Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Derita Tumor Ganas, Remaja Asal Ponrang Luwu Ini Minta Didoakan Kesembuhan

Wajahnya kini sudah tidak berbentuk lagi, indera penglihatannya sebelah kiri terpaksa diangkat karena sudah tidak berfungsi.

Penulis: Desy Arsyad | Editor: Mahyuddin
desy/tribunluwu.com
Nasril Yunus (16), remaja asal Dusun Likudengen, Desa Mario, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menderita tumor ganas di bagian wajahnya. 

Laporan Wartawan TribunLuwu.com, Desy Arsyad

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Nasril Yunus (16), remaja asal Dusun Likudengen, Desa Mario, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menderita tumor ganas di bagian wajahnya.

Anak dari pasangan bapak Yunus dan ibu Rina Sindau, ini mengetahui anaknya sakit sejak 2016 lalu.

"Baru dua tahun muncul, awalnya cuman benjolan kecil, setelah operasi langsung parah begini kelihatan," ujar Rina, kepada tribunluwu.com, Minggu (1/4/2018).

Wajahnya kini sudah tidak berbentuk lagi, indera penglihatannya sebelah kiri terpaksa diangkat karena sudah tidak berfungsi.

Baca: Innalillah, Tak Punya Biaya Operasi, Penderita Tumor Asal Padakkalawa Pinrang Ini Meninggal Dunia

Dan indera penciumannya juga sudah tidak berfungsi karena terisi gumpalan daging tumor.

"Awalnya cuman terbentur di sekolah waktu SMP kelas dua. Ada sekitar lima bulan kemudian saya bawa ke puskesmas diberi rujukan ke rumah sakit, di rumah sakit dibilang katanya harus ke THT. Di THT bilangnya katanya cuman tulang hidung yang bengkok,"kata Rina.

Nasril berobat menggunakan BPJS tanggungan Pemerintah Kabupaten Luwu, dan dioperasi pada bulan April 2017 di RS Wahidin Sudirohusodo, dan enam bulan terakhir bengkak di wajahnya makin parah.

"Sebelumnya tidak bengkak seperti ini. Nanti selesai kontrol terakhir bulan September 2017 baru parah begini. Anak saya cuman rawat jalan dan sudah kemo tiga kali. Sekarang sudah tidak mau kemo lagi, katanya sakit seperti nyawanya mau tercabut," tuturnya.

Rina juga mengakui, jika pada saat kontrol terakhir dirinya telat datang ke RS karena tidak adanya biaya ongkos ke Makassar yang jaraknya sekitar 330 kilometer dari Kecamatan Ponrang.

Baca: Eksekusi Rumah di Ponrang Luwu Ricuh

"Kontrol terakhir memang saya telat dua minggu ke rumah sakit. Jadi itu hari saya cuman minta tolong ke tetangga untuk beli kambing ku, berapa-berapa saja nanti saya peliharakan kembali kambingnya, yang penting cukup ongkos ke Makassar," katanya.

Rina tidak berharap bantuan dana, hanya saya berharap anaknya bisa didoakan kesembuhannya.

"Saya tidak berharap dana. Cuman berharap doanya, semoga anak saya segera sembuh dan dapat tempat berobat yang lebih bagus," harapnya.

Kini, Nasril hanya bisa berbaring di tempat tidur, dan membayangkan teman sekelasnya akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Bahkan kondisinya yang sangat memprihatinkan, Nasril masih makan sendiri meski sudah tidak bisa melihat lauk yang ada di piring.

Keluarga dan tetangga pun bergantian menjenguk Nasril, mendoakan Nasril dan memberikan semangat menghadapi penyakitnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved