Keluarga Jenderal M Jusuf Ingin Jip Supersemar Jadi Milik Negara
"Ini mobil jip sebaiknya dimiliki oleh Tommy Soeharto, kalau tak ada mobil ini mungkin Bapaknya tak jadi penguasa Orde Baru," ujar Harry.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Anita Kusuma Wardana
Semuanya masih serba original. Setang setir, dashboar baja, klakson yang ditindis di dashboar, wiper, dan jok kulit yang sudah mulai robek tak terjahit.
"ini sengaja saya biarkan begini, seperti saat Petta Ucu (sapaan Herry untuk pamannya)," ujar Herry.
Tahun 2015 lalu, saat film Athirah (ibu wakil presidenM Jusuf Kalla) dibuat, mobil jip ini ikut main film.
"Mobil ini dibawa truk thriller gandengan ke Wajo, Bone untuk dipakai pemeran Hadji Kalla dan Ibu Athirah," kata Hudly Huduri, Regional Manager Bank Panin Makassar, yang juga kerap ikut mengontrol pemeliharaan mobil jip penjemput supersemar itu di Istana Bogor, 50 tahun lalu.
Keluarga jenderal M Jusuf, pun berpikir untuk tidak memiliki lama mobil itu. Selain karena pemeliharaannya, dan bahan bakarnya yang terbilang boros 1 liter bensin u/ 6 km, Herry berpikir untuk menyumbangkan mobil itu ke negara.
"Kalau memang negara meminta mobil itu untuk dipajang di museum, saya akan berikan," kata mantan wali kota makassar itu.
Bahkan dalam perjalanan ke SPBU Jl Ratulangi, sekitar 5 km dari Bengkel Bintang Timur, Harry sempat berkelakar.
"Ini mobil jip sebaiknya dimiliki oleh Tommy Soeharto, kalau tak ada mobil ini mungkin Bapaknya tak jadi penguasa Orde Baru," ujar Harry.
Mantan editor mingguan TEMPO, Tommy Lebang yang ikut bersama Tribun berkeliling kota makassar, bahkan sempat menawarkan ke Herry Iskandar untuk menawarkan ke salah seorang petinggi Toyota astra menjadi mobil pajangan museum Toyota Indonesia. (thamzil thahir)