Tiba di Bandara, Jenazah Serda Yusdin Dibawa ke Luwu untuk Pemakaman
Sertu Anumerta Yusdin mengabdi sebagai prajurit TNI AD, empat tahun lalu. Sebelum ke Papua, Yusdin pernah bertugas di wilayah Ambon, Maluku.
Penulis: Ansar | Editor: Hasrul
TRIBUN-MAROS.COM, MANDAI - Jenazah Serda Yusdin, prajurit Kopasus asal Luwu, yang tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Nduga, Papua, telah tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (8/03/2019).
Jenazah Serda Yusdin tiba melalui kargo dan dijemput oleh sejumlah personel TNI Angkatan Darat dan Udara.
Serda Yusdin tiba di Makassar setelah diberikan kenaikan pangkat menjadi Sersan Satu (Sertu) Anumerta oleh Panglima TNI.
Baca: Gugur Saat Satgas di Papua, Serda Yusdin Akan Dimakamkan di TMP Palopo
Baca: 2 Link Live Streaming Indosiar PSS Sleman vs Borneo Jam 18.30, Susunan Pemain: Nonton via HP Disini
Jenazahnya diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika menuju ke terminal kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Penyambutan jenazah dilakiukan dengan upacara yang dihadiri puluhan prajurit TNI AD dan AL.
Setelah upacara, jenazah Yusdin langsung dimasukkan ke dalam ambulans dan diberangkatkan ke Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Luwu, untuk pemakaman.
Baca: 13 Ponpes Ikut Lomba Barazanji dan Talqin Berbahasa Bugis di Masjid Cheng Hoo Makassar
Selain prajurit TNI, puluhan keluarga almarhum dari Makassar, juga datang menjemput jenazah.
Ambulans dan keluarga korban menuju ke Luwu secara beringan. Rombongan menempuh perjalanan sekitar 6 jam melalui jalur darat.
Semas hidup, Yusdin dikenal baik dan ramah terhadap keluarga.
"Jenazah dibawa ke kampung di Desa Pongko, Walenrang Utara. Kami kehilangan orang yang sangat baik dan ramah. Almarhum ini belum berkeluarga," kata seorang keluarga almarhum yang datang ke bandara, Husnaeni.
Baca: TKD KIK Jokowi-Maruf di Sulsel Butuh Rp 9 Miliar untuk Saksi
Sertu Anumerta Yusdin mengabdi sebagai prajurit TNI AD, empat tahun lalu. Sebelum ke Papua, Yusdin pernah bertugas di wilayah Ambon, Maluku.
"Yang saya tahu, Yusdin sudah empat tahun masuk tentara. Sebelumnya dia pernah ditugaskan di Ambon, lalu ke Papua," kata Husnaeni.
Prajurit Kopasus tersebut gugur bersama dua rekannya. Mereka tewas saat sementara pengamanan jalur pergeseran pasukan keamanan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena - Mumugu, di Kabupaten Nduga.
Baca: Sosialisasi di Maros, Istri Taufan Pawe Bagi-bagi Jilbab ke Warga
Personel yang hanya berjumlah 25 orang, diserang secara mendadak. Para pelaku menggunakan senjata api.
Pelaku juga menggunakan senjata tradisional. Anggota KKB diperkirakan berjumlah antara 50 sampai 70 orang.
Prajurit diseeang pada Kamis kemarin, sekitar pukul 8.00 WIT. Sementara, dari pihak KKB, diperkirakan ada 7 sampai 10 meninggal saat kontak senjata.(*)
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: