Pray For Sulsel
Bosowa Siapkan Perahu Karet dan Beri Bantuan Makanan di Kodam 3 dan BTP
“Kegiatan berbagi seperti ini sudah menjadi tradisi bagi Bosowa,” ujar Ramli Manong, staf khusus pendiri Bosowa Aksa Mahmud
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Di antaranya penyakit kulit, Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), diare, dan cefalgia/Myalgia.
Merespon kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Makassar bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Wilayah Sulselbar telah menurunkan tim kesehatan dan dokter spesialis untuk mengobati para pengungsi.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Hadarati Razak mengatakan, Dinkes bersama IDI dan Persi Wilayah Sulselbar hari ini menurunkan enam dokter spesialis di Kelurahan Pacerakkang, Kecamatan Biringkanaya.
Baca: Efek Banjir dan Angin Kencang 94 Tiang Listrik Tumbang di Sulsel
Baca: Kepala PDAM Gowa: Air Bersih Mulai Mengalir Tapi Terbatas
"Besok kita akan ke titik lain yakni di Manggala, karena laporannya di sana juga sudah mulai banyak pengungsi terserang penyakit," kata Hadarati, Kamis (24/1/2019).
Ia menjelaskan, dokter spesialis yang banyak dibutuhkan di lokasi pengungsian yakni dokter anak, dokter kulit, dan dokter THT.
Besok akan ada banyak bantuan, karena ada yang datang secara khusus dengan obatnya, itu atas arahan kepala dinas kesahatan.
"Malam ini baru mau di-list, dokter apa yang dibutuhkan untuk di wilayah mana, besok kita jalan dan distribusi para dokter dan tim kesehatan," ungkapnya.
Terkait pencegahan penyakit, Hadarati mengatakan, untuk di Manggala, masyarakat diimbau untuk lebih menjaga kebersihan.
Apalagi di sekitar wilayah tersebut, sampah-sampah dari TPA Antang dilaporkan telah ikut terbawa arus banjir.
Dinkes juga telah minta untuk dibenahi tempat sampah di sana, karena memang masyarakat tidak tahan baunya.
"Tapi masyarakat sendiri harus menata lingkungannya, terutama ventilasi, agar tidak tercemar dan agar tak terpapar udara yang mungkin membawa penyakit," kata dia.
Baca: BREAKING NEWS: Korban Banjir Meninggal Kesetrum Listrik di Sabbangparu Wajo
Baca: Mulai Maret 2019 JNE Cabang Makassar Naikkan Tarif, Ini Alasannya
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya pengungsi untuk dapat menggunakan masker demi mencegah penularan penyakit.
Diimbau untuk pakai masker bertujuan untuk perlindungan diri masing-masing, minimal ada yang tersaring.
"Tapi prinsipnya lingkungan harus dikelola dengan baik, meski sebenarnya sudah baik, tapi kesadaran masyarakat juga harus diperhatikan," pungkasnya.
Sementara itu, menurut data BPBD Makassar, jumlah masyarakat yang telah menerima pelayanan kesehatan di 27 titik pengungsian dan kunjungan rumah sebanyak 1.932 orang.