Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuitan Terbaru Andi Arief Menuai Sorotan, Kok Bisa Main Twitter Padahal Masih Diperiksa Polisi?

Cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief di media sosial Twitter menuai sorotan.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews
Cuitan Andi Arief Menuai Sorotan, Kok Bisa Main Twitter Padahal Masih Diperiksa Polisi? 

TRIBUN-TIMUR.COM-Cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief di media sosial Twitter menuai sorotan.

Banyak netizen yang heran, kok bisa Andi Arief mengunggah postingan di media sosial, padahal diketahui ia baru saja diciduk polisi atas kasus penggunaan narkoba.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menuturkan, Andi Arief masih di ruang pemeriksaan penyidik oleh Direktorat IV Bareskrim Polri saat ia mengunggah status di Twitter.

Baca: Permintaan Maaf Andi Arief Usai Diciduk Polisi, Doakan Saya Bisa Memperbaiki Salah Menuju Benar

Baca: Bantah Ikut Terciduk Bersama Andi Arief, Ini Kiprah Livy Andirani dari Artis FTV hingga Jadi Caleg

Baca: Hasilkan Foto Selfie Terbaik, Ini 6 Fitur Kunci Smartphone Vivo V15, Berapa Harga di Indonesia?

"Saudara AA masih di ruang pemeriksaan penyidik Direktorat IV Bareskrim. Jadi ada di ruang penyidik, hasil informasi yang kita dapat seperti itu, jadi kalau ada informasi bebas, itu tidak benar," ujar Dedi lewat pesan singkat, Selasa (5/3/2019).

Dedi menyatakan, kepolisian masih mendalami mengapa Andi bisa mengunggah status di Twitter saat di ruang pemeriksaan.

 Ia menduga, kemungkinan pengacaranya memberikan gawai Andi saat istirahat dari pemeriksaan.

"Mungkin saat istirahat tidak menuntut kemungkinan oleh pengacaranya dikasih handphone, sehingga yang bersangkutan bisa membuat status, ini sedang diupayakan ke penyidik Dirnarkoba," ungkapnya kemudian.

Kalau saat istirahat pemeriksaan, lanjut dia, Andi memiliki akses untuk berkomunikasi.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf setelah tertangkap oleh polisi atas dugaan penggunaan narkoba.

Permintaan maaf itu ia sampaikan lewat akun Twitter-nya, @AndiArief_, Selasa (5/3/2019) malam.

"Tak Ingin berakhir di sini. Kesalahan bisa saja membenamkan, namun upaya menjadi titik awal pencarian jalan hidup dengan kualitas berbeda jika benar-benar tak putus asa. Mohon maaf, saya telah membuat marah dan kecewa. Doakan saya bisa memperbaiki salah menuju benar," tulis Andi.

Andi Arief ditangkap oleh aparat kepolisian pada Minggu (3/3/2019) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengungkapkan polisi sudah melakukan tes urine terhadap Andi Arief.

Hasilnya, Andi diketahui positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"Kami sudah melakukan tes urine, terhadap Saudara AA dan positif mengandung metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," ujar Iqbal dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (4/3/2019).

Iqbal mengungkapkan polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat-alat untuk mengkonsumsi narkoba.

Namun, barang bukti narkoba yang diduga dikonsumsi Andi Arief tidak ditemukan di lokasi.

Baca: Tantang PSM Makassar, Pelatih Kalteng Putra: Kami Punya Semangat Tinggi! Apa Strategi Darije?

Respon Mahfud MD di Twitter

Mahfud MD Ungkap Alasan Ogah Tanggapi Tweet Andi Arief Lagi, Kini Ditahan Polisi Gegara Narkoba 

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, tertangkap di sebuah kamar hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada Minggu (3/3/2019).

Mahfud MD Ungkap Alasan Ogah Tanggapi Tweet Andi Arief Lagi, Kini Ditahan Polisi Gegara Narkoba
Mahfud MD Ungkap Alasan Ogah Tanggapi Tweet Andi Arief Lagi, Kini Ditahan Polisi Gegara Narkoba (Tribunnews)

Setelah dites urine ternyat Andi Arief positif menggunakan Narkoba. 

Tapi status Andi Arief sampai saat ini masih terperiksa dan akan terus diinterogasi sampai 3X24 jam ke depan. 

Baca: Harga Anjlok, Petani Jagung di Lilirilau Tunggu Bulog

Baca: Selain Traveloka, Penjualan Tiket AirAsia juga Hilang di Online Travel Agent Lain,KPPU Imbau Melapor

Baca: Tindak Lanjuti MoU Kemendes dan Polri, Sejumlah Kades Dipanggil Unit Tipikor Polres Pinrang

Berikutnya usai ramai berita penangkapan Andi Arief, perang tagar di jagat twitter pun terjadi. 

Mulai dari kemunculan #02Nyabu dan menjadi trending, kemudian berikutnya muncul pula #01BandarSabu, dan #NgabalinNontonBokep

Terlepas dari itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mendadak memberi angkat bicara soal Wasekjen Demokrat Andi Arief yang ditangkap karena kasus narkoba.

Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Senin (4/3/2019).

Mahfud MD mengaku Andi Arief (AA) pernah menyerangnya dengan hal-hal yang melawan akal sehat setiap hari.

Hal tersebut terjadi setelah Mahfud MD menyebut kabar 7 kontainer surat suara tercoblos adalah hoaks.

Baca: Selain Traveloka, Penjualan Tiket AirAsia juga Hilang di Online Travel Agent Lain,KPPU Imbau Melapor

Baca: TRIBUNWIKI: Terbukti Bukan Ayah Biologis dari Anak Dj Verny, Berikut Perjalanan Karir Denny Sumargo

Baca: VIDEO: Pernikahan Anak di Bawah Umur di Parepare Jadi Perhatian Camat Hingga Danramil

"@mohmahfudmd Sbl tertangkap AA sempat menyerang sampeyan. Ternyata oh ternyata. Gusti Allah Mboten Sare," tulis netizen dengan akun @miqdadhusein.

"Sejak sy bilang, berita 7 kontainer surat suara itu hoax AA tiap hr nyerang sy dgn hal2 yg melawan akal sehat.

Maka sy tak nanggapi lg AA tp sy menjawab dgn pesan kpd anak2 milenial agar tak main2 narkoba krn narkoba itu merusak akal.

Tuips, tolong recall & repost cuitan sy itu," balas Mahfud MD.

 

Andi Arief Saling Sindir dengan Mahfud MD

Sebelumnya, Andi Arief dan Mahfud MD pernah terlibat debat dan saling sindir mengenai hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Diketahui, keduanya saling sindir setelah Andi Arief mengomentari pernyataan Mahfud MD di acara Indonesia Lawyers Club (ILC)  tvOne, Selasa (8/1/2019).

Setelah saling sindir, Andi Arief kini mengungkit kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos yang pernah dikomentari Mahfud MD.

Mahfud MD saat itu sempat mengatakan bahwa cuitan Andi Arief soal kabar tersebut termasuk penyebaran hoaks.

Menanggapi hal itu, Andi Arief meminta Mahfud MD bertanggungjawab.

Ia pun menanyakan apakah Mahfud MD bisa menggantikan luka perasaan anak hingga keluarga besarnya.

Baca: Jelang Live ILC TVOne Malam ini: Demokrat Protes Karni Ilyas hingga Ancaman Boikot Rocky Gerung

Baca: LIVE MeTube! 3 Link Live Streaming Real Madrid Vs Ajax Amsterdam Liga Champions, Los Blancos Aman?

Baca: Zona Integritas WBK dan WBBM di PN Enrekang, Bupati: Jangan Ada Ego Sektoral

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Kamis (10/1/2019).

"Sebagai mantan ketua MK, apa pertanggungjawaban Prof @mohmahfudmd yang sudah menyebut saya membuat dan terlibat dalam hoak kontainer.

Pak Prof bisa menggantikan lukanya perasaan anak, istri dan keluarga besar saya?," ujar dia.

Lebih lanjut, ia pun mengaku sempat berniat melaporkan Mahfud MD.

Akan tetapi niatan tersebut tak tersampaikan karena ia tidak menemukan pasal yang bisa menjerat Mahfud MD.

"Tadinya saya akan melaporkan cara berfikir Pak Prof @mohmahfudmd yang konspiratif. TAPI setelah saya cek gak ada pasalnya.

Saya lagi cari apakah dokter rumah sakit jiwa bisa menjelaskannya," sambung Andi Arief.

Andi Arief juga sempat mencuitkan soal pernyataan-pernyataan Mahfud MD terkait hoaks, dan kenapa Mahfud MD diam.

Sementara itu, Mahfud MD memberikan bantahan atas apa yang dituduhkan Andi Arief, terkait omongannya di ILC.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menyinggung soal orang yang menyebarkan berita hoaks melalui akun media sosial.

"Taruhlah orang mengatakan harap dicek itu, itu provokasi sebenarnya," kata Mahfud MD seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (4/1/2019).

 Baca: Lewat Pra Musrenbang Anak, FABT Bantaeng Desak Penggodokan Perda Anak

Baca: TRIBUNWIKI: Sejarah Berdirinya Jalan Tol, Ternyata Sudah Ada Sebelum Abad ke-4

"Kalau dia memang tahu itu kan tidak harus dicuitkan, datang saja ke kantor polisi atau datang ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), 'ini lho ada ini tolong di cek'," lanjutnya.

"Kalau dicuitkan itu sebenarnya sengaja menyebarkan berita bohong, kalau menurut saya," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai politisi Partai Demokrat Andi Arief yang mencuitkan kabar adanya 7 kontainer surat suara tercoblos, Mahfud MD menegaskan twit itu termasuk penyebaran berita hoaks.

"Ya menurut saya termasuk penyebaran berita bohong, dan penyebaran berita menurut saya substansi sudah pasti bohong," tutur Mahfud MD.

"Saya kira Andi Arief pasti tahu kalau itu juga tidak benar."

"Seumpama pun menduga benar pun kan tidak harus dicuitkan. Dia bisa sampaikan ke kantor polisi bisa sampaikan ke KPU sehingga tidak menimbulkan keresahan."

"Kalau dicuitkan dengan bahasa seperti itu jelas merupakan provokasi kepada masyarakat, mempercayai hal-hal yang tidak ada dasarnya sama sekali," jelas Mahfud MD.

Saat ditanya mengenai pembelaan Andi Arief yang menyebutkan twit itu untuk memastikan kabar 7 kontainer, Mahfud MD membantah pernyataan itu.

"Tidak bisa, tidak bisa, karena kalau hanya ingin mengatakan itu dia bisa langsung datang ke kantor polisi atau DM, direct message ke polisi atau ke KPU di datangi, kan di situ ada humasnya yang setiap hari melayani pengaduan-pengaduan."

"Kalau langsung dicuitkan seperti itu, menurut saya harus dipanggil oleh aparat yang berwajib," tandas Mahfud MD.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bantah Bebaskan Andi Arief, Polri Sebut Status Twitter Dibuat di Ruang Pemeriksaan
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved