Bandara Ngurah Rai Dibuka, Penerbangan Dari dan Menuju Bali Mulai Normal Hari Ini
Pihak Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai telah mengevaluasi pentupan Bandara Internasional Ngurah Rai.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Akibat erupsi Gunung Agung, seluruh aktivitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai terpaksa dihentikan sementara waktu hingga Kamis (30/11/2017), pukul 07.00 wita.
“Abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar, sehingga dikarenakan alasan keselamatan, ruang udara tersebut tidak dapat digunakan sehingga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar ditutup sementara," ungkap Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono dalam siaran persnya dilansir dari Kompas.com.
Selain di Bali, bencana alam juga melanda Yogyakarta. Hujan lebat mengguyur Yogyakarta dan sekitarnya sejak Selasa (28/11/2017) pagi. Bahkan hingga sore, hujan tak kunjung reda.
Akibatnya, beberapa daerah di Yogyakarta terpantau banjir dan mengalami longsor. Hal ini salah satunya disebabkan oleh siklon tropis (badai) Cempaka yang awalnya berada di sebelah selatan tenggara Cilacap.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Krido Suprayitno mengatakan, dampak dari cuaca ekstrem siklon tropis Cempaka adalah hujan deras yang mengakibatkan beberapa titik di DIY mengalami banjir.
Akibat cuaca ekstrem tersebut, Kabupaten Gunung Kidul menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya.
"Dari rekap data sampai dengan pukul 17.00 WIB, tercatat 29 titik banjir di seluruh DIY," ujar Plt Kepala BPBD DIY Krido Suprayitno saat ditemui di kantor Pusdalops BPBD DIY, Selasa (28/11/2017) malam dilansir dari Tribun Jogja.
Dari total 29 titik lokasi banjir, paling banyak terdapat di wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan data BPBD DIY, terdapat 20 titik lokasi banjir tersebar di wilayah Kabupaten Gunung Kidul.
"Hari ini 20 titik banjir justru ada di Gunung Kidul, sembilan titik lainnya tersebar di kota, Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Artinya, ada fenomena dampak cuaca ekstrem akibat siklon tropis Cempaka berdampak langsung di Gunung Kidul," kata dia.
Krido menjelaskan, titik lokasi banjir di Gunung Kidul terbanyak se-DIY karena volume curah hujan yang turun lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
"Kenapa bisa terjadi ? Karena curah hujan di Gunung Kidul lebih dari 200 milimeter. Karena banyak daerah cekungan, timbullah banjir berupa genangan," tutur dia.
Curah hujan yang tinggi di Gunung Kidul juga menyebabkan debit air di sungai mengalami peningkatan sehingga beberapa sungai meluap dan menyebabkan banjir.
"Sungai yang meluap baik di pedesaan maupun di kota Gunung Kidul. Kami harap warga tetap selalu waspada dan semoga saja hujan semakin reda," ucap dia.
Ternyata dua peristiwa tersebut saling memengaruhi. Tahukah Anda, kehadiran Siklon Tropis Cempaka mengubah arah sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung?
Dari akun instagram BMKG @infobmkg, Siklon Tropis Cempakamemiliki kecepatan angin maksimum 65 km/jam dengan arah lintasan yang mengarah ke timur-tenggara mendekati wilayah Gunung Agung.