Tuai Pro Kontra, Ahli Akhirnya Ungkap Cara Kerja Metode 'Cuci Otak' Dokter Terawan, Amankah?
Ternyata, sebelum pemberhentian oleh MKEK IDI, terapi yang dicetuskan oleh Terawan telah lama mengundang pro dan kontra.
Baca: Ini 4 Rekor Cristiano Ronaldo di Liga Champions yang Tak Dimiliki Messi, No 3 Paling Baru
Setelah itu, pasien akan diberi terapi atau pengobatan yang sesuai dengan kelainannya.
Menurut Hasan, penggunaan dasar DSA sebagai alat terapi stroke harus dibuktikan terlebih dahulu secara ilmiah.
“Dari segi etika kedokteran, tidak dibenarkan (penggunaannya tanpa pembuktian ilmiah).
Baca: Bangun PLTB di Takalar, Syamsari Kitta dan SYL Tandatangani Komitmen bersama PLN
Kode etik kita sangat berat karena berhubungan dengan kesehatan manusia. Untuk penelitian harus dicoba dulu pada hewan.
Pokoknya sangat ketat karena taruhannya nyawa,” ujar Hasan.
Dokter Spesialis Saraf Fritz Sumantri Usman menambahkan, DSA sudah digunakan sejak lama sebagai alat diagnostik.
Baca: Ely Sugigi Akhirnya Ungkap Sifat Buruk Mantan-mantan Suaminya, Penyebab Mereka Cerai
Dunia internasional pun hingga saat ini hanya menyetujui DSA sebagai alat diagnostik, bukan untuk pencegahan maupun pengobatan.
Keamanan Selain itu, Fritz juga menjelaskan DSA tidak bisa dilakukan pada sembarangan orang.
"DSA bisa dilakukan apabila sudah terkena serangan stroke berulang. Atau serangan stroke dengan faktor risiko tertentu, seperti kencing manis, jantung, hipertensi, hingga stroke di usia muda," ujar Fritz.
Baca: Astaga! Siapa Artis Pria Yang Jadi Gigolo? Roby Abbas Blak-blakan Artis Nyambi Prostitusi Online
"DSA itu alat diagnosis gold standar untuk membidik kelainan pembuluh darah di otak," lanjut Fritz.
Sebelum DSA, biasanya telah dilakukan pengecekan dengan MRI atau CT
Fritz menambahkan, DSA tidak bisa dilakukan kepada seseorang yang tidak sakit.
Para dokter saraf tidak menyarankan pasien mengikuti terapi cuci otak yang metode dasarnya menggunakan DSA tersebut untuk mencegah terkena stroke atau menyembuhkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terapi Cuci Otak Dokter Terawan Bisa Obati Stroke? Ini Kata Ahli"
Baca: Tersangkut Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Nasib Ome Ditentukan Pekan Depan