BEM FKM UPRI Adakan Penyuluhan HIV-AIDS di SMAN 21 Makassar
Sehingga dari penyuluhan ini diharapkan mampu mencerahkan generasi yang nantinya akan menjadi penerus bangsa ini.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berangkat dari kepedulian tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pejuang Republik Indonesia (BEM FKM-UPRI) melaksanakan kegiatan penyuluhan HIV/AIDS.
Dikutip dari rilis humas UPRI Makassar, kegiatan penyuluhan tersebut berlangsung di ruangan kelas SMAN 21 Kota Makassar, Selasa (18/12/2018). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 40 siswa.
Titik fokus dari penyuluhan di peruntukan kepada usia dini khususnya anak SMA, Hal ini di karenakan mereka masi pada usia labil dan sangat rentan terkena HIV/AIDS sebagai akibat dari ketidak pahaman mereka akan HIV/AIDS itu sendiri.
Baca: Nasi Goreng Janda Laris Raih Juara Terfavorit di Lomba Masak HUT ke-56 Kowal
Baca: VIDEO: Suasana Sidang Tertutup Atas Kasus Pembakaran Rumah di Jl Tinumbu, Keluarga Korban Protes
Sehingga dari penyuluhan ini diharapkan mampu mencerahkan generasi yang nantinya akan menjadi penerus bangsa ini.
Seperti yang dikemukan sastrawan Pramoedya Ananta Toer “Sejarah Dunia adalah sejarah anak muda, jika angkatan muda mati rasa maka matilah semua bangsa” olehnya itu generasi muda harus diselamatkan.
“Kegiatan seperti ini akan diupayakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan di masa akan datang oleh mahasiswa FKM UPRI,” ungkap Wakil Presiden BEM FKM UPRI Makassar Adi Rahman.
“Kami berupaya untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kami berupaya mewujudkan masyarakat sehat di masa akan datang,” lanjut Adi Rahman.
Mahasiswa FKM UPRI Muh Suyuti sebagai tenaga penyuluh dalam kepanitian ini menambahkan jika virus HIV telah menyebar luas pada tubuh maka tingkatan yang paling parah adalah AIDS yang merupakan infeksi dari HIV.
“Jika HIV sudah berkembang menjadi AIDS, penderita akan mengalami berbagai masalah kesehatan dari tahap ringan hingga berat,” kata M Suyuti.
“Ketika sudah terkena virus HIV penderita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu beberapa tahun untuk menjadi AIDS yang mematikan,” lanjut Suyuti.
Road to School
Ketua Panitia Kegiatan Road To School Donor Darah dan Penyuluhan HIV dan AIDS tingkat SMA Se- Kota Makassar Adrianti menyatakan bentuk edukasi seperti ini memberikan dukungan tercapainya pencegahan HIV/AIDS pada generasi muda.
Bentuk dukungan ini memberikan pengaruh sangat besar terhadap bangsa agar penderita baru HIV/AIDS dapat berkurang sesuai dengan tujuan pembagunan global SDGs 2030.
Baca: Sidang Kesaksian Pacar Korban Kasus Pembakaran Rumah Tertutup untuk Umum, Ada Apa?
Baca: Dituntut 10 Tahun, Pengedar Narkoba Ini Menangis di Hadapan Majelis Hakim Saat Bacakan Pembelaan
Selanjutnya, pelaksananaan sosialisasi ini merupakan salah satu pendukung pencehaan HIV/AIDS dengan metode ABCDE dari kemenkes. Elemen E dari pencegahan tersebut adalah Edukasi yaitu memberikan pengetahuan kepada usia muda (15-24 tahun).