Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengejutkan! Risma Sujud Minta Maaf di Hadapan Tohir, Rupanya Tulisan Dalam Undangan Penyebabnya

Warga Surabaya masih dirundung duka mendalam atas teror bom yang terjadi di sejumlah titik di daerahnya.

Editor: Rasni
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya sujud di hadapan undangan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Surabaya masih dirundung duka mendalam atas teror bom yang terjadi di sejumlah titik di daerahnya.

Tiga diataranya di gereja, di kantor polisi, dan rusun.

Hal ini memukul sejumlah pihak termasuk sang Wali Kota, Tri Rismaharini.

Selain harus mengamankan situasi kerusakan yang sudah terlanjur, wanita yang dikenal garang dan pekerja keras ini teus berupaya untuk mencegah kejadian yang sama terjadi kembali.

Makanya dirinya mengunda sejumlah perwakilan toko agama untuk hadir dan berbincang.

Namun kejadian tak biasa terjadi di forum tersebut.

Apa yang dilakukan wanita yang akrab di sapa Risma ini, simka selengkapnya!

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (net)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba bangkit dari podium Pertemuan Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, Rabu (16/5/2018) siang.

Secara tiba-tiba, Risma langsung sujud di hadapan para anggota takmir masjid se-Surabaya tersebut.

Setelah sebelumnya ia mempercepat langkahnya dan behenti di salah satu anggota takmir masjid.

Baca: Download Jadwal Sholat Lengkap, dari Jakarta Hingga Makassar

Baca: Kecelakaan Jelang Puasa Ramadhan, Kondisi Mantan Gubernur Sulsel Amin Syam dan Istri Kini Membaik

Baca: Sumarsono Kumpul KPU dan PT TUN Jelang Deadline Putusan Panwaslu, Ini Peringatan Pengamat Politik

Tak menyangka sang Wali Kota melakukan aksi tersebut, ratusan anggota takmir masjid yang hadir dalam pertemuan itu terheran-heran atas sikap Wali Kota Risma.

"Ada apa, ada apa. Kok sampai sujud Bu Wali begitu," reaksi para takmir yang hadir.

Ternyata hal itu dilakukan Risma setelah mendengar pertanyaan salah satu anggota takmir yang bernada kritik.

Muhammad Tohir protes karena isi undangan berbunyi pembinaan kepada takmir. Sebaliknya, dia meminta agendanya sebaiknya silaturahmi saja.

"Kenapa undangan ini berbunyi pembinaan takmir. Salah kami sebagai takmir apa," kata Tohir.

Tohir mengusulkan agar undangan itu lebih baik berbunyi silaturahmi. Bukannya pembinaan yang bermakna bahwa para takmir dianggap keliru.

Dalam pembinaan ini, Risma hadir sebagai pembina. 

Baca: VIDEO: Suasana Salat Tarwih Perdana di Masjid Agung Jeneponto

Baca: BREAKING NEWS: KPU Pastikan Hanya Satu Paslon di Pilwali Makassar

Baca: Sebanyak Ini JCH Pangkep Masuk Daftar Tunggu Haji

Mendengar reaksi Tohir, Risma yang mengenakan kebaya cokelat dan berjilbab senada berjalan menghampiri lokasi anggota takmir tersebut.

Dia langsung bersujud di hadapan takmir tersebut tanda meminta maaf.

Suasana menjadi terharu dan semua hadirin terdiam.

Surya.co.id yang menyaksikan aksi sujud Risma melihat para takmir seperti tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Alasannya singkat saja karena agenda tersebut dianggap mendadak.

"Saya mohon maaf. Undangannya mendadak," kata Risma.

Mendengar permintaan maaf ini, semua hadirin terdiam.

Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal (kanan), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) dan Wali Kota Aceh Hj Illiza Djamal (kiri) pada acara penyerahan penghargaan predikat kepatuhan standar pelayanan publik di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal (kanan), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) dan Wali Kota Aceh Hj Illiza Djamal (kiri) pada acara penyerahan penghargaan predikat kepatuhan standar pelayanan publik di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (18/7/2014). (ist)

Baca: Dua Pasangan Bukan Muhrim Diamankan Polsek Jeneponto di Wisma Ini, Ngapain?

Baca: Cara Australia Hargai Mereka yang Menunaikan Ibadah Puasa

Risma kembali menyampaikan bahwa pihaknya perlu mengumpulkan para takmir untuk kebaikan bersama.

Mengingat Surabaya dua hari diteror bom.

Sementara itu, melihat reaksi Risma yang sujud minta maaf di hadapannya, Tohir hanya bisa menatap kaget.

Risma sebenarnya tidak persis di kaki Tohir. Tapi di lorong deretan kursi para takmir. 

"Bukan maksud saya menyalahkan. Tapi tadi memang saya mereaksi karena undangan berbunyi pembinaan takmir. Kan berarti ada yang salah sehingga kami perlu dibina," ucap Tohir. 

Setelah tahu Risma sujud minta maaf, Tohir merasa menyesal.

Baca: Bupati Selayar Serahkan Santunan Kepada 16 Pejuang Veteran

Baca: Pascasarjana UMI Siapkan Kuota 500 Maba

Baca: Teror Bom di Surabaya, Kapolres Pangkep Patroli Gereja

Dirinya juga tak menyangka direaksi Risma yang Wali Kota sampai sujud minta maaf. 

Dalam pertemuan dengan Wali Kota itu, ratusan takmir diminta kerja samanya dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan tentram, terutama pascaserangan bom bunuh diri di 3 gereja dan Mapolrestabes Surabaya.

"Sebaiknya setiap ceramah harus disampaikan dulu tema dan judulnya," kata salah satu takmir. 

Muhammad Iksan, Ketua Takmir Masjid Kapas Krampung menuturkan bahwa saat-saat ini semua harus meningkatkan kewaspadaan karena banyaknya teroris.

"Tapi masjid kami di jalan raya sehingga siapa pun bisa salat di masjid," kata Iksan. (TribunTimur/Surya.co.id)

Teror Bom di Surabaya, Kapolres Pangkep Patroli Gereja

Pascateror bom di Surabaya, Kapolres Pangkep, AKBP Bambang Wijanarko memerintahkan anggota Polres Pangkep melakukan patroli gereja yang ada di Kabupaten Pangkep.

"Kita langsung perintahkan jaga ketat dan patroli gereja di Pangkajene, Biringere dan gereja-gereja lainnya di Pangkep," ujarnya di Pangkajene, Rabu (16/5/2018).

Kapolres Pangkep, AKBP Bambang Wijanarko.
Kapolres Pangkep, AKBP Bambang Wijanarko. (munjiyah/tribunpangkep.com)

Dia menambahkan, penjagaan juga diperketat saat pelaksanaan kebaktian.

"Jadi sebelum memasuki gereja diperiksa dulu bawaanya, tidak ada kendaraan yang boleh masuk dan harus parkir di luar," jelasnya.

Polisi yang berjaga juga dilengkapi alat pengaman seperti rompi anti peluru, senjata laras panjang dan helm anti peluru.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved