Tiga Hari Dua Malam Mengapung di Laut, Begini Cara Nelayan Wotu Luwu Timur Ini Bertahan Hidup
Selama terombang ambing di lautan, Rijal dan Sarjun tidak pernah tidur untuk menjaga perahunya tidak terbalik dihantam ombak.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
Baca: Basarnas Palopo Turunkan 7 Personel Cari Nelayan Hilang di Wotu
Pas sandar di Pulau Bulu Poloe, Rijal dan Sarjun mendayung perahu ke laut agar terlihat oleh nelayan yang melintas.
"Saya dayung ke luar, tapi sayang terbawa ombak sampai hanyut ke tengah laut," ucapnya.
Untuk mendapat bantuan, keduanya membuat bendera dari sarung dan dilambaikan untuk meminta bantuan.
Saat malam, korban pakai senter memberi tanda kepada nelayan.
"Tapi sayang kami diabaikan, mungkin nelayan tidak tahu," tutur Rijal.
Keduanya baru bernapas lega.
Nelayan asal Dusun Benteng, Desa Lampenai, Muksin, yang menemukan keduanya pukul 08.00 Wita.
Baca: Dua Nelayan Wotu Luwu Timur Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
Muksin mengatakan, kondisi korban saat ditemukan sangat lemas karena kelaparan.
Muksin kemudian menghubungi tim pencari.
Tim pencari terdiri dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan tim penyelamat lain
"Saya diberikan bekal sama Muksin, lalu diantar ke bagang untuk makan. Pas sampai di bagang saya bilang, saya selamat," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Kedua korban tiba di rumahnya pukul 11.30 Wita, mereka disambut tangis keluarga.(*)