Usai Beri Hukuman Berat Para Eks Pejabat dan Jenderal, Dia Pilih Pulang Kampung dan Ternak Kambing
"Seperti saya katakan tadi, nanti baca di buku saya ini, ada gambar saya dengan kambing, bergaul dengan kambing," katanya.
Artidjo juga tidak pernah menyuruh orang lain alias melakukan sendiri saat memerlukan kebutuhan dapur di ruang kerjanya.
Lebih dari itu, ia sempat terkejut mengetahui Artidjo selaku hakim agung membeli buah-buahan untuk dihidangkan di meja majelis hakim.
"Menyaksikan kesederhanaan yang tak dibuat-dibuat itu, saya mengamini pendapat DR Adnan Buyung Nasution (alm) yang dalam suatu kesempatan menyatakan bahwa Artidjo adalah manusia langka," ujar Krisna.
Selain itu, Artidjo juga dikenal sebagai sosok yang pendiam dan pemimpin yang memberikan contoh positif kepada orang di sekitarnya.
Seorang advokat yang juga keponakan Artidjo, Aknan Adiar Malisy menyampaikan testimoni dalam buku tersebut.
Aknan jarang bertemu pamannya itu tinggal di Jakarta sejak 1995 hingga 2000.
Namun, Artidjo berusaha menyempatkan waktu untuk pulang ke Yogyakarta tempat Aknan tinggal.
Aknan mengatakan keluarga tidak pernah menyangka pamannya yang hidup sederhana di Desa Kumbangsari itu bisa menjadi Ketua Kamar Pidana di MA.
Ia pun kerap mendapat nasihat disertai conto tentang kehidupan.
"Kalau kita berlaku baik kepada siapapun, maka perilaku kita akan dicontoh oleh banyak orang," kenang Aknan.(tribun network/gita irawan/abdul qodir)