Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong, Babak Belur! Dikeroyok 3 Siswa dan Orangtua! Alasan Sepele

Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong, Takalar, Babak Belur! Dikeroyok 3 Siswa dan Orangtua! Alasan Sepele

Editor: Arif Fuddin Usman
Syahrul/tribuntakalar.com
Kasus pengeroyokan guru honorer SMPN 2 Galesong, Takalar, oleh siswa dan orangtua siswa di Galesong telah didamaikan, Senin (11/2/19) sore. 

Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong, Takalar, Babak Belur! Dikeroyok 3 Siswa dan Orangtua! Alasan Sepele

TRIBUNTAKALAR.COM, GALESONG SELATAN - Nahas bagi Faisal Dg Paulle (38), Bujang sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ini.

Faisal Dg Paulle babak belur setelah dikeroyok tiga orang siswa SMPN 2 Galesong tersebut bersama satu orangtua siswa.

Akibatnya, Faisal Dg Paulle mendapat enam jahitan di kepala. Tepatnya di bagian dahinya karena terdapat luka robek.

Baca: Di Hadapan Gubernur, Syamsari Kitta: Hentikan Tambang di Perairan Takalar, Lakukan di Bili-bili

Baca: Hadiri HUT ke-59 Takalar, Tamsil Linrung Dapat Pin Appa Sulapa

Faisal Dg Paulle dikeroyok dan dipukul sapu ijuk oleh tiga siswa SMPN 2 Galesong NRA (12), MI (12), AD (12) dan Muh Rasul Dg Sarrang (48) pada Sabtu, 9 Februari 2019 lalu.

Keseharian Faisal Dg Paulle (38) bekerja sebagai tenaga honorer bagian kebersihan di SMPN 2 Galesong.

Kasus pengeroyokan bujang sekolah berstatus honorer SMPN 2 Galesong, Takalar, oleh siswa dan orangtua siswa di Galesong telah didamaikan, Senin (11/2/19) sore.

Meski telah menempuh jalur damai, nasib Faisal Dg Paulle (orangtua siswa) dan tiga orang siswa NRA (12), AD (12), MI (12) di sekolah ditentukan besok.

Rapat Guru

Rapat dewan guru sedianya akan dilaksanakan pada Selasa, 12 Februari 2019.

Orangtua NRA (12), AD (12), dan MI (12) akan dipanggil ke ruang rapat di SMPN 2 Galesong, Kabupaten Takalar.

"Belum ada keputusan resmi dari sekolah soal kasus ini," tutur Kepala SMPN 2 Galesong, H. Hamzah Dg Lallo SPd (69), Senin (11/2/2019).

Baca: Kronologi Pemerkosaan Janda Satu Anak di Takalar

Baca: Di Takalar, NA Bagi-bagi Sapi ke Warga

"Besok, kalau tidak ada halangan, kami akan rapat dengan dewan guru," lanjutnya.

Keputusan terkait masa depan siswa dan honorer yang terlibat kasus ini ditentukan dari hasil rapat besok," tegas Hamzah Dg Lallo.

AD (12), di sampingnya ada Faisal Dg Paulle (38) dan disaksikan Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan, Aipda Rusdiyono SE di Aula Polsek Galesong Selatan, Jl Poros Galesong, Kab Takalar, Senin (11/2/2019). Kasus pemukulan tenaga honorer Faisal Dg. Paulle (38), oleh tiga siswa  NRA (12), AD (12), MI (12) dan orangtua siswa Muh. Rasul Dg. Sarrang (48) dua hari lalu di Galesong selesai.
AD (12), di sampingnya ada Faisal Dg Paulle (38) dan disaksikan Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan, Aipda Rusdiyono SE di Aula Polsek Galesong Selatan, Jl Poros Galesong, Kab Takalar, Senin (11/2/2019). Kasus pemukulan tenaga honorer Faisal Dg. Paulle (38), oleh tiga siswa NRA (12), AD (12), MI (12) dan orangtua siswa Muh. Rasul Dg. Sarrang (48) dua hari lalu di Galesong selesai. (TRIBUN TIMUR/MUH SYAHRUL FADLI)

Kanit Reskrim Polsek Galesong, Aipda Rusdiyono SE, menyatakan hal senada.

"Kasus ini berakhir damai. Tapi, nasib siswa di sekolah akan diselesaikan melalui rapat internal dewan guru dengan orangtua murid," ujarnya kepada TribunTakalar.com.

Kronologis Kejadian

Berikut ini kronologi kejadian pengeroyokan berdasarkan penuturan Faisal Dg Paulle (38) kepada TribunTakalar.com, Senin, 11 Februari 2019.

"Pukul 15:11 Wita, saya menyuruh anak-anak bersihkan halaman sekolah. Tapi, mereka malah mengatai saya Paulle anjing, pegawai anjing 20 kali tanpa alasan," ujarnya.

Baca: Miris! Tak Mendapat Bantuan Medis, Seorang Ibu di Majene, Sulawesi Barat, Meninggal Usai Melahirkan

Baca: Punya Keterbatasan Tidak Bisa Melihat, Bocah Tunanetra Asal Sulbar Ini Penghafal Alquran 30 Juz

"Saya lalu memberi peringatan dengan menepuk tangan salah satu dari mereka. Tapi, NRA (12) pulang memberitahu ayahnya, Muh Rasul Dg Sarrang (48)," lanjutnya.

"AD (12) bersama NRA (12), MI (12) dan Muh Rasul Dg Sarrang (48) kemudian mengeroyok hingga kepala saya bocor dan berdarah," tambahnya.

Sementara penuturan NRA (12) berbeda dengan apa yang disampaikan M Rasul Dg Sarrang (48).

"Waktu jam 4 dua hari lalu saya dipukul di dahi tanpa sebab," ujarnya.

"Pintu kelas saya ditendang. Saya juga ditempeleng. Saya marah," lanjutnya.

Perlakuan Kasar

MI (12) juga menuturkan perlakuan kasar dari Faisal Dg Paulle (38).

"Tangannya (Dg Paulle) mendarat di belakang kepala saya. Lalu ke pelipis. Saya juga ditendang bagian betis," ujarnya.

Baca: Bujang sekolah di SMPN 2 Galesong, Babak Belur! Dikeroyok 3 Siswa dan Orangtua! Alasan Sepele

Baca: 7 Jaksa Bacakan Dakwaan Eks Kadis Koperasi Pemkot Makassar Besok

"Teman saya, AD (12) juga diperlakukan kasar. Tangan AD (12) dilipat ke belakang. Lalu kepala bagian belakang dipukul," tambahnya.

Kepala Sekolah SMPN 2 Galesong, H Hamzah Dg Lallo SPd (69) adalah salah satu saksi peristiwa tersebut.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:

"Sebenarnya saya tidak lihat pemukulan anak oleh Faisal Dg Paulle (38). Pas saya lihat-lihat ruangan," papar kepala SMPN 2 Galesong Hamzah Dg Lallo.

"Saya lihat Muh Rasul Dg Sarrang (48) sudah masuk ke area sekolah. Saya tidak melihat semua kejadian," jelas kepala sekolah yang baru menjabat Desember tahun 2018 lalu. (*)

Follow juga akun instagram official Kami:

Laporan Wartawan TribunTakalar.com, @SyahrulPadli

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved