wahyu Jayadi Emosi hingga Nekat Membunuh

Baca: Suami Siti Zulaeha Curiga Motif Lain, Dr Wahyu & Almarhum Istri Panitia Proyek Sertifikasi Guru UNM

Baca: Suami Zulaeha Ikut Diperiksa Polisi, Bagaimana dengan Istri Wahyu Jayadi yang kini Menghilang?

Dari hasil penyelidikan, terungkap sosok pembunuhnya, yakni Wahyu Jayadi. 

Pria asal Kabupaten Sinjai ini mengaku menyesal. Ia telah menghabisi nyawa Sitti Zulaeha Djafar, rekan kerjanya di Gedung Menara Pinisi UNM.

Dr Wahyu Jayadi tersangka pembunuhan Sitti Zulaeha saat hendak diamankan tim Resmob Polda Sulsel di RS Bhayangkara, Jumat (22/3/2019) lalu. Saat itu Wahyu ikut menengok mayat Sitti Zulaeha yang ada di RS Bhayangkara.
Dr Wahyu Jayadi tersangka pembunuhan Sitti Zulaeha saat hendak diamankan tim Resmob Polda Sulsel di RS Bhayangkara, Jumat (22/3/2019) lalu. Saat itu Wahyu ikut menengok mayat Sitti Zulaeha yang ada di RS Bhayangkara. (dok polres gowa)

"Saya secara pribadi sangat menyesal atas apa yang saya lakukan," kata Ketua Pusat KKN UNM ini dengan kepala menunduk.

"Secara pribadi sekali lagi saya ucapkan permohonan maaf. Saya tidak ada niat untuk menghabisi," tutur Wahyu Jayadi sembari menagis di hadapan petugas dan awak media,

Tak lupa, doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta ini ikut menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar Zulaeha.

"Permohonan maaf yang sangat dalam kepada keluarga besar Almarhumah. Saya sangat menyesali apa yang telah saya lakukan," tandas Wahyu Jayadi.

Isu perselingkuhan pun sempat mewarnai tragedi pembunuhan tersebut.

Namun dari hasil pemeriksaan sebelumnya, Wahyu Jayadi enggan mengakui adanya hubungan asrama yang terjalin dengan Siti Zulaeha Djafar.

Wahyu Jayadi beralasan, hubungannya dengan korban hanyalah sebatas rekan kerja, tinggal bertetangga, dan sama-sama berasal dari Sinjai.

"Pelaku tidak mengakui adanya hubungan asmara dengan korban," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, Minggu (24/3/2019) lalu.

Polres Gowa dalami motif pembunuhan dengan membawa Wahyu Jayadi jalani pemeriksaan psikologis di RS Bhayangkara, Makassar, Selasa (26/3/2019)
Polres Gowa dalami motif pembunuhan dengan membawa Wahyu Jayadi jalani pemeriksaan psikologis di RS Bhayangkara, Makassar, Selasa (26/3/2019) (tribun timur/muhammad abdiwan)

Sosok Zulaeha di Mata Suami

Sementara itu, suami Siti Zulaeha, Sukri Tenri Gau mengatakan mendiang istrinya, Siti Zulaeha Djafar, adalah sosok yang memiliki karakter tegas dalam pendiriannya.

"Almarhum keras pendirian. Teguh prinsip ke siapa pun. Dia akan melawan kalau tidak sesuai dengan prinsip itu," kenang Sukri saat dikonfirmasi di Halaman Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).

Sukri mengaku masih tak percaya istrinya tercinta meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi dibunuh oleh rekan kerjanya di kampus Universitas Negeri Makassar, Wahyu Jayadi.

Selama 14 tahun membina bahtera rumah tangga, Sukri mengaku tak pernah terlibat konflik dengan istrinya. Ia dan istrinya selalu akrab dan mesra.

Siti Zulaeha Djafar
Siti Zulaeha Djafar (DOK PRIBADI)

Nahas istri yang ia cintai telah tiada usai dibunuh oleh Wahyu Jayadi. Kesedihanya kian mendalam, sebab pelaku pembunuhan ini adalah teman dekat istirnya.

"Pelaku dengan almarhumah ini teman kantor, tetangga, ikatan persaudaraannya sangat kental," kata Sukri.

"Kalau bisa dibilang apa yang saya makan di rumah, bisa dia makan. Di rumahnya juga, tidak ada batas," sambung Sukri.

Ayah tiga anak ini kini mesti membesarkan anak-anaknya seorang diri tanpa Zulaeha. Ia berharap aparat kepolisian selaku penegak hukum bisa mengungkap motif pembunahan yang dilakukan Wahyu Jayadi ini.

Menurutnya, Wahyu Jayadi mesti diberi hukuman setimpal untuk bisa mengobati luka keluarganya.

"Saya mengharapkan kepolisian mengusut tuntas motif sebetulnya. Kita tidak mau ada ganjalan di hati," katanya.

"Meski degan pengungkapan apapun hukuman yang diberikan tidak akan pernah mengobati rasa sakit hati keluarga besar kami. Tapi dengan proses peradilan ini mudah-mudahan bisa mengurangi sakit bagi keluarga besar," tandasnya.

Diketahui, Sukri dimintai keterangan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa.

Ia diperiksa untuk pendalaman hubungan korban dengan pelaku, serta bagaimana karakter korban selama ini.

Berikut kronologis lengkap pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.

Kamis (21/3/2019)

- 17.00 Wita melalui telepon dan whatsApp, korban mengajak pelaku bertemu di parkiran Telkom JL AP Pettarani. Niat untuk ceritakan suatu masalah. Mereka menggunakan kendaraan masing-masing. Wahyu mengendarai Suzuki Escudo 4 WD off road, Sulaihan mengendarai Daihatsu Terios biru DD 1472 AM.

- Sekitar 18.00 pelaku dan korban bergerak ke Kompleks Ruko Perum Permata Sari di Jl. Sultan Alauddin-Makassar. Mereka masih menggunakan mobil masing-masing. 

Disita polisi. Mobil Daihatsu Terios milik korban dan mobil Excudo milik pelaku dipasangi garis polisi.
Disita polisi. Mobil Daihatsu Terios milik korban dan mobil Excudo milik pelaku dipasangi garis polisi. (Ari Maryadi)

- Sesaat kemudian pelaku memarkir mobilnya depan sebuah warkop. Ia naik ke mobil korban dengan posisi pelaku di kursi driver dan korban di kursi sampingnya.

- Pelaku dan korban jalan ke arah Gowa dengan rute acak dan kecepatan rendah. Keduanya saling berdialog ringan tanpa emosi

- Pukul 19.30 Wita terjadi cekcok di sepanjang jalan pinggiran Danau Mawang, Pattalassang. Cekcok ini dipicu bahasa korban yang mencampuri pribadi pelaku. Korban lalu menampar pipi pelaku.

- 20.05 Wita pelaku emosi dan hentikan kendaraan di Jl STPP Bontorannu, Gowa. Pelaku yang emosi lakukan kekerasan fisik berkali-kali terhadap korban sehingga korban meninggal dunia.

- Pelaku panik dan mencari tempat untuk tinggalkan mobil di TKP depan ruko gudang Perum Bumi Zarindah, Dusun Japing Pattallassang, Gowa, sekitar 17,9 km dari kampus UNM.

- Pasca parkir, pelaku pasangkan seat belt ke leher korban, turun dari mobil dalam kondisi mobil sentral lock dan kunci di tinggal di jok driver

- Pelaku sadar telepon seluler korban masih di dalam. Pelaku memutuskan ke sisi pintu korban, lempar batu sehingga kaca pecah dan lanjut ambil telepon seluler korban

- Pelaku terkena pecahan kaca pada tangan sehingga tangan pelaku alami luka dan keluarkan darah

- Pasca ambil hp korban, pelaku tinggalkan TKP dengan menumpang motor orang melintas menuju Makassar. 

Baca: Kata-kata Apa yang Dilontarkan Siti Zulaeha hingga Membuat Wahyu Jayadi Mencekiknya?Reaksi Istri Sah

Jumat (22/3/2019)

- 08.30 mobil dan jenazah ditemukan saksi RL

- 11.30 Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga memimpin langsung olah tkp bersama Tim Inafis dan Tim Dokfor Polda Sulsel. Tim memukan bercak darah pada pintu depan kanan mobil sehingga disimpulkan pelaku alami luka setidaknya pada bagian tangan.

- 13.00 pelaku dan teman-teman kantor korban ke RS Bhayangkara untuk melihat jenazah korban

- Pelaku bertemu penyidik dan luka pada tangan pelaku menjadi indikator awal penyidik interogasi pelaku. Saat itu pelaku masih mengelak seolah luka pada tangan pelaku adalah luka lama

- Pelaku selanjutnya diinterogasi mendalam oleh penyidik Polres Gowa

Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95

Baca: Mata Najwa Tadi Malam: Adu Kuat Kampanye Jokowi vs Prabowo, 01 Unggah Video Salawat, 02 Unggah NTB

Baca: Catat Tanggalnya, Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN Segera Diumumkan, Ini Himbauan Baru FHCI

Baca: Mohamed Salah Kena Semprot Ibunya karena Foto Pelukan Tersebar di Media Sosial! Apa Reaksi Salah?

Baca: Ternyata ini yang Dilakukan Zulaeha hingga Buat Dosen UNM Wahyu Jayadi Emosi hingga Nekat Membunuh

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved