Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sakaruddin, Eks Kepala 3 SMA Unggulan di Makassar Meninggal Usai Dianiaya Ipar di Depan Rumahnya

Tahun 2015 lalu dia dinonjobkan sebagai Kepsek SMA 1 oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Kerabat dan sahabat melayat jenazah Sakaruddin di rumah duka, Lorong Tanggul Keluar Tello, Jl Abdullah Dg Sirua, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Selasa (31/7/2018). 

“Tiga orang korbannya, pelaku utama sementara dalam pengejaran,” kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap yang dikonfirmasi terpisah, Selasa (31/7/2018) petang.

Pihak keluarga berharap, pelaku segera ditangkap, diadili dan mengungkap motifnya.

“Almarhum ini orang baik. Dia anak petani di Lamuru, saat kuliah sudah mandiri, jadi guru, banyak keluarganya yang dia kasi sekolah di Makassar dan tinggal di rumahnya, salat jamaahnya tak pernah putus di masjid,” ujar Zakir Sabara H Wata, saudara sepupu almarhum.

Kronologi Penganiayaan

Sabtu (28/7/2018)
07.00 Wita: Seperti biasa, usai salat jamaah subuh di Masjid Sitti Saerah, Sakaruddin menyapu halaman dan jalan depan rumah.

07.50 Wita: Nasir (43), adik ipar Sakaruddin menabrak Sakaruddin dengan menggunakan  motor.

Sakaruddin terpelanting di bibir got.

Kakinya luka dan berdarah.

Pelaku turun dari motor dan memukul muka dan kepala Sakaruddin dengan potongan besi baja kotak yang di bawah.

08.00 Wita: Putra bungsunya, Muh Rezki (16) melihat ayahnya dianiaya pamannya.

Bangunkan kakaknya, Muhammad Ilham (19).

Nasir juga memukul Ilham dengan batu bata, lalu memukul ponakan lainnya dengan besi baja.

Sakaruddin luka di kepala, gigi depan rontok dihantam besi, khaki kanan patah, dan lengan kiri lecet.

Ilham luka di bagian kepala dan hidung.

Rezky luka di lengan kiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved